Read More

Slide 2 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 3 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 4 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 5 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 6 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo

Monday, December 23, 2013

Laskar Pelangi Sekuel 2 EDENSOR "Our Destinity Place"


Jalan-jalan desa menanjak berliku-liku dihiasi deretan pohon oak, berselang-seling di antara jerejak anggur yang ditelantarkan. Lebah madu berdengung mengerubuti petunia. Daffodil dan asturia tumbuh sepanjang pagar peternakan, berdesakan di celah-celah bangku batu. Di belakang rumah penduduk tumpah ruah dedaunan warna oranye, mendayu-dayu karena belain angin. Lalu terbentang luas padang rumput, permukaannya ditebari awan-awan kapas…---Edensor

Film Laskar Pelangi Sekuel 2 Edensor merupakan film lanjutan dari Sang Pemimpi yang diadopsi dari Novel Tetralogi Andrea Hirata. Andrea Hirata adalah penulis muda yang tidak memiliki latar belakang jusnalistik tetapi memiliki kemampuan untuk menguak berbagai realita kehidupan dan menyarikannya menjadi sebuah tulisan yang apik dan mampu menggugah ketersadaran nurani setiap pembacanya. Buku ini diterbitkan pertama kali pada Mei 2007 oleh PT. Bentang Pustaka, telah menjadi best seller Indonesia dan terdapat hampir diseluruh toko-toko buku di Indonesia. Film ini akan ditayangkan di bioskop-bioskop kesayangan anda di penghujung tahun 2013 tepatnya mulai tanggal  24 Desember 2013.

Kampung nun jauh
Hatiku rindu
Dengarlah dengar
Tentang kampungku.....

Ikal dan Arai...Dua orang anak Belitong ini memiliki mimpi-mimpi besar yang terinspirasi dari perkataan Pak Balia. "Jelajahilah Eropa sampai ke Afrika, dan hentikan langkah kalian di Sorbonne, Perancis". Untuk mewujudkan impian tersebut, mereka tidak bisa hanya berdiam diri saja tetapi dengan kerja keras dan terus bekerja keras karena mereka berdua bukanlah terlahir dari orang tua dari kalangan berada. Perjalanan mereka sampai di tanah eropa dijelaskan di film sebelumnya yakni Sang Pemimpi. Semangat, Kerja Keras, Ambisi, serta Do'a kedua orang tualah yang menghantarkan mereka kepada Mimpi yang tadinya sulit untuk digapai sekarang hanyalah sedekat pandangan mata saja dengan kampung mereka. Menara Eiffel tegak berdiri di hadapan mereka sekarang.

Edensor mengulas tentang perjalanan hidup Ikal dan sahabatnya Arai, saudara sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak episode kehidupan, suka maupun duka.   

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan (magical bridge) yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang di tanah-tanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang telah membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil mereka. Sebuah kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi tanah kelahiran, memberikan kebanggaan bagi orangtua dan menyelesaikan mimpi-mimpi para sahabat (Laskar Pelangi) yang telah terenggut oleh keterbatasan dan jerat kemelaratan. Amanat itu juga disampaikan oleh Lintang, sahabat Ikal yang sangat pandai namun tidak bisa meneruskan pendidikan karena harus membiayai adik-adiknya.

Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa Indonesia. Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.

Keindahan benua eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris memberikan daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Namun, tradisi dan etika back packer Kanada sangat menarik perhatian Ikal bahkan lebih menarik dibadingkan Katya. Mahasiswi jerman yang telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih Ikal menjadi kekasihnya. Meskipun pada akhirnya perbedaan makna tentang mencintai telah membawa mereka kembali pada jalinan pertemanan. Kerinduan Ikal pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat dicintainya telah menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul "Seandainya Mereka Bisa Bicara".

Hamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Ikal bekelana ke setiap sudut desa. Desa khayalan yang telah membuka jalan rahasia dalam kepala Ikal, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling, untuk menemukan cinta dan diri sejatinya. Ikal dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para pengelanan back packer Kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal semangat dan keberanian.

Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Ikal akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar, kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian Ikal untuk menjelajahi enigma tentang A Ling yang kini menjadi semakin terang.

Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin memperjelas makna pencarian Ikal. Sekuat apapun upaya untuk menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum berhasil sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita tentang diri kita. Pencarian cinta pada sosok perempuan bernama A Ling telah memberikan pembelajaran tentang makna cinta sejatinya, yaitu diri sendiri. Keberanian untuk bermimpi telah menghantar kita pada satu realita yang mengajarkan kita arti kebahagiaan yang sesungguhnya.


Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun. Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan.

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadic, namun setiap elemennya adalah sub system keteraturan dari sebuah desain holistic yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal kecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tidak terbantahkan.


