Read More

Slide 2 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 3 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 4 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 5 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo
Read More

Slide 6 Pulo Cinta

Wisata Pulo Cinta Boalemo

Sunday, January 01, 2023

Flashback 2022 (Kuliah di UI), Welcome 2023

        Alhamdulillah tahun 2022 adalah tahun kedua di mana saya menjadi mamasiswa semester 2 dan 3 di UI. Yupz mamasiswa, mahasiswa sekaligus seorang mama bagi kedua anak saya yang masih usia toodler (balita) dan satu lagi menginjak usia 6 tahun. Walaupun mengalami up and down dalam menjalani kedua peran tersebut, tetapi terus terang saya bahagia sekali karena bisa menjalani keduanya tanpa harus banyak keluar rumah. Semester 2 masih saya jalani secara online (maasyaa Allah seneng banget), walaupun jadwal kuliah lumayan padat dan banyak tugas tetapi saya cukup mendengarkannya lewat zoom. Ujian pun masih dilaksanakan secara online, kecuali ujian makro ekonomi yang diwajibkan ke kampus. Sebenarnya sudah hampir 1,5 tahun saya tidak lagi mempekerjakan ART (asisten RT) dalam mengurus rumah dan anak-anak. Banyak pertimbangan sehingga akhirnya saya memutuskan untuk tidak memiliki pembantu karena saya ingin anak-anak lebih mandiri dan tidak manja, juga saya yang bisa mengatur rumah sebaik mungkin dibandingkan saat bekerja. Konsekuensinya ya hampir semua kerjaan rumah saya yang handle, kecuali cuci dan jemur baju dikerjakan sama suami sebelum berangkat ke kantor.

        Akan tetapi, tentunya dengan tidak memiliki ART saya harus mencari jalan bagaimana supaya anak-anak saya ada yang menjaga khususnya ketika saya sedang kuliah strict (kalau dosen harus oncam) dan juga ketika saya ujian. Saya mencari daycare terdekat dari kontrakan (oh iya di tahun 2022 saya juga sudah mulai ngontrak, sebelumnya tinggal di rumah mertua). Alhamdulillah, ketemu dengan sebuah sekolah yang ada daycarenya. Awalnya saya merasa agak ragu memasukkan anak-anak disitu, karena tempatnya tidak sebesar daycare lain. Namun, saya memantapkan hati karena biaya yang dikeluarkan lebih murah apalagi harus dikali dua. Di sana juga anak-anak bisa dititipkan tidak full day (half day), dan di waktu-waktu tertentu saja bisa full day dengan biaya tambahan. Alhamdulillahnya lagi, di sekolah itu juga menyediakan jasa antar jemput anak yang sangat memudahkan saya yang belum memiliki motor dan jika ada kuliah pagi sesi 1. Alhamdulillah semester 2 berjalan dengan lancar, walaupun nilai IPK saya agak turun karena saya mengambil 3 SKS tambahan dan lumayan agak keteteran. Pertimbangan saya mengambil 3 SKS tambahan (total 16 SKS) adalah saya bisa kuliah di semester selanjutnya dengan lebih sedikit mata kuliah (mencegah jika semester 3 harus offline). Beratnya kuliah di semester 2 sangat terbantu dengan teman-teman seangkatan saya yang memberikan rekaman video saat zoom (sehingga bisa saya ulang kembali) dan juga latihan-latihan soal dari asisten dosen.

        Akhir semester 2 midterm, saya libur sekitar 3 bulan. Seneng banget, jadi kerjaan saya cuma ngurusin anak-anak. Saya juga liburan ke Bali, ke rumah orang tua saya dan di sana sekitar 1 bulanan. Kami ke sana dengan menggunakan bus darat karena Ahmad masih belum vaksin covid jadi ga bisa naik pesawat. Ada beberapa kejadian di bus yang lumayan menegangkan, jadi bus kami sempat mogok di jawa timur karena bus mengeluarkan asap di dalam. Kejadian itu berlangsung lumayan lama, dan bus tidak bisa berjalan normal (sangat lambat) supaya mencegah asap keluar lagi. Sesampainya di Surabaya, bus baru bisa dibenerin walaupun terus terang saya agak trauma sama bau asap di dalam bus.  Saat menyebrang Gilimanuk, itu bertepatan dengan kondisi di mana semua planet sejajar yang katanya bisa menyebabkan air laut pasang di jam 00.00. Alhamdulillahnya, adik dan ibu saya menjemput di Gilimanuk sehingga kami bisa keluar dari screaming bus itu. 

        Liburan sebulan di Bali benar-benar puas banget, karena dekat sama orang tua dan adik. Kerjanya cuma makan, tidur, jalan-jalan dan ngempu anak-anak. Lebaran Idul Adha juga kami bisa sholat Ied di Bali, dan anak-anak senang sekali. Kami juga pergi ke rumah datuk dan saudara-saudara di Bali. Setelah itu, suami menjemput untuk pulang ke Bekasi. Liburan usai, saya harus melanjutkan semester 3. Semester ini hanya 5 SKS, dua mata kuliah saja karena saya sudah mengambil 1 mata kuliah tambahan di semester sebelumnya. Seperti dugaan saya sebelumnya, perkuliahan di semester 3 dilaksanakan secara offline. Jadinya, beberapa kali saya harus ke kampus untuk kuliah. Akan tetapi, saya memilih untuk tidak ngekos karena saya rasa masih bisa commuter Bekasi-Depok. Alhamdulillahnya hanya 60% pertemuan saja yang offline, selebihnya masih bisa online dengan zoom (ke kampus hanya seminggu sekali atau kadang 2 minggu sekali). Pergi ke kampus dengan jarak lebih dari 60 km membuat saya harus memprediksi keberangkatan saya walaupun beberapa kali saya sering telat akibat terlambat dapat kereta ataupun keretanya yang berangkatnya telat. 

        Kalau ada jadwal kuliah atau ujian offline, saya harus berangkat dari Bekasi 2,5 jam sebelumnya. Yang membuat saya kurang bisa memprediksi waktu dengan tepat sebenarnya mempersiapkan anak-anak untuk berangkat ke sekolah dan daycarenya. Itu bener-bener perjuangan banget sih. Mempersiapkan dari mulai bangunnya yang agak susah, mandinya dan memastikan mereka cukup sarapan. Setelah itu saya ke kampus dengan menggunakan gojek ke stasiun dan naik KRL menuju stasiun UI (kereta tujuan Bogor peron 12-13 kalo berangkat dan peron 8 tujuan Bekasi/Cikarang kalo balik ke Bekasi). Pernah telat banget pas sesi 1 (suami berangkat duluan ke kantor), karena saya pakai gocar dan estimasi pasti sampai 1 jam ga tahunya macet di tol panjang dan lama banget, baru sampai di kampus jam 9.15 padahal ngampus mulai jam setengah 9. Untungnya dosennya agak telat, tetapi tetap saja saya lebih telat dari dosennya (hikz). Kuliah sesi 1 saya akui memang paling berat karena ga bisa diprediksi di jalanan apa yang terjadi. Akhirnya di pertemuan selanjutnya, saya memutuskan untuk ikut suami dan minta tolong diantarkan ke stasiun. Tapi..tetap terlambat karena kali ini keretanya yang ga berangkat-berangkat lebih dari 40 menit. Yowislah akhirnya telat...serius malu sih karena sering telat, tapi ya resiko saya karena memilih untuk commuter. 


        Jujurly, selama kuliah karena keseringan online, jadi saya kurang terlalu dekat dalam bergaul (dan memang saya agak introvert). Tapi ada satu orang temen deket saya, dan uda kayak mates gitu. Alhamdulillah banget selama kuliah saya jadi semangat apalagi kalau ada materi yg saya kesulitan mencerna, kami berdiskusi. Ya mungkin Allah memberikan pertolongan selama kuliah lewat dia, apalah daya saya cuma emak-emak anak dua yang mengalami capability deprivation karena usia. Banyak tugas yang saya sering nanya ke dia gimana maksudnya termasuk di saat memilih dosbing yang bener-bener galau banget. Walaupun pilihan dosbing kami berbeda, tapi tetap kami masih sering berdiskusi. Mudah-mudahan pilihan saya tepat, walaupun agak deg-degan juga karena deadline tesis dan publikasi otomatis semakin dekat...

