Assalamu'alaikum Wr Wb
Gimana nih kabarnya teman-teman semua? semoga baik-baik ya..oh iya selamat lebaran dan Idul Fitri 1442 H. Lebaran kali ini masih ada larangan mudik ya..semoga kita semua sehat-sehat selalu. Btw, libur lebaran kali ini saya manfaatkan untuk menjalankan salah satu misi saya untuk mengajarkan anak kedua saya Toilet Training (TT). Mungkin ada sebagian yang bertanya, kenapa ga dari kemarin-kemarin, misal pas masih anak umur setahun, dua tahun? jujur memang anak-anak saya baru mulai saya ajarkan TT menginjak usia tiga tahun +, karena apa? karena pada saat usia segitu anak sudah mampu mengutarakan keinginannya bun.. Ya mungkin sedikit telat, karena jujur saya working mom yang ga 24 jam ada di rumah. Dan untuk melatih TT itu sekitar 7 hari dari pengalaman si kakak, untuk melatih sensitivitas si kecil saat ingin BAK atau BAB. Tapi banyak lo bun yang sudah bisa mentoilet training anaknya saat usia 6 bulan, ya memang tergantung masing-masing bunda ya..ada yang cepat, ada yang butuh moment yang pas. Alhamdulillah walaupun sedikit telat, tapi ketika anak-anak sudah bisa lepas dari yang namanya pospak itu seneng banget....
Saya mau cerita dulu pengalaman si kaka ya, kalau kaka memang lebih lambat ya sekitar 3 tahun 10 bulan, hampir 4 tahun bun. Karena ahmad memang speech delay, jadi saya memang nunggu pas dia sudah bisa ngomong keinginannya bun..alhamdulillah, ketika sudah bisa bicara "pengen pipis" langsung saya coba untuk TT. Dan itu momennya juga pas jamannya lockdown dan full WFH, saya ajarkan sedikit-sedikit ga pakai pospak. Waktunya hampir seminggu..awalnya dia ga mau sama sekali make celana TT karena sudah terbiasa pakai pospak. Dan memang ada sedikit kesusahan adaptasi jadi ya awal-awal sempet tantrum dulu. Jadi kesulitan diawal adalah membiasakan memakai celana dalam khusus TT, saat sudah mau dipakaikan nah alhamdulillah seterusnya jadi lumayan gampang bun..
Kemudian Ahmad pas awal dipakaikan ya ngompol di celana, tapi karena celana khusus TT jadi ga sampai ke lantai pipisnya. Cuma di celana aja, tapi karena celananya basah, lambat laun dia belajar untuk mengerti apa itu risih. Nah, kalau Ahmad memang anaknya risihan ya, jadi dia lumayan cepet sensitif. Dia akan menangis kalau dia pipis, kemudian saya ajarkan bagaimana bilang "pengen vivis". Ga langsung sim salabim bisa bilang gitu ya bun, hehe berproses. Jadi mungkin ada sekitar dua harian atau 48 jam masih ngerasain ngompol di celana, dan ya menangis dulu. Kitanya aja sih yang harus sabar..sambil pelan-pelan diajarkan dan disounding untuk menyatakan hasrat ingin vivisnya..Awal-awal juga pas malam masih dipakaikan pospak ya bun, khusus malam saja karena takutnya banjir kan ya.
Seingat saya, kalau kakanya memang relatif lumayan cepet dan udah ga ngompol di malam hari. Karena saya membiasakan dia untuk BAK sebelum tidur. Hanya saja Peernya masih belum bisa kontrol BAB nya bun, masih suka Pup di celana sampai sekarang. Mungkin bisa dihitung dengan jari dalam sebulan mau pup di toilet..
Nah lanjut ke TT si adenya, Maira kami ajarkan untuk TT usia 3 tahun 2 minggu. Lumayan lebih cepet dibanding kakanya. Sebenernya kalau Maira sudah bisa ngomong dari umur 1 tahun, dan alhamdulillah sekarang sudah lancar sekali ngomongnya. Kalau Maira, memang menunggu moment yang pas, karena selama saya kerja Maira dititipkan. Jadi, kalaupun liburan ya mungkin cuma 1 atau 2 hari dan kalau sudah bersama pengasuh ya pakai pospak lagi. Mumpung liburannya agak panjang, jadi mari kita coba (ala2 Sisca Kohl)..