Dalam letihku, renungan itu kembali
Memanggil kilas-kilas memori
yang sulit hilang meski tak kunjung kutemukan
jawabannya… oh
sosokmu yang dulu pernah hadir
memaksaku mengungkit misteri yang tak terjawab
bagai tersihir kulangkahkan kaki ini
menapak setiap jejak yang tertinggal tentangmu

Melayang imajiku sejenak…
Terbawa semua kenangan tentangmu
Membawaku terbang jauh tinggi…
jelajahi separuh bumi…

Dan kutemukan edensorku diteduh wajahmu…
Kuatkan aku dalam petualangan ini…
Dan kutemukan edensorku, dihangat senyummu..
Yang menghiasi warna mimpi citaku kini…

Semakin jauh kuayunkan langkah ini
Semakin banyak tanya kutemui
Seakan hanya aku dan angin berhembus
Yang membawa pergi pesan sunyiku

Dan kembali kutanya pada diriku
Kemana ‘kan kucari kau kini
Karena hingga batas cakrawala ini
Tak kunjung kutemukan hadirmu… oh…


Sumber:
http://www.21cineplex.com
http://ardee.web.id
http://bukuku-resensi.blogspot.com/
www.panoramio.com
Read More

Tuesday, December 17, 2013

Depan Kosanku Waktu Tingkat 1-2 Awal Tingkat 3 "Kostan Kokom", Kebon Nanas Selatan, Jakarta Timur



Kostan Kokom menyimpan banyak sekali cerita,walaupun tidak sepenuhnya tinggal disitu tetapi semuanya begitu indah. Saat-saat melewati masa-masa Magradika, masa kritis melewati Drop Out (DO) tingkat 1, berkutat dengan "ular-ular" Kalkulus, disitulah aku belajar banyak hal bersama teman-temanku.Waktu itu personilnya Kak Nike, Kak Ifah, Liza, Dwi, Dian, Erna, dan aku. Kalo pagi suka bersama-sama pergi ke pasar sawo buat beli makan, biaasanya favorit Nasi Pecel.  Thanks for Liza yang bisa mengingatkanku kembali akan kenangan itu, aroma hujan dari jendela kamarku (sampai masuk-masuk kamar rintik-rintik hujannya) yang tidak akan pernah terlupakan....Hujan yang membuatku damai dan lebih konsentrasi buat belajar, dan bercengkrama. Kangen juga sama Kak Nike yang sering main ke kamar dengan menyebut namaku "Monicaaa boleh main ga??"....Kapan-kapan aku cerita deh tentang kostanku. Tetep standby yah sobat...tengkyu ^_^


Pohon Tetangga di bawah mendung
Rinai hujan basahi aku
 temani sepi yang mengendap 
kala aku mengingatmu 
dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi 
kujalani hidup sendiri 
andai waktu berganti 
aku tetap tak'kan berubah

Aku selalu bahagia 
saat hujan turun 
karena aku dapat mengenangmu 
untukku sendiri ooohhh..ooo

Selalu ada cerita
 tersimpan di hatiku 
tentang kau dan hujan
 tentang cinta kita 
yang mengalir seperti air

Aku selalu bahagia
 saat hujan turun 
karena aku dapat mengenangmu 
untukku sendiri ooohhh..ooo

Aku bisa tersenyum sepanjang hari 
karena hujan pernah menahanmu disini 
untukku ooohhh...
  
Songs by: Utopia, Hujan
Read More

Monday, December 16, 2013

Gabin Fla Vanilla Ala Monique

Ngolesnya maaf agak berantakan :P
Dingin-dingin enaknya makan apa yaaah???suami senengnya nyemil. Ahaaaa buatin roti gabin aja deh..Gampang banget looo sobat. Yuk kita intip gimana sih caranya??

Bahan:

Gabin
1/4 kg Tepung Terigu
4 sdm Gula Pasir
1sdt Garam
1sdt Vanili
Air secukupnya

1 butir Telor (optional)


Cara Membuat:

  1. Bikin Fla dari tepung terigu,gula pasir, garam, vanili, dan air. Aduk-aduk hingga encer.
  2. Panaskan panci, aduk di panci hingga mengental, tidak mrungkel-merungkel (alus)
  3. Setelah fla agak dingin, oleskan ke roti gabin. Dan  rapihkan flanya.
  4. Goreng gabin yang sudah dioles telor. Sajikan dengan teh hangat. :)

Read More

Design Rumah Kecil Kami ^_^ "Baitii Jannatii"

Design rumah by Monice ^_^

Niat memiliki rumah kecil yang asri merupakan impian kami. Sebenarnya aku belum ingin punya rumah secepat ini secara masih pingin pindah, hehehe. Namun setelah dipikir-pikir dan suami juga memberikan pandangan tentang masa depan juga buat investasi ga ada salahnya kok kita punya rumah disini. Lagian harga rumah disini masih murah de'. Setelah itu aku pun searching-searching gitu. Eh ternyata ada yang jual rumahnya online (di situs jual beli barang) dengan luas 300m2 seharga 195 juta rupiah. Aku sih awalnya mikir kok murah yaa rumah besar cuma dijual segitu. Kami pun menghubungi pemilik rumah dan kami bertemu face to face. Namun, di luar dugaan kami yang kami kira rumahnya biasa aja ternyata besaaaaaaaaar banget. Ada 4 kamar, 3 kamar di bawah dan 1 kamar di atas. 

