Read More

Slide 2 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 3 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 4 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 5 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 6 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo

Wednesday, July 29, 2015

Hasil Karya Adikku Rahmat dengan Aplikasi Paint


Assalamu'alaykum Wr Wb,
Ketika laptopku sedang nganggur, adikku diam-diam make buat bikin gambar-gambar dengan Paint. Awalnya sih aku gregetan, tapi setelah melihat hasil karyanya aq langsung tersenyum. Lucu-lucu banget, hehe...ada-ada aja adikku itu. Ini semua dia yang bikin, padahal Paint biasanya saya pakai cuma buat ngompress gambar yang pixelnya besar.....

Entah kalau sudah besar kamu jadi apa dan kerja apa mat, yang penting jadilah dirimu sendiri dan bekerjalah sesuai minat dan bakatmu. Loving your job.....



by: Rochmat Meikal
Read More

Monday, July 27, 2015

Finalis AKSI 2015 Asal Pulau Bali-Gede Bali


Assalamu'alaykum Wr Wb,
Umat Muslim di Bali termasuk golongan minoritas karena jumlahnya yang sedikit yaitu 520.244 jiwa atau 13,39 persen pada tahun 2010 (Hasil SP 2010 Badan Pusat Statistik). Walaupun jumlahnya sedikit, umat muslim di Bali mengalami peningkatan dibanding satu dekade sebelumnya yang hanya 10,29 persen. Kaum muslimin di Bali ada yang merupakan penduduk Asli maupun pendatang yang berasal dari pulau Jawa. Beberapa perkampungan muslim di Bali sudah saya bahas di artikel saya yag berjudul Menilik Perkampungan Muslim di Bali. Jadi jangan heran jika beberapa muslim di Bali menggunakan bahasa Bali dalam kesehariannya. 

Jumlah yang sedikit di tengah mayoritas penduduk yang beragama Hindu, tidak menyurutkan kaum muslim di Bali untuk mencetak generasi-generasi pendakwah yang paham ilmu agama. Salah satunya adalah Ustadz Gede Hadi Rosyadi yang menjadi finalis 9 besar di Akademi Sahur Indonesia.

Sambil menunggu waktu Imsak, saya dan suami sangat suka menonton acara AKSI dari mulai AKSI 2 yang dulu juaranya adalah Mumpuni. Di panggung ini para pendakwah muda memberikan tausiyah yang dibatasi waktu beberapa menit. Kemudian akan dikomentari oleh ustadz dan ustadzah yang sudah senior yaitu Mamah Dedeh, Ustadz Al Habsyi, Ustadz Subki, dan Ustadz Widjayanto. AKSI 2015 ini memang sedikit unik karena ada penampilan peserta yang berasal dari pulau dewata bernama Gede Bali, dia selalu menggunakan Udeng (penutup kepala untuk laki-laki di Bali). Mungkin dia merupakan peserta pertama yang terpilih dari Bali. Pertama kali melihat ustadz Gede saya kaget banget karena dia mirip sekali dengan teman saya dari Madrasah Aliyah Negeri Negara, Jembrana angkatan 2007. Kata suami saya "Mungkin mirip doang kali..." Saya bilang "Iya ya, orang temen ade' namanya Hadi bukan Gede"....

Hingga suatu hari saya diberi tahu oleh teman saya yang bernama Lia Gilimanuk bahwa Ustadz Gede itu memang Hadi, nama lengkapnya Ustadz Gede Hadi Rosyadi. "Masya Allah...ternyata dia memang benar teman seangkatan kami". Pantesan aja si Lia status BBM-nya dukung Gede Bali terus sampe bela-belain kirim SMS terus (masang DP), wkwkwk. Sayangnya pas saya nonton AKSI ternyata itu adalah penampilan terakhirnya karena besoknya dia mudik (tereliminasi). 


Satu yang khas dari Gede Bali adalah suaranya. Jadi memang waktu di pondok orang yang sering tilawah dan sholawat di Mikrofon ya si Hadi ini. Bahkan si Lia bilang dia jadi suka shalawatan karena sering denger suaranya Hadi yang terdengar sampai di pondok putri. Makanya dia sekarang mendapat julukan Ustadz Gede (UGE), karena suaranya mirip dengan Alm. Ustadz Jefry Al Bukhari (UJE).