        Hari ini 1 Januari 2023, di tahun ini saya awali dengan berdoa mudah-mudahan lebih baik dari tahun sebelumnya. Mudah-mudahan dilancarkan seminar, sidang tesis dan accept publikasi sehingga saya bisa lulus dan wisuda tepat waktu (Juli-Agustus 2023). Jika sudah lulus nanti, artinya saya harus melanjutkan perjuangan saya bekerja di instansi yang telah memberikan saya beasiswa kuliah. Semoga urusan-urusan kami dimudahkan, kami semua diberikan kesehatan, keselamatan terutama anak-anak mendapatkan sekolah dan pendidikan terbaik. Semoga orang tua saya juga senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan. Aamiin Ya Robbal'alamiin....

Read More

Friday, April 09, 2021

Kisah Gadis Pejuang Skripsi (Menghargai Orang Lain)

Waktu menunjukkan pukul 14.00, cuaca di luar sangat panas..suhu ibukota yang begitu tinggi membuat seragam birunya penuh dengan peluh. Tapi ketika memasuki ruangan yang bersuhu 16 derajat celcius itu, semuanya terbayarkan. Dinginnya merasuk hingga ke tulang, bahkan dahaga itu sudah tidak berasa lagi..Gadis itu menunggu untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya. Semua naskah dan draft Bab I sudah di dalam tas berwarna coklatnya. Dia datang bersama teman satu bimbingannya, dengan waktu yang sudah disepakati dengan dosen itu. Sang dosen begitu sibuk, sehingga mereka yang harus mengikuti jadwalnya...

Detik demi detik berlalu, gadis itu melihat ke arah dosen yang sedang mengecek draft temannya, dan memberikan pemahaman yang begitu mendetail. Sambil mengangguk-ngangguk dan sesekali membaca ulang draft yang ada di tangannya. Apa yang harus dia utarakan, latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang akan dia lakukan. Sebenarnya dia masih ragu untuk mendapatkan datanya, tapi dia terus berpikir bagaimana untuk menyelesaikan skripsinya. Yang bisa dia lakukan adalah mengikuti proses, yah walaupun begitu rumit dan penuh dengan perjuangan...Berjuang karena dosen itu tidak standby di kampus, gadis itu menempuh kilometer yang cukup jauh, dengan kocek tidak sedikit yang harus dia keluarkan untuk membayar tiket bus transjakarta. Mungkin terlihat murah, tapi kala itu tiket PP bisa untuk makan 1 hari, maklumlah anak kosan..

Gadis itu melihat ke arah dosen itu lagi, dia teringat dulu dia pernah bercita-cita punya dosbing seperti bapak itu. Karena beliau begitu pintar menjelaskan tabel-tabel yang sulit untuk dimengerti dengan bahasa yang begitu membumi. And you know, it becomes real! here we are..ga nyangka aja sih bakalan beneran jadi dosbing, yah apalah saya cuma remah-remah rengginang dalam toples Kongguan "ujar gadis itu dalam hati. 

Setelah 1 jam kemudian, "Alhamdulillah sekarang giliranku"..

Terlihat sang dosen berdiri ke arah tempat duduknya.

Sambil tersenyum simpul, Gadis itu dengan semangat akan menyerahkan draft skripsinya, namun tiba-tiba...

"Kita lanjut minggu depan saja ya, saya lagi sibuk.."

Jeng jeng jeng. Rasanya nyess dalem banget, sakiiiiit........

Mata gadis itu sudah berkaca-kaca, dia tidak bisa berkata ya atau tidak. Mungkin bisa saja dia berkata "Pak, jangan gitu dong saya udah nunggu sejam lebih, panas-panasan naik bus, masa minta waktunya barang beberapa menit ga bisa!!!". Tapi...lidahnya kelu, dia ga bisa berkata apa-apa, sambil meratapi draftnya yang dia print menggunakan catridge yang baru saja dia isi ulang di venetta. Gadis itu menghela nafas panjang...dia berdiri dan melangkah ke luar ruangan. Rasanya nyesek sampai di tenggorokan, dia berkata "pak, ini draft bab I saya, permisi, Assalamu'alaikum". Tanpa melihat wajah sang dosen ia berlalu meninggalkan ruangan itu karena air matanya sudah hampir tumpah. Terdengar sayup-sayup dari ruangannya sang dosen berkata "hai, kamu marah ya?". Tanpa jawaban, gadis itupun berderap meninggalkan ruangan itu, dan air matanya sudah tidak terbendung lagi....

************************

Apa yang dirasakan gadis tadi, mirip sekali rasanya ketika kamu butuh jawaban akan hal yang menurut kamu penting tetapi menurut orang lain ga penting. Terus pesan/WA kamu hanya didiamkan berjam-jam, kemudian di read saja tanpa dibalas. Nyesek ga? Dan lebih nyesek lagi ketika dia membalas chat di WA grup. 😓 Jadi hikmahnya adalah jangan pernah meremehkan orang lain walaupun menurut kamu dia orang yang tidak penting sekalipun, bahkan mungkin pembantumu atau nenek kumuh di jalanan sekalipun. Karena mereka adalah manusia, setiap manusia butuh dihargai. Setidaknya jikapun kamu tidak bisa membalas saat itu kamu bilang "maaf sebentar ya". Jangan sampai orang lain menganggap kamu adalah orang yang tinggi hati, angkuh dan semena-mena terhadap orang lain yang mungkin saat itu adalah hal yang penting menurut dia..Kamu bisa menggunakan kata "MAAF" untuk mengatakan kamu tidak bisa...

Ketika kamu belajar menghargai, maka di saat itulah kamu akan dihargai, tetapi jika kamu sudah mulai tidak menghargai maka di saat itulah ada orang yang tersakiti dan suatu saat kamu akan diperlakukan yang sama. Berikan alasan jika kamu merasa memang kamu tidak mau membalas, atau apalah,. Jangan hanya berdiam saja. Ingat bahwasanya, kamu tidak selamanya di atas, ada saat dimana kamu di bawah dan ketika kamu butuh orang lain. Semoga ini menjadi pelajaran kita semua untuk menghargai sesama......



_Monice

Read More

Friday, March 20, 2015

Let Me Realize it!

Malam adalah waktu yang tepat untuk ngeblog buatku. Karena malam semua ide dan bayangan-bayangan selalu memenuhi otakku. Entah itu ide untuk membuat sesuatu ataupun bayangan-bayangan akan masa lalu yang susah untuk aku lupakan. Terutama kenangan bersama keluargaku di Bali. Malam juga aku merasa semua inspirasi dan ide gilaku muncul. Hehehe. Saat ini di tengah kepenatan akan kerjaanku, aku ingin sekali membuat sesuatu yang berbeda. Aku merasa jenuh dan ingin refreshing. Aku mengingat masa-masa ketika aku magang dahulu. Di sela-sela waktuku, aku membuat kerajinan tangan berupa flannel-flanel yang aku bentuk menjadi berbagai macam kreasi mulai dari bros, gantungan kunci,  sampai hadiah berbentuk love. Lucu-lucu dan jika kamu ingin melihat kreasiku, kamu dapat mengklik bagian ini.
***
Benar kata orang, pengalaman kerja itu penting. Ketika kamu sudah berpengalaman di suatu bidang kerja maka secara ga sadar di tahun berikutnya kamu akan dapat mengerjakannya ga terlalu beban. Mungkin di masa-masa awal aku bekerja di seksiku, aku merasa semua kerjaanku terasa berat. Habis ini lanjut ini, habis itu lanjut itu seakan kerjaan ga ada habisnya. Itu pula yang menyebabkan aku kehilangan orientasi atau disorientasi berkreativitas. Namun,setelah satu tahun aku memegang pekerjaan itu, aku merasa mulai bisa memanagement waktuku. Dan sekarang aku mulai bisa mengerjakan 2 kegiatan dalam suatu waktu atau multitasking. Itulah mengapa beban kerja yang berat tetapi jika sudah terbiasa maka akan biasa saja. Seperti kata pepatah,  Alah bisa karena biasa. Mungkin inilah saatnya aku berkreasi lagi.

Walaupun berdasarkan hasil test otak kiri dan kanan aku berkecenderungan diberi label si ‘otak kiri’. Tapi itu ga menyurutkan tekadku untuk berkreasi lagi. Serius, uang bukanlah orientasiku…aku hanya ingin menyalurkan bakat dan minatku untuk belajar lagi mengenai design dan juga seni. Dari kecil aku memang suka sekali membuat kerajinan tangan, ibuku yang selalu telaten mengajariku. Kecilku aku suka menggambar, menyulam, mengkristik, membuat bungkus ketupat dari janur, membuat bunga-bunga dari pipet dan aku selalu senang jika mata pelajaran muatan lokal atau KTI ku mendapat nilai di atas 80. Oke, aku ga mau nunggu lagi untuk berkreasi lagi. Alhamdulillah suamiku mendukung sekali, terutama jika aku belajar menjahit. Katanya biar bisa bikinin beliau baju sama celana yang bagus. Bisa ga ya??? I’am newbie dan baru beberapa bulan yang lalu bisa mengoperasikan mesin jahit itupun masih yang mini portable. Itu tantangan buatku, apakah aku bisa menjawab tantangan itu??


