Malam begitu pekat
Dingin dan gelap..
Sesekali terdengar riuhan bunyi dedaunan
Berjalan tapi terhuyung-huyung
Tak tahu kapan sang fajar datang
Aku bahkan tak bisa membedakan realita dan delusi
Realita ini manis bagi yang menginginkan
Tapi aku mengendap dalam delusiku yang lebih manis..
Sampai tak sadar aku terjatuh dalam pelukan delusi yang belum dapat kusentuh
Di kejauhan..bintang itu memberiku petunjuk
Lurus saja
Kau pasti akan menemukan yang kau cari
Tapi saat ini jalani saja..
Akupun mulai terbangun dari bayang-bayang delusiku..
Dan mencoba menghadapinya..
Semampuku..
Sesanggupku...
~~
Written by: Monice
Puisi akan lahir ketika ada perasaan yang membuncah dalam diri kita..entah itu rasa cinta, patah hati atau sampai keputusasaan..berbicara soal puisi dari kecil aku sangat menyukai puisi. Bahkan aku dulu pernah ikut lomba puisi , yah walaupun kaga menang..tapi aku sangat suka membacakan puisi dengan suara lantang dan penuh penghayatan..😆
Deskripsi dari puisi itu bisa bermacam-macam bahkan sampai tidak bisa didefinisikan..tapi tahukah anda bahwasanya ketika seseorang menulis puisi, dia bisa meluapkan sebagian emosinya dalam setiap bait puisi yang dia curahkan? Mungkin penyuka puisi termasuk tipe melankolis, mungkin ya mungkin. Tapi yang pasti setiap manusia Tuhan ciptakan berbeda-beda.
Dan masing-masingnya punya kelebihan sendiri-sendiri..
Btw, kalau bicara soal film.. Salah satu film puisi favoritku yaitu Ada Apa dengan Cinta, setiap baitnya seperti ditulis dengan hati....
Puisi...aku mencoba menulis puisi kembali ..
0 komentar:
Post a Comment