Read More

Tuesday, July 21, 2015

Berkunjung Ke Tanah Lot, Tabanan, Bali

Assalamu'alaykum Wr Wb,
Kami berkunjung ke Tanah Lot, setelah lebaran hari ketiga yaitu pada tanggal 20 Juli 2015. Hari sebelumnya kami silaturrahmi ke rumah nenek di Pengambengan, Jembrana. Setelah halal bihalal bersama nenek, datuk dan saudara-saudara di kampung, kami pun pamit untuk pulang ke Denpasar. Hanya saja kami menyempatkan diri ke daerah destinasi wisata Tanah Lot (memang direncanakan dari awal, hehehe). Letak kawasan Tanah Lot sekitar 20-30 km dari arah Denpasar. Untuk menuju Tanah Lot, kita bisa menggunakan motor atau mobil pribadi. Namun, jika rombongan bisa menggunakan bus pariwisata. Dari perempatan kota Tabanan kita bisa mengambil arah kiri (jika dari arah Denpasar), sedangkan arah kanan (jika dari arah Jembrana). Terdapat plank-plank hijau di jalan yang merupakan petunjuk arah menuju lokasi Tanah Lot, atau sobat bisa juga menggunakan aplikasi Google Maps.




Sesampainya di lokasi Tanah Lot, kami membayar karcis masuk senilai IDR22K untuk kendaraan bermotor roda dua. Karcis itu harus dipegang terus karena nantinya akan diperiksa lagi sebelum masuk ke dalam. Kami pun memarkir motor di area parkir. Hal pertama yang dicari setekah perjalanan yang cukup jauh adalah toilet. Dekat area parkir terdapat toilet umum, dimana dikenakan tarif IDR2K untuk sekali pakai.


"Hmm....lapar nih. Gimana kalau kita makan dulu mas?"
Masih di area yang sama, terdapat banyak rumah makan dan warung makan yang menyediakan makan dan minum. Jangan khawatir buat yang muslim ada beberapa rumah makan yang sudah berlabel halal MUI. Kami memilih makan bakso untuk makan siang, semangkuk bakso yang harganya IDR20K dan teh botol dingin IDR10K. Setelah makan siang, kami pun ingin menunaikan ibadah sholat dzuhur. Lokasi ini memang jauh dari masjid, tapi jangan khawatir kita bisa sholat di musholla yang letaknya masih di area yang sama dekat rumah makan dan area parkir motor.




Setelah sholat dzuhur, kita pun masuk ke dalam tempat wisata bersama pengunjung lainnya. Awalnya kami mengira karena libur lebaran pengunjung Tanah Lot tidak begitu ramai, ternyata kami salah duga. Banyak sekali pengunjung yang berdatangan, ratusan kendaraan terparkir di area parkir. Wisatawan asing dan domestik datang ke Tanah lot untuk menikmati indahnya pemandangan alam yang eksotis ini. Pemandangan yang menakjubkan yaitu melihat indahnya laut dari atas tebing-tebing yang curam. Makanya di area sekitar tebing, diberi pembatas pagar dan papan peringatan tanda bahaya. Kita harus berhati-hati disini, apalagi bagi yang membawa anak kecil harus dijaga dengan baik agar tidak  jatuh ke jurang. 


spot pertama 
Jangan salah sobat, di Tanah Lot ini tidak hanya ada 1 pura saja. Terdapat 5 pura (atau mungkin 1 kesatuan pura) dengan 4 spot indah yang harus dikunjungi. Spot pertama adalah pura yang terletak di sebelah kanan (saya ga tahu nama puranya). Pura ini terletak di atas tebing tinggi yang menjorok ke laut dengan cekungan di bagian bawah.   Di spot pertama kita bisa mengambil foto pura-pura di seberangnya. 





spot kedua


Foto yang diambil dari spot kedua 
Spot kedua berada di sebelah kiri dari tempat awal kita datang. Di spot kedua kita bisa mengambil gambar Pura Luhur Tanah Lot dari atas tebing.


