Wednesday, March 05, 2014

Perjalanan Menanti Sang Buah Hati

       Tidak terasa usia pernikahan kami sudah mencapai 1 tahun 3 bulan. Dan sampai saat ini kami masih menanti hadirnya sang buah hati dalam kehidupan kami. Melihat teman-temanku yang menikah setelahku dan langsung hamil membuatku bertanya-tanya "Kenapa kami belum diberikan amanah yang sama seperti yang lain??". Bahkan salah seorang temanku yang meminta doa padaku supaya 1 bulan setelah dia menikah dia ingin hamil. Aku mendoakannya dan bilang padanya (waktu itu jarak pernikahan kami 3 bulan), "Iya aku doakan, mudah-mudahan kalian dikaruniai seorang anak yang sholeh, kami saja lebih dulu belum, hehe". Dengan menjawab bercanda dia berkata "Jangan-jangan nanti kami duluan punya anak :)". Aku berkata anak adalah karunia-Nya, mohon pada-Nya. Kekhawatiran dia terjawab, selang sebulan kemudian dirinya positif hamil. Aku senang sekali karena di tengah kebahagiaan mereka (pengantin baru) ditambahkan lagi kebahagiaan yaitu hamil. Dalam hatiku "Terima Kasih Ya Allah, semoga ibu dan bayinya selamat, sehat wal'afiat". Alhamdulillah keduanya sehat dan tidak kekurangan suatu apapun. Keluarga kecil yang bahagia... Beberapa temanku juga sudah mulai silih berganti memposting foto-foto bayi mereka. Sangat lucu-lucu,  perpaduan ibu dan ayahnya. Begitu sempurna... Kapan yaa giliran kami?

      Sembari itu, aku semakin memperbanyak doaku kepada Allah SWT, mudah2an kami dikaruniai juga anak-anak yang sholeh dan sholehah. Yang menjadi pelipur lara dan qurrota'a'yun. aamiin ya Robb. Hmm, mungkin sudah saatnya aku memulai yang namanya program hamil (promil). Salah seorang temanku menganjurkan untuk mengikuti salah satu grup di FB namanya "Aku Ingin Hamil (AIH)". Disana aku menemukan banyak pengetahuan-pengetahuan baru berdasarkan pengalaman teman yang sudah lama menanti dan berhasil hamil. Alumninya banyak (yang sudah berhasil hamil) hampir setiap bulan ada yang konpress menyatakan dirinya sudah positif dengan promil yang beranekaragam mulai dari tindakan medis ataupun alternatif. Dari situlah aku tahu bahwa aku ga sendirian (membernya ribuan). Tiap kali galau aku iseng-iseng buka grup itu, jadi berkurang galaunya :D. Banyak dokumen berupa tips-tips cara cepat hamil. Dan sampai saat ini aku sudah cukup lumayan banyak mempraktekannya. Mulai dari terapi jeruk nipis peras, minum habatussauda, minum serbuk bunga kurma dicampur madu, kompress air hangat, cara menghitung masa subur, jus 3 diva (tomat, wortel, apel), banyak makan tauge, makan sayur setiap hari, bahkan aku membeli sepeda baru untuk berolahraga (maklum jarang banget olahraga) dengan harga yah bisa dibilang lumayan (1 kali TK). Aneka macam usaha itu aku mulai ketika menginjak usia pernikahanku 1 tahun, namun Allah masih menyimpan buah hati kami. :) Dan kami yakin Allah selalu mendengar doa-doa kami. 


        2 bulan belakangan ini aku sudah mulai jarang lagi mengkonsumsi yang aneh-aneh itu lagi. Tapi suami masih terus minum habatussauda karena menurutnya jika minum itu badannya menjadi lebih fit dari sebelumnya (ga gampang sakit). Aku yang rada males-malesan sekarang malah beliau yang mengingatkan terus untuk mengkonsumsi habatussauda. Ya sebagai istri yang baik aku minum dunk, hehe. Kalau haid, aku lumayan lancar tetapi kalau stress bisa telat juga. Nah kalo sekalinya telat biasanya TP, H2C garisnya masih 1 (-) eh besoknya malah langsung haid (jadi suka trauma hehe). 
      Aku bersyukur karena memiliki suami yang perhatian padaku, beliau selalu menuruti apa yang aku inginin selagi itu tidak melanggar syari'at-Nya. Ketika kami ke kota bertepatan dengan acara Ratekda, sorenya ketika pukul 17.30 (selesai acara) kami berkunjung ke dokter untuk periksa. Maklumlah jarak dari Boalemo ke kota sekitar 3 jam, jadi pas-pas ada kesempatan kami wujudkan niat kami yang baru terealisasi di tengah kesibukan suamiku. Aku memang semenjak nikah belum pernah memeriksakan peranakanku ke dokter...
     Ke dokter aja perlu perjuangan?? ya iyalah selain siap finansial (budget kalau2 dikasih obat aneh2), kami (khususnya aku) harus siap lahir dan batin dengan diagnosa dokter. Aku takuut. Selain itu perjuangan kami adalah mengantri yang antriannya sampai 60 pasien (kebanyakan ibu2 hamil kan datang ke Spog memeriksakan kandungannya). Kata susternya datangnya jam 10 ke atas aja... Karena suamiku orangnya memang on time buangeeeet. Kami jam setengah 10 udah kesana dan baru no 30-an. Malam pun semakin larut. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 antrian masih 5 orang lagi (mata dah sepeeeet banget, capek banget habis Ratek). Alhamdulillah banyak yang ga jadi, so bisa lebih cepat. :D
    Tiba giliranku, dokternya (cewek) langsung bertanya cepat (kayaknya udah ngantuk banget). Aku pun menjelaskan permasalahanku, dokternya nyuruh aku untuk berbaring dan di USG. Alhamdulillah katanya dokter rahimku bagus. Dokternya langsung menuliskan resep-resepnya dan bilang kalau haid datang lagi ke sana max 3 hari setelahnya. Nanti dokternya mau nuntun buat promilku. Resep pun kami ambil esoknya karena sudah larut dan antrian apotek yang masih panjang....Esoknya kami cukup shock sama obatnya yang hampir mencapai 400rb, hanya untuk obat yang namanya inclacin dan eturol. Tapi alhamdulillah kami sudah ada persiapan finance, sekalian suamiku beli timbangan, hehe.

Tanggal 14 jika aku haid insya Allah aku akan datang lagi, let's see what's the next....

رَبِّ هَبْ لى‏ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”

Untuk orang-orang yang pernah kami kenal, kami mohon maaf sebesar-besarnya jika kami ada salah. Maaf yang tertunda, ataupun maaf yang susah tersampaikan lagi..mudah2an itu bisa membuka jalan kami untuk memperoleh momongan, aamiin ya Robb.

 Semua karena Allah dan semua atas kehendak-Nya....


Kelanjutan dari kisah ini ada di link berikut ya teman ^_^ (Ikhtiar Hamil monica setelah penantian hampir 3 tahun):
https://moniceoktavina.blogspot.com/2016/11/ikhtiar-hamil-monica-setelah-penantian.html

By: Monica

Artikel Terkait

3 comments:

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com