Tuesday, January 20, 2015

Just Allah Oriented

Alhamdulillahirobbil'alamiin

Akhir-akhir ini aku sering mendapatkan semacam 'hidayah' (aamiinnnn), yang membuatku tersadar akan hal-hal kecil yang ternyata amazing jika aku renungkan. Contohnya saja mengenai amalan. Sebagai anak pertama dan sempat menjadi anak tunggal selama 7 tahun, aku senantiasa mengerjakan sesuatu dan menuai pujian oleh orang tuaku. Terutama my mommy yang selalu berterima kasih dan memuji aku setelah aku berhasil menyelesaikan sesuatu.



Dalam kurun waktu yang cukup lama juga, aku sering melakukan sesuatu dengan mengharapkan pujian dan rasa terima kasih oleh orang lain. Dulu waktu aku duduk di bangku SD aku selalu mendapat juara kelas. Dan guru-guruku suka memujiku jika melakukan sesuatu. Puncaknya ketika aku SMA, aku merasa dekat sekali dengan sejumlah guru. Hehehe......(masa-masa terso-sweet). Guru-guruku itu baeeeek banget, dan selalu memberikanku nilai yang gede-gede untuk banyak mata pelajaran. Ga heran dengan backgroundku itu aku suka sekali yang namanya pujian dari orang lain. Sampai kuliahpun aku sempat sedikit "crash" dengan dosbingku dan hasilnya dosbingku jadi kebapakan banget dan mendukung sepenuhnya dengan skripsiku yang awalnya cuek banget jadi perhatian banget, hehehe. Hingga berumah tangga, suamiku sering memujiku setelah aku berhasil memasakkan masakan yang enak untuknya, hehehe.

Namun, aku sadar itu adalah sifat yang kekanak-kanakan sekali. Mungkin masa-masa ababil itu masih bersisa hingga sekarang. Dan sebenarnya itu adalah sifat yang kurang baik, coz dari ceramah-ceramah dan buku-buku agama serta hadits arba'in yang pernah aku baca ternyata semua amalan itu tergantung dengan niat. Jika niat kita salah maka hasilnya bisa jadi hanya fokus pada tujuan itu tetapi belum tentu menjadi pahala dan ladang amal buat kita. Apalagi jika niat hanya untuk mendapatkan pujian dan terima kasih dari orang lain, masa' ketika tidak menuai itu ujung-ujungnya kita ngedumel dan menggerutu bahkan bisa jadi mandek untuk berbuat baik. Dan jika pujian manusia harapan kita, apakah kita ingin terjerat oleh tipu muslihat setan dengan salah satu penyakit hati yaitu ujub? Tentunya tidak kan?

Mengenai just Allah oriented ini, mungkin aku baru menemukannya setelah aku beranjak dewasa. Oke sebenarnya sifat ini bisa banget ditanamkan sedari kecil, bahwa jika kita melakukan sesuatu alangkah baiknya jika Allah saja yang tahu alias Just Allah Oriented. Karena jika niat kita sudah karena Allah SWT, maka mau kita dapat pujian kek atau tidak dapat pujian ataupun malah dapat kritikan itu tidak membuat kita patah arang dan malah menjadikan motivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Buat para orang tua dan insya Allah kami juga akan menanamkan just Allah oriented ini ke anak-anak kami sehingga anak-anak kita menjadi muslim yang baik, sholeh dan sholehah. Okee??Siip??Centang, contreng, pas.

^_^

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com