Spot ketiga
Di spot ketiga terdapat anak tangga yang bisa dituruni. Hanya saja terdapat bendera merah, dimana kita tidak boleh melewati batas itu karena sangat berbahaya jika air pasang dan ombak tinggi.






Di spot ketiga ini kami bertemu dengan turis asing yang sangat ramah. Dia menawarkan diri untuk memfotokan buat kami berdua. Dengan bahasa Inggris yang seadanya kami berbincang-bincang dengannya. Dia berasal dari Spanyol, istrinya baru datang besok. Dan dia penyuka grup sepakbola Barcelona. 

Foto pura yang diambil dari spot ketiga


Gapura Pura Luhur Tanah Lot
Ternyata pura-pura disini namanya Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh, Pura Batu Bolong, Pura Batu Mejan, Pura Luhur Pekendungan. Pura-pura disini dipagari, wisatawan tidak boleh masuk sembarangan, hanya di area luarnya saja yang boleh foto-foto.
Spot keempat
Pura Luhur Tanah Lot



Jadi ceritanya ombak disini lagi tinggi karena air lautnya sedang pasang. Saat sedang asyik foto-foto ombak datang dan sepatu kami pun basah. Kami cepat-cepat naik takut ombaknya lebih besar lagi. Saya membeli sandal bali yang harganya IDR15K, lumayan biar ga dingin. Setelah puas di Tanah Lot, kami pun langsung cuz pulang ke Denpasar....Nice trip today ^_^

Bagi sobat yang berkunjung ke Bali, jangan lupa mampir ke Tanah Lot karena disini pemandangannya bagus dan keren banget. Ga ke Bali kalo belum ke Tanah Lot, hehehe. Have a nice holiday sobat.....



*Pura (baca:Pure) adalah tempat beribadah bagi Umat Hindu

Read More

Sunday, July 05, 2015

Resep Lele Goreng Plus Sambalnya



Assalamu'alaykum Wr Wb

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan ibadah puasa...Bicara soal lele, baru pertama kali nih beli lele di Gorontalo. Lelenya masih pada idup, suami yang suka banget sama lele. Disini jarang banget yang mengembangbiakkan lele darat, karena pangsa pasarnya biasanya orang Jawa. Alhamdulillah ternyata tetangga di dekat rumah ada yang budidaya lele. Budidayanya di kolam gitu di samping rumahnya. Harga 1 kg lele (isi 5 ekor) Rp.25.000,-. Dulu waktu masih kuliah, saya termasuk yang suka beli lele di kedai-kedai pecel lele gitu. Harganya dulu masih murah banget rata-rata 5 ribuan (sekarang mungkin sudah naik). Sekalian ngelepas kangen sama si lele hehe. Oh iya saya mau berbagi resep lele goreng ya sobat, it's so simple.

Bahan:
Lele
Minyak Goreng

Bumbu lele:
Kunyit
Bawang putih
Garam
Cara membuat:

1. Haluskan bumbu
2. Lumuri lele dengan bumbu yang telah dihaluskan
3. Panaskan wajan
4. Goreng lele hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

Sambal:
1. Bawang merah
2. Cabai rawit
3. Terasi
4. Garam
5. Tomat
6. Kemangi (sebagai lalapan)

Cara membuat sambal:
1. Goreng terasi, bawang merah, tomat, cabai rawit sebentar saja. Angkat dan tiriskan.
2. Ulek bahan-bahan di atas beri garam sedikit.
3. Sambal pun siap menemani lele goreng tadi beserta lalapan kemangi.

Sajikan lele dengan nasi putih hangat...Selamat mencoba ^_^

Read More

Pengalamanku Membuat Cover Buku dengan Photosop CS5


Cover buku???hmm..rasanya aku belum pernah membuatnya....

