Read More

Slide 2 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 3 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 4 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 5 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 6 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo

Sunday, February 13, 2022

Mahalnya Harga sebuah Rumah Impian (Cash or KPR)

Bismillah..

Keinginan untuk memiliki sebuah rumah idaman adalah impian setiap orang. Tapi saat ini harga rumah sangat mahal. Bayangkan saja rumah tipe 36/70 di Kota Bekasi harganya sudah mencapai 500 juta!. Harga itu tentunya sangat mahal bagi seorang pegawai. Kenapa pegawai, ya karena gaji pegawai kiranya hanya sedikit di atas UMR. Hal tersebut membuat kemungkinan untuk dapat membeli rumah secara cash peluangnya semakin sedikit. Belum lagi kebutuhan yang selalu datang membuat kesempatan untuk menabung semakin tidak memungkinkan. Kenaikan harga properti dari tahun ke tahun digadang-gadang karena faktor inflasi, ketersediaan tanah, dan kenaikan harga bahan baku konstruksi. Mungkin memang ada benarnya, tapi menurut saya faktor penting kenaikan harga properti adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Mengapa? karena KPR inilah orang akan menjual rumah dengan tidak ingin merugi. Contohnya, harga rumah awal adalah 100 juta, kemudian KPR selama 10 tahun dengan cicilan 1,5 juta per bulan. Coba kita hitung, 1,5 juta x 12 x10 = 180 juta. Maka kemungkinan orang tersebut akan menjual rumahnya seharga 200 juta (minimal). Dalam 10 tahun harga rumah sudah tidak ada lagi yang 100 juta, mungkin sekitar 250 juta-350 juta begitupula dengan harga rumah baru. Sistem KPR berlanjut lagi, misal dengan cicilan 4 juta x12x10 = 480 juta, ketika orang tersebut sudah lunas KPR maka akan menjual rumahnya seharga minimal 500 juta, demikian seterusnya. Bukan tidak mungkin jika 10 tahun ke depan harga rumah 36/70 sebesar 1 milyar!! Yah, mungkin jika tidak ada sistem KPR dan orang-orang masih menggunakan sistem cash mungkin masih ada rumah seharga 150 juta.

Tidak perlu jauh-jauh memikirkan 10 tahun ke depan, harga rumah yang sesuai impian kita saat ini sudah dibandrol seharga 2-3 Milyar di kawasan perumahan elite (biasanya yang ada garden-gardennya). Perumahan dengan lingkungan yang asri, tidak sempit dan juga penjagaan yang ketat menjadi impian bagi banyak orang namun dengan budget yang constrain. Ketersediaan tanah memang semakin lama semakin sedikit, dengan jumlah penduduk yang terus bertambah. Hal ini merupakan problematika, terutama generasi muda yang mungkin ke depannya hanya mampu menyewa atau mengontrak dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan membeli sebuah rumah. Solusi yang ditawarkan pemerintah salah satunya adalah perumahan subsidi, tetapi tidak semua rumah subsidi dapat dibeli secara cash karena keuntungan yang lebih banyak jika dibeli secara kredit. 

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, mungkin ke depannya tidak semua orang bisa memiliki rumah impiannya. Hanya orang-orang yang notabene wiraswasta atau pengusaha berpenghasilan tinggi yang mungkin bisa memiliki rumah. Atau jika suatu saat terjadi deflasi atau minimal inflasi perumahan 0,..% mungkin masih ada peluang untuk memiliki rumah milik sendiri. Menabung sedari dini untuk bisa membeli rumah adalah langkah yang sangat baik untuk bisa mewujudkan impian itu. Ataukah tergiur dengan iming-iming developer/manajemen properti yang menggunakan motto "jika tidak KPR sekarang tahun depan harga rumah naik dan yang ada saat ini bisa diambil orang". So, what's your choice Cash or KPR?

Read More

Saturday, February 05, 2022

Selamat jalan Nenek..

Bismillah..

Rasanya ingin sekali pulang kampung, melihat senyum terakhir nenek tapi ga bisa..

"Bile kau nak pulang?" (Kapan kamu pulang?) Adalah kata-kata yang sering sekali aku dengar dari nenek ketika aku masih sekolah di MAN negara karena dulu sy juga tinggal di asrama. Sambil membuat sirih pinang dan menguleknya pada sebuah batu. Yah nenek memang sangat suka memakan sirih pinang. Nenekku sangat mirip dengan opa yang ada di upin dan ipin. Sedikit2 dia tertawa kecil dan selalu teringat tentang bapak di denpasar..Terkadang aku suka sekali tidur di tempat tidurnya dan menunggu nenek selesai sholat. Aku masih teringat ketika sakit, nenek memijitku dan memberikanku obat. Kenangan bersama nenek selama bersekolah di MAN tidak akan pernah aku lupakan..Dan waktu cepat sekali berlalu..