Setelah kami pikir-pikir lagi, kalo rumah sebesar itu kayaknya luas banget ya buat kita. Akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi untuk membelinya. Dengan alasan terlalu luas (dan juga ga bisa ditawar :P). Selang beberapa lama ada beberapa rumah yang baru dibangun di Perumnas Piloliyanga di sekitar kontrakan kami. Setelah bertanya-tanya dengan Developernya, harga rumahnya masih terbilang cukup murah yakni 88 juta dengan ukuran 36m2 dan total luas tanah 107m2. Daan karena dapet subsidi dari Perumnas, harga rumah turun menjadi 80 juta.

Rumah yang baru dibangun, masih belum ada WC-nya

Rumah kami setengah jadi

Rumah kami udah finish  tapi belum ada listrik, dapur, pagar
Mungkin sekitar bulan Maret baru deh rumah ini baru bisa ditempatin, coz masih mw bikin dapur dulu (karena dapur dan lainnya tidak disediakan Perum). Jadi, rumah tipe 36+pemasangan air+pemasangan listrik yang dikerjakan Perum. Nah dengan sedikit kemampuanku berimajinasi. Jadilah sketsa rumah kami seperti di bawah ini ^_^ (dengan menggunakan software sweethome3D)

Tampak Atas
Tampak Samping
Tampak Depan
Ada Ruang Tamu, 2 Kamar Tidur,  Kamar Mandi, Taman Bersantai, dan Dapur
Rumah kami terdiri dari:
  1. 2 kamar tidur dengan 1 kamar tidur utama, dan 1 kamar tidur buat tamu jika ada yang berkunjung ke rumah. Misalnya keluargaku atau keluarga suamiku. Kamar tidur utama  ukurannya memang lebih besar sekitar 3,5x4 m2. Sedangkan kamar tidur tamu lebih kecil sekitar 3x3 m2. Di kamar tidur tamu ada TV yang menghadap ke arah taman. Dengan maksud nantinya kami bisa nonton TV dari taman hehehe. 
  2. Dapur dengan ornamennya berupa kompor, tempat cuci piring, lemari piring,kulkas, mesin cuci, tempat penampung air, lemari atas, dan karpet. Kenapa kami tidak mengisi dengan meja makan? Karena biar lebih luas aja..:D
  3. Ruang tamu, ada sofa, meja, serta lemari buku.
  4. Garasi, yang digunakan untuk motor dan sepeda juga jemuran sedikit.
  5. Kamar Mandi, ada toilet, bak, tempat sabun, dan gantungan handuk.
  6. Taman Depan, nantinya akan kami beri pagar serta ditanami rumput dan tanaman hias atau tanaman obat. :) 
  7. Taman di Belakang. Mengapa kita membuat taman di belakang? Awalnya karena pengen rumah kita tidak ditempel sama tembok tetangga hihihi:D, juga buat refreshing kami berdua sambil memandang langit biru, dinginnya udara shubuh, serta indahnya bulan purnama (cieeee). 
Sketsa Rumah Mungil Kami

Itulah sedikit cerita tentang rumah kami. Semoga rumah impian kami segera terwujud dan sesuai harapan. Amiin Ya Robb. :)

Read More

Wednesday, December 11, 2013

Menu Andalan Kami: Nasi Timbel, Cabe Merah, Gorontalo

Nasi Timbel Harga Rp26.000
Refreshing setelah penat bekerja selama 5 hari (senin sampai jum'at) sangatlah perlu. Coz because kami diam di daerah yang sedikit tempat-tempat hiburan. Jadi malam minggu biasanya kami menghabiskan waktu pergi ke kota untuk sekedar cuci mata ataupun beli-beli barang belanja bulanan rumah tangga yang sudah mulai habis. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 8 pagi dan sesampainya di kota kami memilih langsung menuju Mall Gorontalo dengan menaiki bentor setelah dari terminal angkutan umum. Kenapa kami memilih langsung ke mall? simple saja ->"ngadem". Yupz di kota mank puanes banget jadi menurut kami ngadem di Mall merupakan pilihan yang tepat :D



Sepertinya lelah naik "oto" (angkot tapi sebutan disini), kami memutuskan untuk makan siang karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 siang. Nah sobat, kita memilih menu "Nasi Timbel" di resto Cabe Merah (eiitss bukan ngiklan yaaa). Coz enak banget sobat. Yang jelas aku dan suamiku suka sama sayur asemnya, disini kan jarang ada yang jualan sayur asem (bahkan bahan mentahnya). Jadi yah sedikit mengurangi rasa kangen sama jakartee. Oh iya selain itu isiannya juga macem2 sobat, selain ayam dengan ukuran lumayan juga ada tahu tempe, serta ikan asin plus sambal terasi..Nyum2. Trus yang bikin tambah enak nasinya dibungkus daun pisang gitu. Wah enaknya minum apa yah?? Hmm panas-panas gini enaknya yang adem-adem trus menyegarkan tenggorokan. Yuhuuu es cincau! dengan harga Rp13.000 saja udah bisa nikmatin es cincau yang enak ini. Hihihi mw nyoba ga sobat??:P
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com