Let me realize it…..^_^

Read More

Saturday, January 31, 2015

Ceritaku dengan Si Gadget :)

Android adalah smartphone yang sangat digandrungi di tahun-tahun belakangan ini. Saya menggunakan android belum lama, baru beberapa bulan kemarin. Sebelumnya saya adalah pengguna aktif Blackberry Curve 8520. Namun, dengan kecepatan yang kurang memenuhi kebutuhan saya sebagai pengguna berbagai macam aplikasi sosial media (untuk kepentingan kantor), saya merasa perlu menggantinya dengan android. Saya memang agak kudet dengan yang namanya elektronik. Saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman saya dengan handphone :D. 

Dulu waktu jaman-jaman kuliah (2007 silam) teman-teman saya sudah memiliki handphone dengan kamera standar 2 MP, bisa video, internet, dll (tapi dulu socmed belum terlalu digandrungi). Ada  juga sih yang punya hp walaupun hpnya hanya bisa buat sms dan telepon. Namun, waktu itu saya belum punya yang namanya hp. Apalagi waktu masa-masa Jarkom (Jaringan Komunikasi) di kelas. Saya sendiri yang tidak memberikan nomor handphone...wkwkwk. Agak malu sih, tapi ya mau gimana saat itu orang tua saya tidak membekali saya handphone sewaktu awal kuliah. Orang tua saya hanya mengirimkan uang bulanan untuk ngekos dan makan. Mereka menghubungi saya lewat nomor telepon teman saya sesama Bali. Tapi saya ga mengeluh, saya pun berusaha untuk menyisihkan uang yang diberikan ortu serta uang ikatan dinas dari kampus.

Jarkom kelas pun dimulai, waduh waktu itu saya mulai gelisah apalagi mengenai jadwal kelas dan dosen. Apalagi jika ada dosen yang membatalkan kelas, semua informasi itu lewat yang namanya handphone. Dengan kondisi tersebut, pagi-pagi banget saya always bersiap-siap untuk pergi ke rumah teman saya yang ngekos dekat kosan saya, yang sekelas dengan saya. Saya pun selama kurang lebih 3 bulan (sampai UTS semester 1) melakukan hal tersebut, dengan semangat 45 demi menghindari yang namanya D.O (baca: Drop Out). Dan alhamdulillah saya lulus....

Saya masih ingat sekali, tepatnya bulan Desember saya membeli sebuah HP dengan harga sekitar 650rb rupiah, yaitu HP Sony Erricson K220i. Saya memakainya selama 1 tahun lebih sampai tingkat II akhir. Saya senang sekali dengan handphone ini karena saya bisa mendengarkan MP3, bisa foto-foto selfie (eh udah kenal selfie ya tahun jebot hehe), bisa facebookan walaupun agak lemot, bisa ganti-ganti wallpaper, sms unik. Kalau diingat-ingat ni handphone lucu bingit, unik dan cukup berkesan buat saya. Karena saya melewati masa ABG saya dengan handphone ini (lebay). Saya tidak sempat memfotonya soalnya hape ini keburu saya jual coz entah kenapa si hape tidak bisa dicharge (ga mau masuk ke charger padahal tuh charger ga kenapa-kenapa). Untungnya saya masih dapat cashback 250rb (lumayanlah). Terus terang spesifikasi handphone ini saya agak lupa tapi setelah searching di Om google ketemulah handphone kenangan itu bersama spesifikasinya, ini diaaa:



Setelah menjual hp Sony, saya membeli hape lagi. Saya cukup terkesan dengan hape milik teman saya yang namanya Rizka. Hapenya memiliki spesifikasi lumayan lengkap, dan ada beberapa orang di kelas yang memiliki hape  dengan merek dan spesifikasi itu. Saya bertanya ke dia berapa harganya, dan amazingnya harganya 2 juta rupiah (tahun itu). Saya ga punya cukup uang buat beli hape itu, saya cuma mengatongi waktu itu 1,35 jt saja. Berkeliling-keliling PGC, Alhamdulillahnya saya bisa beli namun second tapi masih bergaransi. Handphone itu adalah Nokia 3210 C:


Ini adalah handphone kesayangan saya. Dia melewati masa-masa gadis saya sampai saya menikah. Dia menyimpan semua kenangan saya, kenangan-kenangan indah yang tidak bisa saya lupakan hingga sekarang. Foto dan video sangat  kompatibel dengan hp ini. Kamera 2 MP, ada radio, video, bisa WA, opera mini, browser, dan masih banya aplikasi lainnya. Saya juga menyimpan video-video saya bersama adik-adik saya, Rahmat dan Zulmi. Mereka lucu-lucu sekali :'). Handphone ini saya pakai selama hampir 5 tahun! Amazing.....dia masih ada tapi dia sudah tua sehingga kasusnya mirip dengan hape Sonyku dulu....tidak bisa dicharge...Dan sepertinya handphone ini sudah tidak ada di pasaran sekarang....sedih.......:'(

Karena HP ini rusak, saya membeli Blackberry. Alasan saya simpel, saya pengen punya PIN BB...wkwk. Padahal waktu saya membeli BB, orang-orang sudah beralih ke android (waktu itu BBM belum masuk android). Saya kekeuh pengen beli BB karena alasan yang saya sebutkan di atas..hehhe...Blackberry 8520 adalah smartphone dengan fitur yang lengkap. BB ini sangat nyaman digunakan bila berada di daerah yang memiliki sinyal kuat. Mungkin waktu awal saya tidak tahu bedanya sinyal Edge dan HSDPA. Saya asal membeli BB karena waktu itu BB ini dijual dengan harga sedang tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Hanya saja keteledoran saya, BB ini hanya dapat menjangkau sampai sinyal EDGE belum HSDPA. Kecepatan sinyal EDGE jelas masih di bawah HSDPA. Sinyal EDGE bagus jika lokasi berada dekat dengan tower, tetapi jika jauh dari tower maka saya sering kehilangan sinyal dan juga timbul lag ketika saya menerima BBM ataupun Whatsapp. Walaupun demikian, saya meraup keuntungan yang lumayan dari hasil berjualan online dengan BB ini. :) Ini dia penampakannya:



Blackberry ini masih saya pakai hingga sekarang, walaupun saya tidak mengaktifkan buat BBM lagi karena paket BBM itu membuat kantong saya bolong :))...

Semenjak saya mendapat 'mandat' untuk menjadi seorang Koordinator Seksi Nerwilis, kebutuhan akan internet yang cepat dan pemasukan data maupun kirim email cepat membuat saya ingin membeli android. Apalagi sekarang BBM sudah masuk android, jadi ketika beli paket internet saya juga sudah sekalian bisa BBM, Whatsapp, Instagram, Facebook, dan berbagai macam social media. Android yang saya pilih adalah Samsung Galaxy Ace 3. Dengan harga yang cukup terjangkau (1,75 juta), fiturnya lengkap dan sangat kompatibel dengan berbagai macam aplikasi android. Selain itu, bisa digunakan buat hotspot. Saya ngeblog sekarang pun pake hotspot dari si Samsung ini. Jadi saya sekarang cukup beli paket internetan 2 GB bisa ngenet lewat android dan saya bisa ngenet juga di laptop dengan hotspot si Samsung. Alhamdulillah ya.....ini dia si Samsung Galaxy Ace 3....


Nah, itu tadi ceritaku dengan Si Gadget, ceritamu gimana?? ^_^



Read More

Tuesday, January 20, 2015

Just Allah Oriented

Alhamdulillahirobbil'alamiin

Akhir-akhir ini aku sering mendapatkan semacam 'hidayah' (aamiinnnn), yang membuatku tersadar akan hal-hal kecil yang ternyata amazing jika aku renungkan. Contohnya saja mengenai amalan. Sebagai anak pertama dan sempat menjadi anak tunggal selama 7 tahun, aku senantiasa mengerjakan sesuatu dan menuai pujian oleh orang tuaku. Terutama my mommy yang selalu berterima kasih dan memuji aku setelah aku berhasil menyelesaikan sesuatu.



