Setiap manusia memiliki dosa, baik dosa yang disadari ataupun tidak disadari. Dan ketika di Yaumil Akhir kelak semua amal maupun dosa kita dihisab dan ditimbang. Namun, Allah senantiasa Maha Pengampun, terutama pada hamba-Nya yang senantiasa bertobat kepada-Nya. Dan ketika seorang hamba itu diberi ujian sakit, bisa jadi Allah tengah menggugurkan dosa-dosa-Nya.
Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghirno.1870).
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).
“Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
*Begitupun, saya yang tidak luput dari dosa-dosa. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa saya.....
Sabtu 2 hari yang lalu, kami berdua (saya dan suami) merasa kurang enak badan yang berujung pada seringnya BAB dan bolak balik kamar mandi. Awalnya saya tidak terlalu khawatir mungkin ini hanya diare biasa saja beberapa jam lagi pasti feses (*maaf) padat. Aku dan suami bingung kenapa bisa bareng diarenya. Kami menduga kami salah makan ataupun gegara mengkonsumsi air isi ulang. Kata suami depot yang menjual setengah harga air isi ulang hari jumat lalu mungkin kurang bersih ngebersihin airnya soalnya yang beli banyak. Suamipun langsung membeli aqua galon yang asli. Alhamdulillahnya diare suami tidak berlangsung lama.
Namun, tidak begitu dengan saya. Diare yang saya alami berlangsung cukup lama. Esoknya (*maaf) feses yang keluar berbentuk cairan yang begitu encer. Saya pun minum di*pet dosis 2 kapsul dengan harapan segera membaik. Kondisi saya saat itu masih terbilang normal karena sempat jalan-jalan bersama suami saya untuk beli snack kesukaan saya, karena nafsu makan saya sedikit berkurang ditambah lagi dengan sariawan yang muncul sejak seminggu yang lalu. Selang 4 jam saya minum lagi 2 kapsul. Hingga ga terasa 2 strip sudah saya habiskan. Saya belum berniat ke dokter karena saya berpikir mudah-mudahan setelah saya minum obat keesokan harinya kondisi saya membaik.
Saya pun terlelap...
Guk guk guk...auuuuu (*suara anjing di kompleks). Aungan anjing di luar cukup sering mebangunkan saya, ga cuma malam ini saja. Sontak saya segera meringkuk dan mencoba membangunkan tubuh yang sedang terlelap juga (suami). Tapi entah kenapa suami ga mau bangun mungkin tengah asyik dengan mimpi-mimpinya. Saya lihat jam di BB ternyata masih jam 2 malam.
Kriuuuuuuuuuuuuuk....ada suara lagi yang mencoba mengusik saya. Tapi suara ini bukan dari luar tetapi dari dalam tubuh saya. Yupz perut saya bunyi...Bunyi yang aneh dan membuat saya merinding. Merinding karena menahan rasa sakit. Perut saya muleeees banget. Saya pun buang hajat, dan kondisinya masih sama...enceer.
Tidak cukup sekali saya ke toilet, sejam kemudian begitu juga. Hingga badan saya mulai lemas sekali. I'm going to dehidration. Masya Allah, mudah-mudahan sakit ini segera Engkau angkat.. Saya pun minum obat lagi..
Ga terasa saya terlelap hingga berkumandang suara adzan. Saya bangun untuk sholat tetapi diawali dengan BAB lagi. Astaghfirullah...
Hari ini hari Senin, seharusnya saya berangkat ke kantor. Tetapi jangankan ke kantor untuk berdiri dan jalan pun rasanya ga kuat karena perut ini bunyi terus krucuk krucuk dan pastinya dikit-dikit pasti ke belakang. Akhirnya suami menyarankan agar saya istirahat saja di rumah. 2 jam kemudian suami menjenguk saya dan membawakan makanan yaitu nasi putih dan telor rebus. Itu memang request saya sebab saya masih ingat dulu waktu kuliah ketika diare dokter menyarankan makan nasi putih sm telor rebus dikasih kecap. Suami juga membelikan saya neo entrost*p. Saya makan dan minum obat itu kemudian istirahat. Suami balik ke kantor lagi. Saya inisiatif membuat oralit sendiri air diaduk sama gula dan garam.
v
2 Jam kemudian, bunyi itu muncul lagi. Astaghfirullah sakiiiit banget. Aku takut sekali muntaber. Alhamdulillah sampai saat ini aku belum muntah-muntah. Tetapi ketika bersendawa rasa-rasa seperti minum air kelapa, berarti itu tanda seperti keracunan coz setiap rasa air kelapa itu muncul aku tahu pasti diare itu masih berlanjut terus.