"Jangan men-judge seseorang dari covernya atau Don't judge some one by his/her cover". Aku sering sekali mendengar kata-kata seperti itu yang bisa diartikan seseorang tidaklah bisa langsung kita nilai hanya dari tampilan luarnya saja. Terkadang ungkapan ini benar, misalnya saja seseorang berpenampilan sangar ternyata memiliki hati selembut sutra. Atau bisa jadi penampilannya cantik tetapi memiliki hati yang busuk (krik..krik). Tapi tentunya ungkapan ini tidak selamanya benar. Karena bisa jadi seseorang yang baik hatinya memperhatikan penampilannya juga. Misalnya dalam hal berhijab, dia menggunakan pakaian yang rapi, bersih (tidak kumal), jilbabnya juga benar memakainya, ada brosnya, pakai kaus kaki. Dan Masya Allah, ternyata hatinya juga baik....


Nah, seperti halnya juga sebuah buku. Seseorang apabila datang ke toko buku yang pertama kali dilihat sebelum membeli buku pastinya cover buku itu. Saya sendiri ketika datang ke Gramed suka sekali melihat cover-cover buku yang unik-unik dan lucu-lucu sebelum memutuskan untuk membeli buku itu (tentunya sesuai dengan kebutuhan). Sekarang ini memang para pembuat cover buku/novel/majalah sudah sangat kreatif. Mereka membuatnya seperti dari hati, perpaduan antara warna-warna yang soft, pemilihan jenis huruf/font, jenis covernya juga keren-keren punya. Sehingga menarik para pengunjung untuk sekedar melihat-lihat maupun langsung mengantongi buku itu untuk dibeli.

Dulu aku sama sekali ga kepikiran gimana sih caranya membuat cover. Apalagi bisa bikin gambar dan memadupadankannya di sebuah cover itu rasanya "it's impossible i can do it!". Kadang saya suka kagum sama kakak tingkat saya yang jago photosop, dia biasanya sering dimintai tolong buat bikin cover buku (DDA, Statda) atauapun spanduk-spanduk buat acara-acara besar di kantor. Dan saya cuma bisa bergumam dalam hati..."Keren ya...." 



Hingga akhirnya, saya diberi amanah untuk menggantikan posisi kakak tingkat saya itu karena dia dipindahtugaskan ke provinsi. Dan ketika deadline harus membuat publikasi, terus terang saya sangat awam gimana cara menggunakan Photosop yang sering digunakan untuk membuat cover buku. Dan saya pun minta diajarin sama kakak saya itu, sebelum dia pindah. Oke...saya paham (sedikit). Namun, waktu itu sepertinya otak kanan saya belum terasah untuk membuat kreasi lain. Alhasil karena baru pertama yasudahlah saya pakai template yang dulu dan cuma ganti warna sama foto :P.


Hingga saya dipertemukan dengan adik tingkat yang jago photoshop. Wah akhirnya ada pengganti kakak tingkat saya (jadi masalah cover ada yang handle ucap saya dalam hati). Namun si adek tingkat ternyata juga tidak lama ditempatkan di kantor saya. Akhirnya mau tidak mau saya harus berguru sama dia karena ada beberapa hal yang saya masih 'kagok' di Photoshop. Apalagi tampilan photoshop dulu menurut saya sangat tidak familiar, tidak seprti corel atau Ms. Word yang langsung bisa diedit. Kalau di photoshop harus menggunakan layer-layer yang terpisah satu sama lain. Untuk beberapa lama saya masih belum familiar dengan Photoshop. Setelah berguru sama si adek, alhamdulillah saya mendapatkan banyak pencerahan dari dia. Makasih banyak ya dek.....

Dan seperti yang saya duga, sekalinya seseorang dianggap sudah pernah megang Photoshop maka ke depannya dia akan menjadi andalan untuk membuat cover-cover maupun spanduk lainnya. Walaupun saya masih terbilang baru di dunia per-photoshopan tetapi saya sangat bersyukur karena bertemu dengan dua orang rekan kerja saya itu. Sehingga saya sedikit banyak memiliki pengetahuan dimana ilmu itu tidak bisa dibeli dengan uang. Saya sadar hasil yang saya kerjakan mungkin tidak sebagus dan kurang memuaskan. Tetapi saya akan belajar, belajar, dan terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Insya Allah di lain kesempatan saya akan menularkan sedikit ilmu saya di blog ini.

Tetep stay tune yah sobat...^_^
Wassalamu'alaykum Wr Wb

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com