Dalam kurun waktu yang cukup lama juga, aku sering melakukan sesuatu dengan mengharapkan pujian dan rasa terima kasih oleh orang lain. Dulu waktu aku duduk di bangku SD aku selalu mendapat juara kelas. Dan guru-guruku suka memujiku jika melakukan sesuatu. Puncaknya ketika aku SMA, aku merasa dekat sekali dengan sejumlah guru. Hehehe......(masa-masa terso-sweet). Guru-guruku itu baeeeek banget, dan selalu memberikanku nilai yang gede-gede untuk banyak mata pelajaran. Ga heran dengan backgroundku itu aku suka sekali yang namanya pujian dari orang lain. Sampai kuliahpun aku sempat sedikit "crash" dengan dosbingku dan hasilnya dosbingku jadi kebapakan banget dan mendukung sepenuhnya dengan skripsiku yang awalnya cuek banget jadi perhatian banget, hehehe. Hingga berumah tangga, suamiku sering memujiku setelah aku berhasil memasakkan masakan yang enak untuknya, hehehe.

Namun, aku sadar itu adalah sifat yang kekanak-kanakan sekali. Mungkin masa-masa ababil itu masih bersisa hingga sekarang. Dan sebenarnya itu adalah sifat yang kurang baik, coz dari ceramah-ceramah dan buku-buku agama serta hadits arba'in yang pernah aku baca ternyata semua amalan itu tergantung dengan niat. Jika niat kita salah maka hasilnya bisa jadi hanya fokus pada tujuan itu tetapi belum tentu menjadi pahala dan ladang amal buat kita. Apalagi jika niat hanya untuk mendapatkan pujian dan terima kasih dari orang lain, masa' ketika tidak menuai itu ujung-ujungnya kita ngedumel dan menggerutu bahkan bisa jadi mandek untuk berbuat baik. Dan jika pujian manusia harapan kita, apakah kita ingin terjerat oleh tipu muslihat setan dengan salah satu penyakit hati yaitu ujub? Tentunya tidak kan?

Mengenai just Allah oriented ini, mungkin aku baru menemukannya setelah aku beranjak dewasa. Oke sebenarnya sifat ini bisa banget ditanamkan sedari kecil, bahwa jika kita melakukan sesuatu alangkah baiknya jika Allah saja yang tahu alias Just Allah Oriented. Karena jika niat kita sudah karena Allah SWT, maka mau kita dapat pujian kek atau tidak dapat pujian ataupun malah dapat kritikan itu tidak membuat kita patah arang dan malah menjadikan motivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Buat para orang tua dan insya Allah kami juga akan menanamkan just Allah oriented ini ke anak-anak kami sehingga anak-anak kita menjadi muslim yang baik, sholeh dan sholehah. Okee??Siip??Centang, contreng, pas.

^_^
Read More

Tuesday, January 13, 2015

Fokus itu harus!

Fokus terhadap sesuatu itu penting. Ketika kita ga fokus maka pikiran kita akan terpecah menjadi dua bahkan menjadi berkeping-keping (ups). Dan ketika kita tidak bisa memanaje-nya dengan baik maka bukanlah suatu hal yang tidak mungkin sesuatu yang harusnya bisa terselesaikan waktu itu juga, malah terbengkalai dan tidak terkejar dua-duanya. Yang ada kita hanya akan mengerjakan sesuatu hal yang kurang berguna karena tidak optimal di suatu hal. Saya sendiri mengakui sering berkecimpung dengan si istilah 'ga fokus' itu sehingga banyak kegiatan yang seharusnya bisa saya kerjakan secara optimal menjadi sangat tidak optimal. Hikz....



3 hari yang lalu tepatnya hari jumat sore, saya sakit. Saya demam menggigil selama 48 jam, dan disitu saya merasa was-was. Saya takut terserang DB karena cuaca pancaroba. Saya belum sempat ke dokter karena dokter di kota ini tidak ada yang buka di hari libur. Saya hanya berbekal sari kurma dan meminumnya 3 sendok makan 3xsehari. Alhamdulillah keesokkan harinya, dokter hanya mendiagnosa bahwa saya terserang ISPA. Saya tanya apa itu ISPA kata dokternya kayak masuk angin gitu. Setidaknya saya bersyukur ga kena DB. (na'udzubillah)

Selama saya sakit itu saya tersadar bahwa selama ini saya sering melakukan kesia-siaan hingga akhirnya saya lupa tujuan saya yang sebenarnya. Saya cenderung hanya ingin bermain-main dengan games yang ada di smartphone saya. Padahal masih banyak hal yang harusnya bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang lain. Saya lupa bahwa saya harusnya juga fokus berikhtiar untuk program kehamilan saya. Karena sampai saat ini saya masih sangat mendambakan kehadiran sang buah hati dalam pernikahan kami.

Tapi bukan hanya tujuan yang terlintas dalam benak saya di kala sakit itu terutama ketika suhu badan saya tinggi dan hanya bisa turun setelah minum obat paracetamol. Saya memikirkan tentang dosa, yah dosa saya begitu banyak sepertinya di masa lampau dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Hanya Allah yang Maha Mengetahui dosa-dosa yang saya ingat maupun yang tidak sengaja saya lakukan. Dan kala itu saya hanya bisa beristighfar sebanyak-banyaknya. Semoga Allah membukakan pintu taubat-Nya untuk saya. Dan semoga sakit yang saya alami menjadi penggugur dosa yang telah saya lakukan dahulu. Aamiin Ya Robbal'alamiin.

Saya pun masih ingat ketika itu saya sempat berucap dalam hati akan menguninstall games yang sudah membuang-buang waktu berharga saya. Waktu 24 jam sehari yang mungkin seperenamnya saya habiskan buat ngegames. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dan yang penting SAYA HARUS FOKUS!

Saya harus fokus pada ibadah saya. Saya harus fokus untuk program kehamilan saya. Saya harus fokus menjadi ibu rumah tangga. Saya harus fokus pada hafalan saya. Saya harus fokus menulis di blog saya tentang hal-hal yang bermanfaat.

Dan saya simpulkan menjadi:
I'm Focus In Praying, Be Pregnant, Cooking, and Writing

Semoga Allah mengijabah do'a saya dan do'a orang-orang yang mendo'akan saya....karena cita-cita saya yang terutama dan utama insya Allah ingin menjadi seorang IBU. Cita-cita yang mengalahkan cita-cita saya sebelumnya bahkan untuk pergi ke Paris.

Monice
Read More

Saturday, January 10, 2015

Hujan dan Kenangan

Hujan kau ingatkan aku tentang satu rindu...................

Bulan-bulan ini adalah musim penghujan, Hujan yang merupakan berkah itu, hari ini bahkan bertahan dari pagi sampai malam. Tiba-tiba saja aku ingin mendendangkan lagu Opick yang dulu sering banget kuputar di music playlistku ketika aku merenung di bawah jendela kamar kosan berukuran 3x4 meter ketika hujan tengah mengguyur kota Jakarta. Namun, sekarang aku jauh-jauh dari hiruk pikuk keramaian kota karena aku berada di sebuah 'kota' yang sering ditinggal mudik setiap sabtu dan minggu oleh penghuninya. Yups, namun hujan tetaplah hujan, dia menyimpan sejuta kenangan tentangku dan masa laluku. Semua kenanganku semenjak aku masih dalam pangkuan ibuku hingga saat ini seakan terlintas kembali dalam pikiranku. Semuanya....................

Aku ingat dulu ketika aku duduk di bangku SMP, saat musim hujan aku sering kehujanan, Setiap pulang ke rumah aku selalu pulang dalam keadaan basah walaupun ga basah kuyup karena aku memakai payung. Sayangnya jalanan yang begitu banyak genangan air alias becek membuatku harus merelakan sepatuku basah terkena genangan air ataupun hujan yang begitu deras yang membuat sepatuku tidak terpayungi dengan benar. Sesampainya di rumah, sepatuku yang basah itu aku taruh di sebuah  bangku di luar rumah. Sedangkan kaus kakiku yang cuma sepasang segera aku cuci dan aku jemur. Lucunya, aku menjemur kaus kakiku di dapur dalam rumah, terus ketika malam tiba aku mengangin-anginkan kaus kakiku di atas kipas angin segi empat, hihihi. Dan keesokan harinya kaus kakiku itu sudah kering lo...:D Walaupun sepatuku masih agak basah alias 'demek' aku tetap bersekolah di SMP yang berada sekitar 3 km dari rumahku. Kalo dipikir-pikir perjuanganku buat sekolah dulu lumayan berat juga.

Aku senyum-senyum sendiri mengenang masa laluku itu. Anyway, masih banyak cerita yang ingin aku ceritakan, next time aku akan menuliskannya di dalam blog ini. Tetep stay tune yah...........


