Sunday, March 23, 2025

Ditipu Mafia yang Bermodus Jual Beli Tanah Senilai Ratusan Juta Rupiah Berinisial AZ di Kota Bekasi

Sabtu, 15 Maret 2025

Mimpi memiliki rumah impian itu musnah...

Hari ini saya dan suami berencana untuk menemui Pak RT  di kelurahan harapan jaya untuk melapor atas pembelian sebidang tanah yang sudah kami beli di jalan cucut, kampung Bulak Macan. Tanpa ada sedikitpun pikiran negatif saya dan suami. Kami pun berangkat di pagi hari bergegas kesana dengan harapan dan mimpi-mimpi di benak kami. Sesampainya di sana kami tidak langsung bertemu dengan pak RT, tetapi kami bertemu dengan seorang ibu berinisial Y di mana dia adalah orang yang menunjukkan kami pertama kali tanah yang akan kami beli atau survei lokasi. Tapi dari pertama bertemu ibu itu tidak pernah menunjukkan rumahnya, dan hanya memberikan petunjuk berupa gang rumahnya. Tidak ada sedikitpun tanda-tanda mencurigakan.

Kami pun menuju gang rumah ibu itu, sebelumnya sebenarnya kami sudah WA tetapi tidak dibalas. Sesampainya disana, ibu itu tampak bingung dengan kedatangan kami. Tapi setelah mengingat ingat dia mempersilahkan kami masuk. Kami menjelaskan maksud dan kedatangan kami ke rumahnya yaitu untuk memberitahukan kami sudah membeli tanah di jl. Cucut yang tempo lalu bersama ibu itu kesana. Saya agak terkejut ketika ibu itu bilang "loh jadi pak beli tanahnya sy kira ga jadi". Kami mengerutkan kening kami, karena pada waktu kami DP uang tanah, ibu itu ada di rumah pak AZ. 

Lalu kami menjelaskan "iya bu jadi, kami sudah mengeluarkan uang sejumlah sekian dan maksud kedatangan kami adalah kami ingin agar jika ada yang tanya tanah itu, tanah itu sudah ada yang punya". "Oh begitu, tapi pak AZ udah ga pernah menghubungi saya lagi jadi saya kira bapak ga jadi beli tanah itu".. Kami juga ingin bertemu dengan pak RT bu, supaya pak RT juga tahu bahwa tanah itu sudah kami beli..

Kecurigaan kedua kami adalah ketika si bu Y itu bilang "pak RT nya sibuk, dy jarang di rumah kerja terus". Suami pun bilang ya udah bu tolong disampaikan bahwa amanah kami. Kata ibu itu "iya nanti saya sampaikan". Firasat saya mulai ga enak. "Saya orangnya sibuk bu, punya anak kecil kami kesini meluangkan waktu kami. Kalau hari biasa kami kerja, tolong tunjukkan rumahnya saja bu, kami mau bertemu bu RT."

"Oh itu rumahnya.." Rumah pak RT sangat dekat dari rumah bu Y itu. Begitu kami sampai di depan rumah pak RT, bu Y itu langsung pergi karena katanya dia mau bikin kue pesanan orang. Kedatangan kami dengan maksud menyampaikan bahwa tanah Cucut No 6-7 sudah kami beli, ternyata membuat bu RT terkaget-kaget. "Lah pak, baru aja  tadi pagi ada yang datang habis DP tanah 25 juta". Kami langsung terbengong-bengong "maksudnya bu????". 

Jadi gini pak,bu uda banyak yang terkena penipuan. Tanah itu bermasalah..saya telpon pak RT ya pak/bu biar jelas. Pak RT pun menjelaskan melalui telpon WA bahwa benar tanah itu bermasalah. Sudah banyak orang yang tertipu tanah itu dengan alasan karena yang jual lagi butuh uang. Ada yang 100 juta bahkan sampai 400 juta. Dan mereka tidak pernah mendapatkan sertifikat tanah dari pak AZ. Coba bapak dan ibu kesini sebelum membeli pasti ga tertipu..

September 2024

Entah kenapa sebenarnya saya punya firasat di awal kalau tanah ini terlalu murah untuk lokasi yang cukup strategis yaitu di belakang Summarecon. Tetapi firasat itu sedikit sirna setelah kami bertemu dengan si pemilik tanah berinisial AZ yang tidak sedikitpun kami merasa dia bukan orang baik-baik. Kami sangat husnudzon bahwa dia orang yang mungkin memang lagi butuh uang karena usianya yang sudah tua. Apa salahnya membantu orang yang lagi butuh uang, toh kita juga dapat tanah dengan harga di bawah harga pasaran...

flashback

Pertama kali, suami saya melihat iklan tanah itu di facebook, tentunya kami sangat tertarik karena harga tanahnya murah. Di iklan itu tertulis lagi butuh uang, di mana tanahnya hanya surat AJB dan siap ke SHM sesuai nama pembeli. Karena tertarik kami pun menghubungi nomor yang tertera di iklan. Setelah dihubungi, beberapa waktu kemudian suami saya di whatsapp oleh bapak berinisial AZ itu (pengiklan dan pemilik tanah beda nomor). Katanya silahkan untuk datang ke lokasi jika mau survei nanti akan diantar oleh seorang ibu berinisial Y. 