Jumat, 4 Februari kemarin nenek saya telah berpulang ke Rahmatullah. Kabar nenek meninggal pertama kali sy tahu dari adik saya yang pertama. Hanya saja kabar tersebut masih belum saya dapat dari bibi saya di kampung. Selepas maghrib, saya mengantar anak saya pergi ke dokter untuk berobat karena kakinya yang masih sakit. Sudah 7 hari anak saya belum bisa berjalan kembali karena kakinya sulit digerakkan. 

Sepulang dari dokter, saya mendengar kabar meninggalnya nenek saya dari bibi melalui whatsapp. "Neneknya sudah meninggal  sudah tidak ada umur..". Ya Allah rasanya sedih sekali mendengarnya..

Saya ga bisa berbuat apa-apa hanya mendoakan dari jauh, dan membacakan surat Yasin melalui video call. Ingin rasanya segera flight terus melihat wajah terakhir nenek..tapi ga bisa.  Hanya melalui video call saya dapat melihat wajah terakhir nenek..

Semoga nenek husnul khotimah, diterima amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanta, dilapangkan kuburnya dan diberikan tempat kembali di surga Nya..aamiin Ya Robbal'alamiin..

Read More

Wednesday, February 02, 2022

Sprain di Kaki si Gadis Kecil

Bismillah,

Baru saja sembuh dari penyakit flu seminggu yang lalu, kemudian si gadis kecil kakinya keseleo..sebagai seorang ibu ga bisa diungkapin pake kata2 rasanya..ya pastinya sedih..Kejadiannya sebenernya ga terlalu mengkhawatirkan sebab si gadis kecil keseleo dari kasur yang hanya setinggi ga sampe 30cm. Tapi kejadian itu ternyata membuatnya sulit untuk berjalan sudah 3 hari. Gadis kecil yang biasanya suka berlari kesana kemari dengan kaki mungilnya sekarang masih berbaring di tempat tidur menunggu kakinya pulih kembali. 

Hari pertama keseleo, dia jalan sambil menjinjit. Seperti ada yang dirasakan pada kakinya. Tetapi dia terus bermain bersama kakanya di depan rumah. Selang beberapa saat kakinya kembali sakit, kemudian setelah magrib kami mengajaknya ke tukang urut. Si gadis kecil sudah merasa baikan dengan kakinya tetapi dia terus berjalan, dan berlari saat makan malam. Keesokan harinya, dia menangis kencang karena kakinya sakit sehingga membuatnya ga bisa berjalan. Ibu mana yang tega melihat anak yg sehari2 nya lincah saat ini hanya berbaring di tempat tidur. Air matanya tak terasa mengalir sembari terus menemani anaknya di tempat tidur. Yah, anaknya ga pengen ibunya jauh darinya...Sang ibu sangat khawatir akan kondisi anaknya itu. Tetapi terus ada harapan bahwa sakit kaki yang diderita anaknya akan pulih kembali..

Di hari kedua kaki si gadis kecil masih sangat sulit digerakkan, bahkan untuk berpindah dari sisi ke sisi. Ibu melihat kondisi kaki anaknya, keseleo bukan di bagian pergelangan kaki tetapi di bagian lutut yang semakin membengkak. Ibu hanya terdiam melihatnya, sambil berusaha untuk mengompres tetapi anak tersebut menangis tanda tidak mau. Dengan tertatih, walaupun anak itu hanya berdiam, sang ibu menyuapinya 3x sehari walaupun makannya hanya sedikit. Ketika hampir malam, si ibu mencoba supaya kaki anak kecil itu bergerak. Perlahan gadis itu mencobanya dan berhasil walaupun hanya 5cm menuju telapak tangan ibunya..Harapan akan kesembuhan kaki anaknya semakin besar..

Di hari ketiga, si gadis kecil sudah mulai bisa duduk, dan kakinya sedikit demi sedikit sudah bisa digerakkan. Walaupun masih sangat terbatas, karena dengkulnya masih bengkak. Melihat kondisi anaknya semakin membaik sang ibu sangat senang. Tetapi ketika BAK gadis kecil masih harus digendong. Dan tentunya dengan menangis dan menjerit. Gadis kecil itu juga sudah bisa duduk dengan sendirinya. Tetapi, saat mau tidur, kakinya malah menekuk dan sulit untuk digerakkan..