Monice
Read More

Monday, January 05, 2015

Goldy ...I Really Need You


     Namanya Goldy. Aku mendapatkannya setahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 Desember 2014 (hehehe). Hmm....goldy melepaskan rasa kangenku pada si javin, laptop Dell berwarna hitam yang menemaniku hanya 2 tahun semasa kuliah dulu sebelum si javin hilang dibawa maling. Yups, Goldy adalah sebuah laptop... dia kunamai dengan nama itu karena warnanya yang keemas-emasan. Aku membeli goldy bukan sekedar ingin, lebih dari itu karena aku butuh laptop. Sudah lama sekali aku hanya mengandalkan sebuah PC kantor untuk mengerjakan semua pekerjaan kantor. Hingga suatu saat aku merasa beban di pundakku sudah sedemikian beratnya sehingga aku membutuhkan sebuah laptop untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang terkadang sering terbengkalai dikarenakan mati listrik yang tidak dapat diprediksi kapan dan sampai kapan akan menyala lagi, ditambah lagi si UPS rusak sehingga begitu listrik padam maka komputer akan langsung 'jleb' mati padahal file-fileku belum aku save #hikz.

      Sebenarnya selain PC kantor, di rumah aku masih memiliki sebuah netbook yang aku simpulkan sudah rusak berat karena sudah 6 kali dibawa ke tukang service di kota tetapi masih saja tidak bisa dihidupkan dan hanya bertahan hidup semingguan setelah diservice. Semenjak itu aku pun bergantung pada netbook merah punya suamiku. Hanya saja nasib si netbook mirip dengan PC kantor yang begitu listrik padam si netbook juga ikutan padam. Baiknya, kantor menolongku dengan memberikan fasilitas laptop jika aku akan rekonsiliasi PDRB di kota. Laptop itu begitu menolongku mengerjakan misi sebagai 'pengemban amanah' yang menyajikan angka pertumbuhan ekonomi di daerahku. Namun, laptop itu adalah sebuah barang milik negara yang tidak bisa aku pakai sesuka hatiku, begitu selesai rekon aku harus segera mengembalikannya ke tempat asalnya sehingga jika ada yang ingin pakai maka laptop itu sudah siap untuk dipakai. 

        Alasan-alasan itulah yang mendorongku untuk memiliki sebuah laptop. Dengan hasil jerih payahku bekerja, maka aku merasa uang yang aku kumpulkan sudah cukup untuk membeli laptop yang berkecepatan sedang dan 'tidak lemot' sehingga aku bisa membuka file excel yang berat tanpa harus menunggu loading yang lama. Dengan berbekal uang yang pas-pasan banget aku dan suamiku mengunjungi sebuah toko komputer rekomendasi temanku yang baik hati. Toko komputer yang recomended itu ternyata memang menawarkan harga yang lebih murah, bahkan lebih murah daripada hasil searching di internet! Padahal toko ini bukanlah toko elektronik di area Jakarta seperti Mangga Dua Square ataupun Harco. Toko ini hanyalah sebuah toko yang terletak di tengah kota Gorontalo yang berada samping-sampingan dengan toko elektronik lainnya.

      Ada beberapa merek laptop yang cukup bagus dengan spek yang tinggi. Dan semakin tinggi spek maka harga yang ditawarkan jugalah lebih mahal. Aku yang membawa uang pas-pasan awalnya kekeuh pengen membeli laptop yang mereknya sama dengan merek handphone suamiku yaitu As*s yang notabene dinobatkan sebagai laptop terawet. Sayangnya merek itu kata penjualnya lebih cenderung compatible jika diinstal windows eight (mungkin karena terupdate). Secara pengalamanku dengan windows eight kan kurang nyaman gitu. Bisa sih diinstall windows seven, cuma katanya ga pas, wifinya bisa ga jalan atau apanyalah gitu kata mbak-mbaknya yang ga bisa terinstall sempurna. Tapi setelah berkeliling-keliling lagi dan melihat display laptop tetiba aku menciut dengan sebuah laptop berwarna keemasan itu. Hehehe aku tertarik pada pandangan pertama, ceilee. Seakan-akan dia yang paling bersinar dan berkata "ambil aku, ambil aku" (hihihi). Toshiba Satellite L40-AS10, aku suka tampilannya walaupun spec yang ditawarkan tidak terlalu tinggi tapi juga tidak rendah-rendah banget. Dan yang pasti sesuai sama budgetku....hehehe. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mentok ke laptop ini dan ingin segera memboyongnya buat rekonsiliasi tanggal 22 desember nanti. Apalagi laptop ini sangat recommended jika diinstall windows seven. Aku langsung browsing-browsing di internet ternyata saudaranya si Goldy ini mahal juga bahkan selisihnya hampir 900 ribu! wooow....Kayak beruntung gitu, hehehe dapat Goldy dengan harga terjangkau, kata suamiku sih si Goldy ini masih pakai harga lama sebelum dollar naik.  :D


Jengjeeeeeeng.....

Ini dia penampakan si Goldy


        Alhamdulillah selama pemakaian Goldy ga ada masalah apa-apa, cuma waktu nginstall bluetooth di tokonya itu lamaaaaaaa bingits. Mungkin sekitar 1,5 jam si Goldy baru bisa bluetoothnya. Walaupun ada kabel data kalo ada bluetooth kan mendingan pake bluetooth ya, hehehe. By the way, mudah-mudahan si Goldy bisa memberikanku dorongan buat selalu berkarya terutama ngeblog yang sepertinya blogku sudah mulai jarang tersentuh lagi semenjak aku sibuk dengan kegiatan kantor yang ga ada habisnya. 

 Goldy...I really need you......
Read More

Wednesday, November 05, 2014

Ketika Adikku Zulmi Ingin Masuk Kuliah (3-selesai)

Adikku saat memasuki dunia kerja (kerja di Apotek)

Beberapa minggu setelah kabar gembira itu, adikku galau lagi. Dia bingung campur aduk sama galau pengen ngelanjutin kuliah dimana. Kalo my dad sih pengen adikku mengikuti jejakku untuk meneruskan kuliah di PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan). Coz biar cepet jadi PNS...padahal kan ga semua ikatan dinas sekarang bisa langsung jadi PNS. Kalo dulu sih iya, malah terakhir pas angkatanku yang ga pake test setelah magang buat jadi CPNS. Sekarang walaupun ikatan dinas harus tetep ikut test CPNS loo...

Ada tulisan yang bagus tentang 'Kita dan mindset menjadi PNS' ini nih linknya:
Saat ini PNS merupakan impian bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Tidak heran para orang tua akan sangat bangga jika anaknya menjadi seorang PNS. Padahal PNS bukanlah satu-satunya lapangan usaha yang bisa menjadi tumpuan hidup. Mungkin mindsetnya PNS itu akan hidup enak, santai dan mendapat gaji setiap bulan. Tetapi coba kita lihat dari sudut pandang yang berbeda: "Bagaimana tentang pertanggungjawaban kita?". Memang benar gaji yang kita dapatkan itu besar dan kontinyu tetapi siapkah kita akan pertanggungjawaban uang rakyat yang sudah tertelan dan menjadi darah daging kita?. Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing....
Sebenarnya ya ga harus PNS juga, masih banyak pekerjaan lain yang bisa adikku pilih. Misalnya saja jadi pengusaha (wirausahawan) yang pada tahun 2014 di Indonesia persentasenya masih di bawah 2 %!!. Berarti prospek yang bagus banget kan kalo menjadi seorang pengusaha...hmmm.

   Lanjut yang soal adikku, ternyata dia sudah didaftarkan oleh my dad untuk test di salah satu PTK ternama (dua malah). Yang notabene semi militer... Ada terbesit rasa kasian terhadap adik keduaku itu. Bagaimana tidak, adikku bukanlah seorang yang fisiknya kuat. Dengan tinggi yang 15 cm lebih tinggi dari aku, dia tergolong underweight alias kurus. Padahal aku tahu adikku pasti ga lolos deh, soalnya kan syarat masuk yang semi-semi militer itu harus punya berat badan ideal. Selain itu juga aku agak-agak serem kalo misalnya adikku nanti mendapatkan perlakuan yang 'berat' dari seniornya. Oh nooo...