Kami pun mencari waktu luang, di hari sabtu kami ke lokasi, lumayan jauh dari rumah kami tetapi dekat dengan kantor. Dan benar saja, tanah itu cukup luas. Kemudian, kami bertemu dengan si Y yang menunjukkan tanah tersebut, berapa meter luasnya, dsb. Ibu itu mengaku sudah tinggal di sana selama 20 tahun. Lokasi tanah itu sangat strategis dan dari ceritanya tidak pernah banjir. Kami pun masuk ke lokasi tanah itu. Tanahnya luas dan ditanami dengan pohon pisang. Katanya pisang itu sering dipanen oleh warga karena tanah itu belum pernah dibangun. Bagaimana tidak sreg hati kami melihat tanah yang nantinya akan menjadi awal mimpi kami dirajut, tentunya sebelum tahu semua itu bohong.

iklan tanah Jl. Cucut masih terus ada di FB setelah kami transaksi

 https://www.facebook.com/share/1ATkicG4du/

15 September 2024

Karena sudah survei lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu dengan si pemilik tanah yang berinisial AZ di sebuah rumah di daerah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Suami saya diberikan alamatnya, dan kami ke sana dengan menggunakan gocar. Kami disambut oleh pak AZ itu dan ada bu Y di sana. Sama sekali tak terbesit dalaam hati kami kalau kami akan ditipu. Di rumah yang katanya rumah dia, dia menunjukkan surat Akta Jual Beli yang disitu tercatat nama dia. Dia juga menunjukkan PBB rumah itu. Karena tidak ada yang mencurigakan di rumah itu (pak AZ juga sebelum tanda tangan segala macam pakai baca bismillah dan cara-cara islami), kami pun mentransfer uang sebesar Rp10 juta rupiah ke rekening BCA nya. Kemudian, dia menjanjikan kami akan bertemu dengan notaris untuk proses pemindahan nama akta jual beli itu. 


21 September 2024

Hari ini kami dijanjikan bertemu dengan notaris. Kami diberikan alamat/shareloc di daerah Pondok Ungu, Kabupaten Bekasi. Kemudian, kami disuruh menunggu cukup lama sekitar sejaman di warung bakso. Karena alasan dia notarisnya lagi ada keperluan, kami di arahkan ke notaris di daerah kalimalang, notaris itu berinisial ML. Setelah menunggu beberapa saat, kami bertemu dengan notaris dan memulai pencatatan yang diarahkan oleh notaris itu. Setelah menunggu beberapa saat, mungkin lagi mempersiapkan berkas2 kami pun disuruh masuk. Awal notaris itu bertemu dengan pak AZ itu dia bilang "sudah lama ga ketemu ya pak, gimana tanah yang disitu?". Saya tidak terlalu ngeh pembicaraan mereka padahal mungkin kalau diingat-ingat pembicaraan tersebut seperti menjurus ke tanah sengketa.

Sesuai kesepakatan, tanah itu atas nama saya, saya mulai menandatangani berkas-berkas AJB. Tidak terbesit dalam benak kami, kalau sampai dengan proses itu ternyata tipuan juga, karena kami merasa semua bukti itu sah secara hukum. Setelah proses penandatanganan di notaris, kami pun mentransfer kali kedua sebesar Rp68 juta di depan notaris itu (bahkan dapat cap dari notaris). Total harga tanah 130 M2 itu adalah 156 juta, dan di sana kami juga sepakat biaya-biaya urus surat ditanggung oleh pak AZ (yang akhirnya ketahuan bahwa itu surat bodong).


25 September 2024

Baru beberapa hari dari saat kami ke notaris, pak AZ itu meminta lagi uang kepada kami sisanya dengan alasan lagi butuh banget uang. Karena kami ingin urusan tanah ini cepat selesai dan kami mendapatkan surat AJB yang katanya dijanjikan seminggu setelah dari notaris. Akhirnya kami mentransfer kali ketiga yaitu senilai Rp58 juta rupiah. Setiap kami bertransaksi dia selalu memberikan kwitansi dan ditandatangani menggunakan materai. Di mana total yang sudah kami transfer adalah Rp136 juta rupiah. Setelah kami transfer uang itu, kami tidak dihubungi lagi oleh si AZ itu (bahkan suami yang menanyakan kabarnya). Setiap ditanyakan perihal surat AJB itu dia selalu menjawab sedang proses.