Hal ini terus berlangsung sampai hari ketujuh, lutut gadis kecil itu semakin membengkak, namun kenapa ada matanya?? seperti bisul..akhirnya sang ibu membawanya ke dokter. Saat mengantarkan anaknya ke dokter, dia mendapatkan berita duka bahwa neneknya meninggal dunia. Alangkah sedihnya perasaannya saat itu. Dia ingin cepat ke rumah dan membacakan Yasin dan mendoakan kepergian neneknya yang nun jauh disana..

Dokter memberikan resep sepertinya antibiotik dan obat nyeri karena diagnosis dokter lutut gadis kecil itu infeksi, dengan telaten dia memberikan obat itu ke gadis kecilnya, malamnya diapun masih begadang dengan raungan gadis kecil yang mengeluh kesakitan. Keesokan harinya, dia mendapati mata bisul di lutut anaknya keluar, dan selang beberapa jam kemudian nanah dan darah keluar dari lututnya. Nanah itu sangat banyak, sampai-sampai tisu yang telah digunakan habis dan penuh sekantong keresek. Dengan telaten, dia mengusap nanah-nanah itu sampai tidak keluar lagi, sambil memberikan obat pada jamnya. Alhamdulillah kaki gadis kecil itu berangsung membaik, serta bengkaknya sudah mulai mengempis dan kakinya sudah bisa diluruskan..Sang ibu tersenyum gembira, dia berharap kaki gadis kecil itu hanya bengkak karena bisul bukan karena yang lain.

Keesokan harinya anak itu diajarkan berjalan, namun dia masih takut sehingga dia masih menggunakan 1 kaki. Tetapi ibunya meyakinkan anak itu bahwa "kamu pasti bisa, ayo pegang mama".... Tak lama gadis itu mulai menapakkan kedua kakinya ke lantai sambil ditatih oleh ibunya. Tak lama gadis itu mulai bisa berjalan, dan ia bahkan lupa pernah satu minggu hanya tiduran saja..

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah..terima kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan kesehatan dan kesembuhan pada gadis kecilku..

Read More

Monday, January 24, 2022

Aku tempuh juga semester 1..

Bismillah..

Alhamdulillah wa syukurillah, satu semester ga terasa sudah saya tempuh..tentunya ga gampang yah, karena saat kuliah saya juga menyambi momong 2 anak. Awalnya saya sempet stress banget, karena saya sudah terbiasa dengan pengasuh anak kedua saya yang menjemputnya pagi sekitar jam 8. Namun, 3 bulan yang lalu secara resmi dia menyatakan berhenti..sedih pasti, tapi saya harus mencari jalan keluarnya. Karena bagaimanapun saya harus beradaptasi dengan kondisi baru yaitu mengurus dua orang anak dengan tangan saya sendiri without nanny...

Seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya bagaimana proses saya belajar beradaptasi khususnya dengan mata kuliah yang menurut saya cukup berat untuk usia saya saat ini (i'm not young of course). Bagaimana tidak, ilmu-ilmu seperti kalkulus dsb harus saya pelajari lagi karena sudah lupa. Sepuluh tahun tidak belajar ilmu tersebut membuat saya harus force my brain untuk mengerti. Kuliah S2 sudah tidak jamannya lagi menghafal, tetapi mengerti semua konsep dari hal yang huge sampe teremeh temeh sekalipun. Ujian tidak ada yang namanya menghafal, mengerti konsep dan banyak latihanlah yang membuat jari-jemari ini menulis apa yang ada di dalam pikiran untuk mengerjakan soal-soal dalam waktu 180 menit ketika Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 

Beberapa hal yang saya lakukan di hampir setiap hari setelah kuliah adalah mengulang kembali materi yang telah diberikan lecturer, because kalo ga diulang jujur saya masih ga mudeng. Apalagi jika dihadapkan sama yang namanya penurunan rumus, what is it? Alat bantu kalkulus dalam perhitungan matematis itu sangat amat membantu saya untuk menurunkan rumus-rumus ekonomi tersebut dan saya juga mencatat detail yang telah disampaikan dosen dalam buku catatan per mata kuliah. So, i can't imagine if there is no recording. Yups, kuliah online sangat membantu saya mengulang kembali mata kuliah yang saya anggap masih belum saya pahami sekali (kayaknya hampir semua matkul wkwk). Disinilah saya sering banget begadang sampai larut malam bahkan sampai subuh apalagi pas ada tugas..