    Adikku sempat bercerita ternyata test mau masuk PTK itu macam-macam. Ada test lari (berapa kilo ya ?lupa), push up, tes tulis, dsb. Hmm aku hanya bisa mendoakan sebagai kakaknya. Namun, dua-duanya gatot alias gagal total. Sedih deh... Dia hampir-hampir menyerah dengan semua kegalauannya yang diceritakan kepadaku. Tapi aku terus memberikannya semangat. Ujian SNMPTN pun dia lakoni, ujian masuk perguruan tinggi negeri yang katanya setelah ujian ini biaya-biaya yang bakal dibebankan tidak terlalu banyak. Adikku memilih jurusan perikanan dan kelautan. Dia memilih 3 Universitas ternama, yaitu Universitas Udayana, Universitas Mataram, dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Daaaaan....dia malah diterima di UNG!!!!!! Suprisingly!! jurusan budidaya perikanan D3. Aku seneng sih adikku diterima di UNG biar nemenin kakaknya di Gorontalo (hehehe). Tetapi sepertinya takdir berkata lain, adikku belum menerima ijazahnya hingga batas waktu pendaftaran. Karena pendaftarannya tidak boleh diwakilkan. Selain itu kami terkendala biaya yang pastinya akan berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan adikku kuliah di Bali saja.

     My dad yang sudah mulai lelah (sepertinya), menyuruh adikku untuk bekerja dulu di sebuah apotek Kim*a Farma. Alhamdulillah adikku diterima bekerja disana...Tapi baru bekerja sekitar semingguan, kemudian adikku menerima kabar bahwa dia diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bali. STIKOM Bali merupakan satu-satunya perguruan tinggi di bidang ICT di Bali Nusra yang terakreditasi B dari BAN PT. Ini nih link kampusnya: http://www.stikom-bali.ac.id/. Adikku masuk jurusan S1-Sistem Informasi, dimana setelah lulus nanti akan bergelar S.Kom. Karena sudah diterima kuliah, jadi untuk sementara adikku berhenti bekerja (saranku) agar dia fokus kuliah dulu saja.

     Bagaimanapun semua ini terjadi atas kehendak Allah SWT, sehingga adikku bisa tetap kuliah dan tidak jauh dari ortuku. Alhamdulillah ya Allah..........aku sangat bersyukur atas karunia-Mu ini. Terima kasih juga buat my dad yang senantiasa mendukung supaya adikku bisa mendapatkan yang terbaik. 

Peluk dan cinta dari jauh from your sista...
Read More

Friday, October 17, 2014

Ketika Adikku Zulmi Ingin Masuk Kuliah (1)

Zulmi adalah adik keduaku yang berumur 17 tahun. Dia tumbuh menjadi seorang pria ABG yang rupawan. Di tahun 2014 ini, dia menghadapi masa-masa kegalauannya yang cukup berat. Aku sebagai kakak yang walaupun berada jauh darinya mengerti banget apa yang dia rasakan . Awal tahun 2014 dia memulai babak penentuan masa depannya. Yups, dia akan menghadapi ujian nasional yang berlangsung pada bulan April 2014. Aku tahu apa yang dia rasakan, karena 8 tahun yang lalu aku mengalami hal yang sama. Masa-masa yang ga akan pernah aku lupakan, dimana pada saat itu rasa takut, gerogi, dan sedikit pesimis selalu menggelayut di pikiranku. Tapi semua itu kutepis dengan berikhtiar, berdo'a juga tawakkal kepada Allah SWT. Pengalaman yang pernah aku dapatkan itu membuatku agak ketar-ketir "bisa ga ya adikku melewatinya??" . Apalagi aku jauh dari adikku..mau mengajarkannya lewat telepon tapi aq sudah lupa..Hmm aku bingung...Akhirnya aku hanya bisa memberikannya sebuah buku yang berjudul "99% Lulus UN SMA IPA 2014".


Buku itu aq beli di Gramedia, Kota Gorontalo saat aq ada pelatihan di kota. Aq tidak sembarangan memilih buku itu, karena buku itu adalah buku yang menurutku jawabannya paling bagus. Parameter yang aku gunakan waktu memilih buku itu adalah pelajaran biologinya (yang masih aku ingat hingga sekarang). Di buku-buku lain sering aku jumpai ada beberapa kunci jawaban yang salah, misalnya saja pertanyaan tentang "Yang manakah gambar proses pembelahan sel pada tahap Metafase?" Nah jawabannya itu ga sesuai gambar. Harusnya metafase kan saat kromosom berada di daerah equator, eh di kunci jawabannya malah si kromosom sudah ada di daerah kutub (anafase). Dan masih banyak lagi yang aku koreksi jawabannya kurang tepat. Daan, buku yang aku pilih di atas tidak kutemukan kesalahan sama sekali #mudah-mudahan di pelajaran lainnya juga ga ada, haha  . Anyway, aku langsung deh bayar buku itu ke kasir, dan beberapa hari kemudian aku kirim ke Bali. Alhamdulillah si buku nyampe dengan selamat. Adikku senang sekali dapat buku itu sampai-sampai dia ganti profpictnya di FB dengan pose sambil memegang buku itu. Oh iya sebelumnya aku juga sempat ngasih dia buku-buku seperti rangkuman gitu per mata pelajaran waktu aku liburan di Bali tahun 2013 lalu.

Saat mendekati ujian nasional, dia sering libur semacam minggu-minggu tenang gitu buat belajar di rumah, dia pun pulang ke Denpasar. Begitu sampai di rumah, dia sering sms-an sama aku buat nanya-nanya dan curhat-curhat ke aku. Saat itu aku tahu dia sedang g.a.l.a.u....

Read More

Friday, August 15, 2014

Kemana Dhuhaku?

Kemana Dhuhaku?

Assalamu'alaykum wr wb

***
Teng teng teng
Riuh suara bel tanda istirahat pertama berbunyi..bel tanda istirahat ini sejenak membuatku lega karena aku baru saja menyelesaikan ulangan matematika------>integral. Otak ini terasa panas,mumet rasanya. Hmm sepertinya aku ingin berdiam diri sejenak di perpustakaan yang notabene ber-ac dan nyaman banget dengan karpet berwarna biru laut dan meja bundar kita bisa duduk lesehan tanpa kursi. Selonjoran bentar...*pikirku

Assubhubada min tholal*atihi wallailulaja min farotihi
Allah Allah Allah Allah Allah

Allahummaghfirliii dzunubi waliwalidaiyya 2x
Warhamhumaa kamaa robbayaa nishoghiroo

Suara megafon yang kencang namun tidak memekakkan telinga karena merdu senandung shalawat membuat hatiku bergetar untuk yang sekian kalinya. Apalagi setelah shalawat ada do'a ibu bapak yang dilirihkan dgn nada yg indah. Jadi teringat kedua orang tuaku...

Itu adalah senandung cara untuk mengajak para siswa siswi dan para guru untuk menunaikan shalat dhuha secara berjama'ah karena shalat sunnah tidak menggunakan adzan. Yang bershalawat adalah siswa laki-laki yang ditunjuk ataupun dengan inisiatif sendiri, bergilir ataupun sukarela.

Aku pun bergegas untuk segera mengambil air wudhu karena shalawatnya hanya beberapa menit saja, lebih cepat dibanding shalat fardhu. Iqomah sudah terdengar, aku masih membasuh mata kakiku. Usai berwudhu aku sgera memakai mukena sambil membenarkan jilbabku agar tidak ada rambut yang keluar. Dan kemudian aku mengikuti gerakan imam sebagai makmum di shaf wanita belakang yang dibatasi tirai.




Lantunan do'a diamini..Alhamdulillah setelah selesai sholat dhuha fikiranku kembali fresh dan segar. Selain itu aku sendiri memang menyukai suasana sholat dhuha, suasananya masih pagi tidak trlalu panas, angin sepoi-sepoi dengan cahaya mentari pagi yang lembut membelai kulit wajahku. Begitu damai dan tentram...

***

Bagaimana dengan faedahnya? Faedah sholat dhuha itu banyak, di antaranya adalah Allah bukakan pintu-pintu rezeki dan melapangkannya. Dengan keistimewaan sholat dhuha ini dulu aku sempat berpikir 'bagaimana mungkin seseorang bisa melewatkan sholat dhuha yang minimal hanya 2 rokaat itu?'. Memang sih sholat dhuha itu sunnah, tapi ketika kita bisa mendapatkan pahala dari sisi Allah plus dilapangkan rezeki maupun ilmu, kenapa enggak?

Tetapi sekarang kenyataannya aku merasakan betapa beratnya menjaga keistiqomahan untuk sholat dhuha. Kesibukan dunia sempat melalaikan aku terutama semenjak memasuki dunia kerja. Sholat dhuha seakan lewat begitu saja karena kesibukan yang padat. Tau-tau sudah lewat saja jam sebelas pagi. Aku ingin sekali seperti dulu, shalat dhuhaku alhamdulillah jarang banget bolongnya...

Insya Allah...dhuhaku tidak akan kemana-mana lagi. Aku akan menjaganya sesibuk apapun. Ya Allah berikanlah hamba Mu ini keistiqomahan untuk itu....