Siangnya aku minta dianter ke dokter. Suami pulang lagi menjengukku. Kami keliling-keliling Tilamuta oh yeah baru ingat jangankan dokter, apotek pun pada nutup (lagi tidur siang). Ada 2 praktek dokter yang kami jumpai dan baru akan buka jam 5 sore.
Suami pulang kantor jam 5 sore. Kami ke dokter lagi selepas sholat maghrib. Di apotek modelomo yang ada plang praktek dokternya (tapi ga ada dokter), jadi ternyata kalo ada pasien datang baru petugas apotek nelpon dokternya (mungkin karena sepi). Dokter umumnya tidak mengangkat telpon dan kami pun memutuskan ke dokter lain. Dan kami pun ke Dokter Krisna responden SKDU :D. Tempat praktik dokternya terhalang sama jual meubeul di depan. Terus suami bilang ke bapak-bapak badannya besar berkulit gelap yang menggunakan kaos berwarna hijau lumut garis-garis (mungkin penjaga meubeul) "Ada Dokter Krisna?". Bapak-bapak itu menjawab "Saya dokter Krisna (ngek)". " Oh maaf pak, ini istri saya mau periksa". (Hihihihi)
Ditanyalah saya sakit apa. Saya sakit diare pak dari hari Sabtu, lemes banget pak ga ada makanan yang masuk. "Oh...." Dokternya langsung ngukur tensi saya yang hasilnya rendah banget 90. Tanpa banyak bicara dokternya langsung ngambil obat-obatan. Obatnya masing-masing diminum 3x1, minumnya pake air gula hangat. Kalau makannya yang lembut-lembut jangan makan yang tajem-tajem pedes atau asam. "Bayarnya berapa dok?" Tanya kami berbarengan. "30 ribu aja"...Dalam hati kami terkaget-kaget (dokternya baik banget masa uda sama obat 30rb kalo di kota mah 80rb itu cuma biaya konsul aja!).
Perut sudah ga karuan. Malam itu saya tidak makan nasi, saya hanya makan roti yang dibelikan suamiku dan air manis. Itupun untuk minum obat. Ga enak banget mau makan. Padahal malam itu suamiku masak ayam goreng. Aku cuma bisa memakan bagian leher itupun sudah enek banget.
Perut mulai enakan, walaupun BAB masih sangat encer (air). Ba'da isya akupun istirahat. Malam itu tidurku nyenyak walaupun harus terbangun lagi. Auuuuuuuuuuuu...Berisik banget anjingnya, aduh perut masih kriyuk2 akupun ke toilet lagi. Masih encer, tapi intensitasnya sudah mulai berkurang. Aku selimutan lagi. Shubuhnya suamiku membangunkan aku untuk sholat shubuh. Badan lemes banget. Ga terasa aku meneteskan air mata, suami menguatkan "Sakit itu penggugur dosa, jadi jangan sedih berarti Allah sayang sama ade'"...
(Kemudian suami bergegas membuatkanku bubur dengan ayam goreng)
Makasih sayang...
Perut mulai enakan, walaupun BAB masih sangat encer (air). Ba'da isya akupun istirahat. Malam itu tidurku nyenyak walaupun harus terbangun lagi. Auuuuuuuuuuuu...Berisik banget anjingnya, aduh perut masih kriyuk2 akupun ke toilet lagi. Masih encer, tapi intensitasnya sudah mulai berkurang. Aku selimutan lagi. Shubuhnya suamiku membangunkan aku untuk sholat shubuh. Badan lemes banget. Ga terasa aku meneteskan air mata, suami menguatkan "Sakit itu penggugur dosa, jadi jangan sedih berarti Allah sayang sama ade'"...
(Kemudian suami bergegas membuatkanku bubur dengan ayam goreng)
Makasih sayang...
Bisa mencret makan apa mba
ReplyDeleteminum air isi ulang ka
Delete