Membekas dan masih belum juga bisa aku sembuhkan..
Aku terjerembab dalam sebuah lubang
Yang bukan lubang biasa..
Seperti sebuah pacuan kuda...
Di tengah pacuan kuda itu
Tidak kutemukan teman disana
Semua bersaing..
Dan aku bukanlah siapa-siapa
Bahkan tidak akan pernah menjadi apa-apa
Walau dengan sekuat tenaga aku mengerahkannya..
Tiba-tiba secercah sinar menembus lubang gelap itu..
Bagaikan malaikat yang menolong dan menenangkanku di tengah kepekatan itu..
Dia berkata "kamu adalah yang dipilih dan kamu pasti bisa"
Tapi sayang..dia bukan malaikat..
Dia tak bersayap dan hanya manusia biasa..
Dengan segenap tugas-tugas di pundaknya..
Dan dia pun berlalu ketika tugasnya telah selesai..
Ingin rasanya aku berteriak sekuat tenaga
Karena aku saat ini bukanlah aku
Seperti selalu memakai topeng kelabu
Tersenyum tapi hati penuh dengan luka..
Belum lagi pandemi membuat semuanya berubah..
Semua tak lagi sama seperti sedia dahulu
Berharap tidak ada korban atau apapun itu..
Antara luka, perasaan dan pandemi
Hati ini serasa koyak
Tak tahu mulai menyulamnya lagi darimana....
~~
Moonice
0 komentar:
Post a Comment