Terus saya biasanya record my voice ( i know that's weird) tapi ini guna banget karena ga mungkinlah setelah saya mengulang mendengarkan recording yang udah saya dengerin hampir 2 jam. Jadi pas awal-awal kuliah ga tahu kenapa tiba-tiba muncul inisiatif kayak gitu. Dan it's really work for me, eventhough it's funny to hear my own voice. Tapi setidaknya saya punya waktu ga sampe 10 menit buat ngedengerin satu materi kuliah. Apalagi pas mau UTS atau UAS, cukup ngedengerin recording saya aja dan memperbanyak latihan-latihan soal. 

Mungkin ada beberapa kejadian unique yang saya peroleh selama semester satu. Wait, i will remember..hmm..sebenernya ga terlalu banyak sih, karena yang penting ngerjain tugas sama ngerjain UTS, UAS sebaik mungkin dan tepat waktu dalam ngumpulinnya. Tapi ada beberapa yang ga bakal aq lupain, misalnya pas matkul Mikro. Serius, aq tuh sebenernya lumayan mudeng sama penjelasan dosennya. Ya paling kalo ngulang recordingnya ga terlalu lama. But...when UTS and UAS, you know the exam questions are really hard. Contoh-contoh soal yang diberikan saat asistensi ga ada satupun yang nyantol, jauh banget. Entahlah, ga cuma saya yang merasa seperti itu tapi satu kelas..baru kali ini ujian ga yakin sama jawaban sekitar 50%. Sampe ngeri-ngeri sedap waktu mau lihat nilai dapet berapa. Tapi alhamdulillahnya, kebantu banget sama tugas dari asistensi. I don't know if there is no task here..

Pas ujian sempet salah tulis subject, terus juga kebingungan ngerjain pake stata ga muncul hasilnya (ternyata harus di run baris per baris), sampe pas mau ngumpul lembar jawaban, scan di detik-detik terakhir, alhamdulillah ga telat...huhu kalo telat langsung kena pinalti dan mungkin bisa ga dinilai. Memang saat scan dokumen ini dag dig dug sih, apalagi email kan kadang suka pending yah, jadi jalan alternatifnya harus disertakan printscreen send email. Jadi, pake paint dulu trs save image, dll sebagai bukti kalo ngirimnya ga telat. Oh iya yang aq ga lupain juga pas presentasi metpen, anak-anak pada ikutan nimbrung padahal lagi on cam, ga tahu deh jadi ga konsen dan perasaanku uda campur aduk. Padahal uda nitip ke ayahnya, tapi kok ya pas namaku dipanggil pas ayahnya lagi sholat ashar. Jadi sekitaran 5 menitan, anak-anak ikutan on cam, hehe (alhamdulillah dosennya baik). Banyak yang harus direvisi dari review jurnal yang aq pilih. Dan sempet salah pilih jurnal karena lebih cenderung ke sosial eksperimen daripada ekonomi..tapi alhamdulillahnya ga disuruh ganti jurnal tapi dikaitkan lagi dengan beberapa jurnal lain yang berhubungan dengan kebijakan fiskalnya..

Tanggal 7 januari kemarin, nilai-nilai matkul keluar. Ya Allah, deg-degan banget rasanya coz ga yakin sama jawaban-jawaban pas ujian, sama performa saat kuliah. Bismillah, banyak berdoa karena pas hari itu hari jum'at. Dan taraaaa..keluarlah 4 nilai matkul, 3 memuaskan, 1 yang meragukan tadi sesuai ekspektasi sih (bikin agak down) dan 1 matkul lagi (metpen) hari senin alhamdulillah lumayan (naik dari UTS). Nilai ipk ku...(rahasia dong wkwk), di luar ekspektasi sih ga nyangka aja krn belum pernah dapat ip segitu pas kuliah DIV. Dan aku sangat bersyukur semua ini tentunya karena Allah yang  Maha Rahman dan Rahiim. Tugas-tugas yang dikerjakan tepat waktu sangat membantu, sehingga nilainya ke-up..

Terkait anak-anak seperti biasa kalo ujian, Maira saya titip ke daycare..alhamdulillah setelah semester satu terlewati dapat libur sekitar 1 bulan. Saya manfaatkan buat pindah ke kontrakan yang deket daycare, cause sebelumnya 15 menitan, sekarang 4 menit uda sampe. Karena ga bisa dipastikan juga apakah semester 2 nanti masih online atau uda offline. Dengan kondisi saya yang udah ga ada pembantu, ya saya harus memilih pilihan yang terbaik. So, that's my experience in the first term, can't wait for the next term, semoga lebih baik..will see..

Wallahu a'lam

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com