Pertama, saya mengganti pospaknya dengan celana TT, dan nangis, wkwk..Mungkin karena kesempitan jadi dia ga mau. Sebenernya ga terlalu sempit sih bun, cuma pas di bagian pahanya yang kekecilan. Untungnya ada stok celana dalam (bukan TT) 3 buah. Alhamdulillah, dede mau di pakaikan celana itu..alhasil pas dia vivis ya rembes..air kencingnya banjir di lantai bun..Tapi ya ga papa, kami pel, setelah itu dipakaikan lagi celana kedua dan ketiga. Selama 48 jam, masih di tahap vivis rembes, pipis rembes. Dan masih belum bisa bilang pengen vivis. Sama halnya dengan kakanya, dede kalau malam masih dipakaikan pospak ya bun karena si ade lebih banyak mengeluarkan cairan saat malam hari (bisa dilihat saat pagi hari pospaknya sedemikian penuhnya). Dan juga karena saat malam hari, masih belum mau ditraining ke toilet untuk vivis. Senengnya, di hari kedua Maira sudah mau dipakaikan celana khusus TT bun, jadi pipisnya ga tembus ke lantai..
Progres hari ketiga, Maira sudah bisa disuruh pipis bun, alhamdulillah sudah ga tiba-tiba ngompol di celana. Jadi, kalau teknik hari ketiga ibaratnya masih disuruh vivis dulu ya, hari 1, 2 ketika disuruh vivis ga keluar-keluar padahal sudah ditungguin lama..Nah, di teknik ini kita yang ngontrol waktunya. Misal vivis pertama jam 8 pagi, berarti nanti sekitar jam 11 siang kita suruh si ade vivis ke toilet. Jika dia bisa mengeluarkan vivisnya berarti sudah bisa mengontrol keinginan vivisnya walaupun belum bisa mengutarakan. ..Teknik ini bisa berlangsung 2 sampai 3 hari ya bun, tapi insya Allah dia sudah ga ngompol di celana kok selagi kita masih bisa ingetin..Jadi butuh konsistensi juga di teknik yang ini..
Hari kelima, alhamdulillah Maira sudah bisa mengutarakan kenginan vivisnya. Dia bilang "mama mau vivis", itu sudah seneng banget bun..berarti anak sudah berhasil mengontrol keinginan untuk vivisnya, dan sudah bisa mengutarakan. Di fase ini memang anak belum bisa 100 persen mengutarakan, kadang dia lupa. Jadi masih kita harus ingetin untuk vivis ya bun..Jika sudah berhasil maka selamat masuk ke fase selanjutnya, wkwk. Iya jadi fase selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk melepas celananya, ke toilet sendiri, sampai cebok sendiri..Alhamdulillah si kaka sudah bisa bun, hehe.
Karena cerita saya kepanjangan jadi saya rangkumin ya bun. Tips cara cepat mengajarkan Toilet Training pada anak:
1. Ajarkan anak lepas dari pospak, pakaikan celana dalam atau celana khusus Toilet Training. Bentuknya seperti ini ya bun:
Ga harus celana TT sih bun, celana dalam biasa juga bisa, hanya saja kalau saya cenderung milih celana ini karena ga rembes ke lantai tapi juga memberikan efek ga nyaman pada anak, karena celananya basah. Jika anak tantrum atau merasa ga nyaman, di fase ini bunda sama ayah harus sabar yah...
2. Ajarkan anak untuk mengeluarkan vivisnya di jam-jam tertentu. Bisa 2 atau 3 jam sekali bunda sama ayah mengingatkan anak untuk pergi ke toilet, walaupun anak belum bisa mengeluarkan vivisnya. Di fase ini sampai si anak mau BAK di toilet ya bun, meski dengan perintah dari kita terlebih dahulu.
3. Selalu sounding anak untuk mengutarakan keinginannya untuk vivis di toilet.
4. Jika anak, sudah bisa mengutarakan rasa ingin vivis lewat perkataan, segera antarkan si anak ke toilet. Dan jangan ditunda-tunda ya bun, biar mereka ga disappointed.
5. Konsisten, dan jangan mudah menyerah ya bun. Sebisa mungkin tidak memakai pospak kalau ga penting banget misal pas bepergian, ya bolehlah sekali-kali pakai pospak..
Itu tadi tips TT dari saya, semoga bermanfaat ya bun..insya Allah cepet kok kalau kitanya konsisten. Yang penting lingkungan juga konsisten ya bun..kalau saya memang karena menyesuaikan juga dengan pengasuhnya. Dan, masih banyak peer peer lainnya si kaka sama si ade' yang harus saya pikirin dan praktekin cara-caranya. But, don't give up, always try best to your kids, Good Luck..
0 komentar:
Post a Comment