Aamiin Ya Robbal'alamiin

Famuhammaduna kulasayyiduna
Hami’izzulana li’isharatihi
Muhammad penghulu kami kemuliaan bagi kami
Kerana hidup bersama – samanya
Assubhubadanin thol’atihi wallaillu lajaliw wafaratihi.............
Read More

Wednesday, August 13, 2014

Tumbilotohe itu...Romantis



Suasana Tumbilotohe di Tilamuta, Gorontalo

Lebaran kali ini kami habiskan di tanah rantau Gorontalo. Gorontalo yang mayoritasnya beragama muslim memiliki sebuah tradisi yang unik dan mungkin hanya ada satu di Indonesia. Nama tradisinya adalah Tumbilotohe..dari cara penyebutannya saja sudah susah banget apalagi lidahnya orang Jawa pasti kebelibet deh ngucapinnnya, hehe. Tumbilotohe adalah sebuah tradisi menyalakan pelita di malam hari di penghujung Bulan Ramadhan. Awalnya saya mengira bahwa Tumbilotohe itu berlangsung sepanjang minggu terakhir bulan Ramadhan hingga lebaran. Kami pun berencana ke kota di hari kedua libur lebaran. Ternyata anggapan saya salah, Tumbilotohe hanya diadakan pada tanggal 28, 29, 30 Ramadhan. Karena ketidaktahuan kami, keinginan untuk menyaksikan Tumbilotohe di kota saat lebaran pun sirna. Tapi tak apalah di Tilamuta alhamdulillah juga ada Tumbilotohe yang cantik-cantik. Dari cerita teman sekantor, tradisi Tumbilotohe ini sudah berlangsung sejak lama sebelum listrik masuk ke rumah-rumah. Setiap rumah menghias halaman rumah mereka dengan pelita yang terbuat dari sumbu kompor yang diisi minyak tanah dan dibakar di atas tempurung kelapa. Tempurung tersebut kemudian diletakkan pada sebuah batang bambu yang sudah dibelah pinggiran atasnya terlebih dahulu menyerupai jari. Selain itu pelita juga ditaruh di atas janur yang melengkung seperti layaknya ada hajatan. Jumlahnya pun bervariasi tergantung kreatifitas si pemilik rumah. Sedikit maupun banyaknya jumlah pelita yang dipasang oleh masing-masing rumah tetap menyemarakkan tumbilotohe yang bersinar dengan cantik di malam yang gelap. 

Seiring dengan berkembangnya zaman, tumbilotohe tidak hanya berupa pelita tradisonal dengan nyala api yang ditiup angin. Warga yang tidak ingin repot menggantinya dengan lampu hias yang dipasang melengkung seperti penjor. Bentuknya pun brmacam-macam, ada yang seperti kanopi, ada yang berbentuk hati, pohon cemara, lampion, dsb. Dengan aneka warna yang berkedip-kedip. 



Kami menyaksikan tumbilotohe pada malam ke 28. Kami menyusuri jalan-jalan di sepanjang kota Tilmuta dengan naik motor. Saya terkagum-kagum, indah banget pemandangan di luar. Di antara semua jalan yang paling menarik adalah jalan di sepanjang Desa Ayuhulalo. Tumbilotohenya dibuat serapi mungkin dan menurutku paling banyak pelitanya. Satu rumah bisa menyalakan lebih dari 50 pelita dan itu benar-benar hampir di setiap rumah di sepanjang jalan itu..

Kesan yang kami rasakan selanjutnya adalah romantisme. Ya, menurut kami tumbilotohe itu ROMANTIS. Romantis seperti di film-film drama...kayak drama korea yang kalo cowok ingin menyatakan cinta maka tempatnya disetting penuh dengan lilin-lilin bertebaran di sepanjang taman. Atau seperti film indonesia 'Dealova' yang tempat romantisnya di sebuah resto yang kolam renangnya dihiasi dengan lilin-lilin yang mengambang di atas air berbentuk hati (love). Hehehe tumbilotohe lebih romantis dari itu sobat coz anda bisa menyaksikannya di sepaaaaaanjang jalaaan! Karena tumbilotohe ini ada di hampir semua wilayah Gorontalo, dari kota hingga Pohuwato. Bahkan karena event ini unik dan menarik maka pemerintah daerah khususnya dinas pariwisata menyediakan minyak tanah gratis selama event ini berlangsung. Hal ini bertujuan agar tradisi ini tidak punah dan bisa menarik para wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo.


Selama penyusuran kami di sepanjang kota Tilamuta, kami (tepatnya suami) menemukan spot menarik dekat alun-alun kota. Tumbilotohenya dibuat berbentuk kapal-kapalan dan aku merasa seperti 'The Adventure of Rapunzel' hehe cuman bedanya kalo di rapunzel lampion-lampionnya kan terbang nah kalo ini ga terbang. Kami foto-foto deh disitu. Huwaaa romantisnyaaaaa....


Gimana sobat??menarik bukan???:-) Ayo yang penasaran ke Gorontalo pas puasa tahun depan, hehehe...:-) 


By: monica
Read More

Thursday, July 24, 2014

Sabar untuk Listrik dan Air

Listrk dan air merupakan 2 komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Listrik, jika tidak ada listrik maka malam menjadi gelap, tidak ada siaran TV, tidak bisa telepon, tidak bisa memasak nasi (bagi yang masak menggunakan magic com), tidak bisa nyuci (bagi yang mencuci menggunakan mesin cuci),pekerjaan terhambat, dan masih banyak lagi hal-hal yang membutuhkan listrik. 


Air..
Air terutama yang penting sekali sebab jika tidak ada air, maka semua pekerjaan rumah tangga seakan terbengkalai begitu saja. Mulai dari memasak, mencuci piring (piring yang tidak dicuci akan bau dan menjijikkan), mencuci baju, mengepel lantai, mandi, membersihkan hadats dan najis, dsbb.

Akhir-akhir ini saya merasakan begitu pentingnya 2 komponen ini. Sebab, 1 bulan belakangan ini yang namanya air dan listrik silih bergantian mati. Air yang mati bisa sampai 3 hari baru menyala. Pekerjaan rumah jadi terbengkalai terutama mencuci piring, baru tadi malam saya mencuci piring yang sudah menggunung karena tidak tersentuh semenjak air mati. Memang kami belum memasang dab/sanyo, kami sangat bergantung pada air PAM. Sehingga hanya kesabaranlah yang membuat kami bertahan dalam kondisi seperti ini. Terutama suami saya, dia begitu sabar mengangkut air yang menyala kecil di halaman rumah dengan menggunakan panci besar. Ia menunggu semalaman agar air di bak bisa penuh terisi air. Sedangkan saya dengan nyenyaknya tidur di kasur yang empuk. Terkadang kalau air depan halaman mati sama sekali, maka suami meminta air di masjid untuk dibawa pulang ke rumah. Masya Allah...

Begitupun dengan listrik, di rumah kami listrik 1 minggu sekali pasti ada saja padam. Tetapi itu bukan soal, yang menjadi soal adalah listrik di kantor. Listrik mati tiap 1 jam sekali, mungkin penyebabnya bukan pemadaman dari PLN tetapi lebih disebabkan karena kelebihan daya sehingga sekring turun karena tidak kuat. Dan yang menaikkan listrik tiap 1 jam sekali bahkan 5 menit sekali adalah suami saya, walaupun terkadang bergantian dengan penjaga kantor. Masya Allah....

Begitu sabarnya suami saya, tetapi kami masih bersyukur dengan keadaan kami sekarang. Bayangkan saja saudara-saudara kita di Palestina benar-benar diuji kesabarannya menghadapi tentara Israel yang memborbardir sarana infrastruktur di sana. Air bersih dan listrik yang begitu penting jarang sekali mereka nikmati secara utuh, begitupula makanan bergizi...Mudah-mudahan Allah memberikan kemenangan atas Palestina *mengheningkan cipta.

Maka dari itu kita perlu banyak-banyak bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah Swt. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, Allah senantiasa menjaga kita. Dan jika kita diberi ujian, bersabarlah. Karena Allah Swt tidak membebani hamba di luar kesanggupannya. Dan Allah menyukai hambaNya yang bersabar. Mudah-mudahan Allah Swt memberikan perlindungan kepada kita di hari akhir nanti. Aamiin Allohumma Aamiin.

By Monica

Read More

Thursday, June 19, 2014

Syukuran Baitii Jannatii :)



Syukuran ini sebenarnya sudah lama yaitu sekitar bulan April 2014 lalu, tapi baru sempat saya posting, hehe. Kami mengundang teman-teman kantor dan tetangga kami dengan mengadakan acara makan-makan yang orang sini bilang "naik-naikan rumah". 


