Sunday, March 14, 2021

Terapi di Yamet Smart Galaxy Center (2 tahun)

Assalam'alaikum Wr Wb

Lanjut ceritanya..

Sebenarnya kenapa sih harus diceritain tentang treatment anak secara mendetail? Jadi, saya itu suka sharing pengalaman, karena saya pernah berada di kondisi itu. Kondisi yang ga tahu ke depannya gimana dan cuma bisa ikhtiar dan tawakkal. Dan barangkali ada di luar sana yang memiliki anak spesial. Jangan berkecil hati bun, insya Allah jika kita menerima Allah pasti akan memberikan jalan keluarnya. Semakin kita denial atau menyangkal bahwa anak kita ga papa, maka akan semakin telat si anak mendapatkan terapi untuk tumbuh kembangnya. Jadi fase menerima itu adalah fase yang paling penting sih menurut saya. Saya selalu yakin akan pertolongan Allah SWT. Tapi dalam hati kecil saya, saya harus berbuat sesuatu yang bisa saya lakukan saat ini. Dan yang paling penting adalah rasa menerima dan memberikan hak kepada anak semampu yang kita bisa lakukan....

Maira nganterin Ahmad terapi

Setelah 6 bulan terapi di Satria Kid, entah kenapa saat itu saya melihat sebuah survei tahun kemarin yang salah satu sampelnya adalah Yamet Tumbuh Kembang Anak. Seperti ada petunjuk dari Allah, saya kemudian searching tentang Yamet Development Centre. Ya memang tempat terapi anak saya juga hasil searching2 di Google. Alhamdulillah banget ternyata Yamet Smart Galaxy itu lebih dekat ke tempat saya dibandingkan SKC. Jadi kalau ke SKC, butuh waktu 1 jam naik motor, kalau ke Yamet hanya 20-30 menit saja (menghemat waktu 30 menit). Dan perjalanan kesana melewati perumahan elit di Galaxy yang bikin betah mata memandang..

Singkat cerita, saya mendaftarkan Ahmad ke Yamet pada November 2019. Alhamdulillah saya langsung sreg karena semua pegawai dan terapisnya mbak-mbak berhijab, dan juga mengedepankan konsep Islami. Sebelum daftar, Ahmad di assesment terlebih dahulu. Karena ahmad sudah pernah terapi, ada beberapa pertanyaan yang sebelumnya terisi silang sekarang menjadi centang (alhamdulillah). Jadi selain menjawab pertanyaan, Ahmad juga di tes Sensori Integritas dulu selama 1 jam, mungkin itu salah satu cara untuk melihat dimana letak kekurangan sang anak. Bu Intan memberikan penjelasan ke saya hasil dari assesmentnya, Ahmad memang masih sangat kurang di motorik, sensoriknya, termasuk beradaptasi dengan lingkungan..dan memang karena saat itu Ahmad masih minim kosakata, jadi memang sangat dan harus diterapi. Dan jika dilihat dari hasil tesnya, alhamdulillah Ahmad tidak menunjukkan gejala autis berat (Seperti fokus terhadap suatu benda yang berputar, dan memukul atau menghentakkan jari jemari) sehingga Bu Intan menyimpulkan bahwa kemungkinan Ahmad mengalami kesulitan berkonsentrasi atau Attention Deficiency Disorder (ADD-ADHD). Bu Intan menyarankan untuk mengambil terapi minimal 6-8 jam per minggu, minimal ada Terapi Sensori Integritas 2x, Behaviour Terapi 2x, Okupasi Terapi 2x. Itu minimalnya, kemudian Bu Intan menjelaskan tentang konsep Golden Age:

Golden Age merupakan masa keemasan anak, dimana golden age sendiri terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Golden Age 1: Umur 1-3 tahun, dimana anak belajar tentang menguatkan saraf-saraf motorik dan sensoriknya serta kemampuan berbicara.

2. Golden Age 2: Umur 3-5 tahun, pada golden age 2 anak akan membiasakan habitnya dan menjadi kebiasaannya nanti, maka terapi motorik dan sensorik yang terlambat di golden age 1 HARUS SEGERA dikejar di golden age 2 karena jika tidak maka anak akan kesulitan dalam memahami konsep dan ketangkasan.

Kata Bu Intan, ahmad sudah melewati fase golden age 1, jadi dia harus mengejar ketertinggalannya di Golden AGe 2 karena dikhawatirkan jika terlambat maka dia akan sulit mengejar ketertinggalannya dan akan seperti itu....Seketika aku melihat Ahmad, kasihan, tapi alhamdulillah insya Allah ini jalan keluarnya...

Saya memutuskan untuk melanjutkan terapi ahmad di Yamet, dan berhenti di Satria Kid, sebenarnya pas awal-awal masih di dua tempat ini karena di Yamet jamnya sudah full di hari weekend. Selang sebulan alhamdulillah sudah dapat jadwal tetap yaitu Sabtu dan Minggu, karena senin-jumat kami kerja dan agak susah bolak balik rumah sehingga seneng banget dapat jadwal di weekend. Alhamdulillah anaknya juga cocok..

Mengenai biayanya, per 1 jam itu 135 ribu jika di weekdays (senin-sabtu), dan 150 ribu per jam di hari minggu. Dan masing-masing hari minimal 2 jam pertemuan. Jadi saya mengambil SI, TW di hari sabtu dan BT, OT di hari minggu...Jadi bisa dikalikan berapa kalau sebulan ya bun..

Tapi menurut saya selagi saya masih bisa mengusahakan, akan saya usahakan..insya Allah rezeki akan datang dari arah mana saja..Allah Maha Kaya dan Maha Memberikan Rezeki. Yang penting anaknya semangat, kami pun semangat....

(Bersambung)


Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com