Desember 2024

Bulan ini terjadi perdebatan alot kami. Pak AZ itu menawarkan lagi kavling kedua katanya kavling itu tidak bisa dia jual ke sembarang orang. Dan ingin tanah itu menjadi milik kami. Saya langsung naik darah karena dia tidak bisa dipegang omongannya. Kami hanya ingin membeli tanah sebesar 130m2 karena uang kami hanya cukup sekian. Saya tidak setuju. 

Suami saya membujuk saya itu membeli tanah kavling sebelahnya, katanya buat anak-anak nanti. Akhirnya saya luluh apalagi si AZ bilang AJB nya sudah jadi. Saya bilang ke suami tidak akan transfer sebelum AJB nya ada di tangan kami. 

19 Desember 2024

Pak AZ itu datang ke rumah kami dengan memberikan AJB. Saya pun mentransfer lagi sebesar Rp23 juta. Anehnya di AJB itu sudah tertulis tanah seluas 260m2. Padahal pada saat kami bertransaksi di notaris tanah yang saya tandatangani hanya sebesar 130 m2. Disitu saya sudah mulai menaruh curiga yang mendalam. Apalagi setelah suami saya menyuruh saya untuk mengecek tandatangan saya, dan itu bukan tandatangan saya!!

24 Desember 2024

Hanya selang seminggu dari transaksi itu, kami lagi-lagi dimintai uang katanya dia lagi butuh karena saudaranya sakit kanker. Total uang yang sudah kami transfer adalah 159 juta rupiah. Karena saya sudah habis-habisan akhirnya saya bilang ke suami, transfer pakai uangnya dulu nanti saya ganti. Suami saya transfer 5 juta rupiah lagi.

Februari 2025

Setelah transaksi habis-habisan itu dia sudah jarang lagi menghubungi kami. Bulan januari kami tidak transfer ke dia karena dia sudah minta uang 5 juta di akhir desember. Kami butuh mengumpulkan uang juga. Karena kami orang yang tidak suka ingkar janji, maka kami pun transfer 2,5 juta sebagai bentuk cicilan bulanan kami. 

Maret 2025

Bulan ini bulan ramadhan, tidak pernah terbesit pun dalam benak saya bahwa kami ditipu setelah kami mengeluarkan sejumlah Rp169 juta rupiah! Akhir februari si AZ itu masih menghubungi suami saya minta uang, kami transfer di tanggal 1 Maret. Kemudian, di minggu kedua maret saya membujuk suami saya untuk bertemu dengan pak RT yang membongkar semua kelakuan AZ. Korban-korban AZ termasuk kami yang diketahui sudah 10 orang! dengan tanah yang sama dan ada juga 1 yang di jalan bawal di RT yang sama.


Pak RT bolak-balik dipanggil polisi atas laporan dari korban-korban AZ. Mengetahui itu semua, rasanya lemas kaki saya..uang yang kami kumpulkan bertahun-tahun raib ditipu oleh AZ. Apalagi setelah kami mendapatkan nomor-nomor korban dari pak RT dan dengan cerita yang sama persis dengan kami  tanpa kami ceritakan terlebih dahulu. Kami semua sama, membangun mimpi dan mimpi itu sirna oleh si penipu AZ. Banyak yang sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Sayangnya semua laporan itu tidak pernah sampai di pengadilan karena tidak ada satupun laporan yang diproses dengan cepat oleh polisi.

Setelah kejadian ini, saya memberitahukan kepada suami untuk WA ke AZ bahwa kami tidak akan lagi mentransfer uang ke AZ. Kami juga memberikan surat dari kelurahan bahwa AJB yang ada di kami adalah AJB palsu. Surat itu kami peroleh dari kelurahan di mana mereka mengecek nama dan tandatangan staf dan lurah tidak sesuai. Kami tidak mau lagi berurusan dengan dia dan biar Allah saja yang memberikan balasan yang setimpal atas perbuatannya dan semoga dia tertangkap sehingga tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Ini menjadi pembelajaran berharga buat kami, karena kami tahu kecil kemungkinan uang kami akan bisa kembali kami, kami berdoa mudah-mudahan Allah memberikan kami ganti yang berkali-kali lebih baik. Ujian di bulan Ramadhan, semoga Allah memberikan kekuatan dan pahala yang berlipat ganda. Aamiin ya robbal'alamiin.





Artikel Terkait

    0 komentar:

    Post a Comment

    Social Profiles

    Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

    Pengunjung Blog

    1311845

    Labels

    A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) Menjahit (6) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (39) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (17)

    Alih Bahasa

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    Monica Oktavina. Powered by Blogger.

    Blog Archive

    Flag Counter

    Flag Counter

    About Blogger

    Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

    PRIVACY POLICY

    Copyright © 2025 Monice and Family | Powered by Blogger
    Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com