Ini adalah ruang tamu yang sangat minimalis dan kami sulap supaya bisa muat belasan tamu yang hadir. Karpet itu juga pas banget tinggal 1 di salah satu toko di Tilamuta. 



Makanan buat syukuran...Khas Gorontalo banget dan tebak makanannya masak sendiri apa pesan??yupp pesan dong :P. Makanan yang tersaji ada ikan bakar, sambal dabu-dabu, ilabullo (sejenis nagasari yang isinya ikan dan terbuat dari tepung sagu), kuah bugis, acar, ayam kare, ayam kecap pedas. 


Baitii jannatii tampak depan ^_^. Masih belom ada gordennya wkwkwk.


Dapur kami, belum dikeramikin dan belum dicat..hehehe


Foto bareng temen-temen kantor...cheear..:D

By: Monica
Read More

Tuesday, June 03, 2014

Yakinlah bahwa sakit itu penggugur dosa #Hikmah Dibalik Penyakit Diare


Setiap manusia memiliki dosa, baik dosa yang disadari ataupun tidak disadari. Dan ketika di Yaumil Akhir kelak semua amal maupun dosa kita dihisab dan ditimbang. Namun, Allah senantiasa Maha Pengampun, terutama pada hamba-Nya yang senantiasa bertobat kepada-Nya. Dan ketika seorang hamba itu diberi ujian sakit, bisa jadi Allah tengah menggugurkan dosa-dosa-Nya.

Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).



Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).

Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).

Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghirno.1870).

Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).

Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).

Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).

*Begitupun, saya yang tidak luput dari dosa-dosa. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa saya..... 
Sabtu 2 hari yang lalu, kami berdua (saya dan suami) merasa kurang enak badan yang berujung pada seringnya BAB dan bolak balik kamar mandi. Awalnya saya tidak terlalu khawatir mungkin ini hanya diare biasa saja beberapa jam lagi pasti feses (*maaf)  padat. Aku dan suami bingung kenapa bisa bareng diarenya. Kami menduga kami salah makan ataupun gegara mengkonsumsi air isi ulang. Kata suami depot yang menjual setengah harga air isi ulang hari jumat lalu mungkin kurang bersih ngebersihin airnya soalnya yang beli banyak. Suamipun langsung membeli aqua galon yang asli. Alhamdulillahnya diare suami tidak berlangsung lama.

Namun, tidak begitu dengan saya. Diare yang saya alami berlangsung cukup lama. Esoknya (*maaf) feses yang keluar berbentuk cairan yang begitu encer. Saya pun minum di*pet dosis 2 kapsul dengan harapan segera membaik. Kondisi saya saat itu masih terbilang normal karena sempat jalan-jalan bersama suami saya untuk beli snack kesukaan saya, karena nafsu makan saya sedikit berkurang ditambah lagi dengan sariawan yang muncul sejak seminggu yang lalu. Selang 4 jam saya minum lagi 2 kapsul. Hingga ga terasa 2 strip sudah saya habiskan. Saya belum berniat ke dokter karena saya berpikir mudah-mudahan setelah saya minum obat keesokan harinya kondisi saya membaik. 

Saya pun terlelap...

Guk guk guk...auuuuu (*suara anjing di kompleks). Aungan anjing di luar cukup sering mebangunkan saya, ga cuma malam ini saja. Sontak saya segera meringkuk dan mencoba membangunkan tubuh yang sedang terlelap juga (suami). Tapi entah kenapa suami ga mau bangun mungkin tengah asyik dengan mimpi-mimpinya. Saya lihat jam di BB ternyata masih jam 2 malam.

Kriuuuuuuuuuuuuuk....ada suara lagi yang mencoba mengusik saya. Tapi suara ini bukan dari luar tetapi dari dalam tubuh saya. Yupz perut saya bunyi...Bunyi yang aneh dan membuat saya merinding. Merinding karena menahan rasa sakit. Perut saya muleeees banget. Saya pun buang hajat, dan kondisinya masih sama...enceer.

Tidak cukup sekali saya ke toilet, sejam kemudian begitu juga. Hingga badan saya mulai lemas sekali. I'm going to dehidration. Masya Allah, mudah-mudahan sakit ini segera Engkau angkat.. Saya pun minum obat lagi..

Ga terasa saya terlelap hingga berkumandang suara adzan. Saya bangun untuk sholat tetapi diawali dengan BAB lagi. Astaghfirullah...

Hari ini hari Senin, seharusnya saya berangkat ke kantor. Tetapi jangankan ke kantor untuk berdiri dan jalan pun rasanya ga kuat karena perut ini bunyi terus krucuk krucuk dan pastinya dikit-dikit pasti ke belakang. Akhirnya suami menyarankan agar saya istirahat saja di rumah. 2 jam kemudian suami menjenguk saya dan membawakan makanan yaitu nasi putih dan telor rebus. Itu memang request saya sebab saya masih ingat dulu waktu kuliah ketika diare dokter menyarankan makan nasi putih sm telor rebus dikasih kecap. Suami juga membelikan saya neo entrost*p. Saya makan dan minum obat itu kemudian istirahat. Suami balik ke kantor lagi. Saya inisiatif membuat oralit sendiri air diaduk sama gula dan garam.
v

2 Jam kemudian, bunyi itu muncul lagi. Astaghfirullah sakiiiit banget. Aku takut sekali muntaber. Alhamdulillah sampai saat ini aku belum muntah-muntah. Tetapi ketika bersendawa rasa-rasa seperti minum air kelapa, berarti itu tanda seperti keracunan coz setiap rasa air kelapa itu muncul aku tahu pasti diare itu masih berlanjut terus. 

Siangnya aku minta dianter ke dokter. Suami pulang lagi menjengukku. Kami keliling-keliling Tilamuta oh yeah baru ingat jangankan dokter, apotek pun pada nutup (lagi tidur siang). Ada 2 praktek dokter yang kami jumpai dan baru akan buka jam 5 sore. 

Suami pulang kantor jam 5 sore. Kami ke dokter lagi selepas sholat maghrib. Di apotek modelomo yang ada plang praktek dokternya (tapi ga ada dokter), jadi ternyata kalo ada pasien datang baru petugas apotek nelpon dokternya (mungkin karena sepi). Dokter umumnya tidak mengangkat telpon dan kami pun memutuskan ke dokter lain. Dan kami pun ke Dokter Krisna responden SKDU :D. Tempat praktik dokternya terhalang sama jual meubeul di depan. Terus suami bilang ke bapak-bapak badannya besar berkulit gelap yang menggunakan kaos berwarna hijau lumut garis-garis (mungkin penjaga meubeul) "Ada Dokter Krisna?". Bapak-bapak itu menjawab "Saya dokter Krisna (ngek)". " Oh maaf pak, ini istri saya mau periksa". (Hihihihi)

Ditanyalah saya sakit apa. Saya sakit diare pak dari hari Sabtu, lemes banget pak ga ada makanan yang masuk. "Oh...." Dokternya langsung ngukur tensi saya yang hasilnya rendah banget 90. Tanpa banyak bicara dokternya langsung ngambil obat-obatan. Obatnya masing-masing diminum 3x1, minumnya pake air gula hangat. Kalau makannya yang lembut-lembut jangan makan yang tajem-tajem pedes atau asam. "Bayarnya berapa dok?" Tanya kami berbarengan. "30 ribu aja"...Dalam hati kami terkaget-kaget (dokternya baik banget masa uda sama obat 30rb kalo di kota mah 80rb itu cuma biaya konsul aja!).

Perut sudah ga karuan. Malam itu saya tidak makan nasi, saya hanya makan roti yang dibelikan suamiku dan air manis. Itupun untuk minum obat. Ga enak banget mau makan. Padahal malam itu suamiku masak ayam goreng. Aku cuma bisa memakan bagian leher itupun sudah enek banget.

Perut mulai enakan, walaupun BAB masih sangat encer (air). Ba'da isya akupun istirahat. Malam itu tidurku nyenyak walaupun harus terbangun lagi. Auuuuuuuuuuuu...Berisik banget anjingnya, aduh perut masih kriyuk2 akupun ke toilet lagi. Masih encer, tapi intensitasnya sudah mulai berkurang. Aku selimutan lagi. Shubuhnya suamiku membangunkan aku untuk sholat shubuh. Badan lemes banget. Ga terasa aku meneteskan air mata, suami menguatkan "Sakit itu penggugur dosa, jadi jangan sedih berarti Allah sayang sama ade'"...


(Kemudian suami bergegas membuatkanku bubur dengan ayam goreng)

Makasih sayang...


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) Menjahit (6) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (39) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (17)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com