Dalam sebuah tulisan baik artikel, paper maupun jurnal, ternyata ada ketentuan-ketentuannya dalam menulis. Jadi tidak hanya menulis tanpa tujuan ya, tetapi tulisan tersebut mengungkapkan sebuah klaim terhadap suatu issue dimana belum terbukti kebenarannya (jadi bukan berupa fakta). Klaim yang ada pada tulisan tersebut akan didukung dengan reason-reason penulis yang semakin memperkuat tulisan tersebut. Reason tersebut dapat berupa subklaim-subklaim yang belum terbukti juga kebenarannya. Hingga pada suatu titik dimana penulis akan membuktikan tulisannya dengan evidence yang nantinya akan mensupport tulisan tersebut.
Sebagai contoh terdapat artikel yang membahas tentang efek menyalakan lampu saat tidur terhadap kesehatan anak. Dalam hal ini kita bisa menarik klaim dari penulis yang ingin membahas sebuah issue yang bukan merupakan fakta yaitu efek lampu apakah bisa mengganggu kesehatan anak atau tidak. Artikel tersebut kemudian terdapat alasan-alasan yang mengarah pada klaim di awal. Pada akhirnya dibuktikan dengan eksperimen seseorang yang telah melakukan penelitian terkait efek dari menyalakan lampu saat tidur terhadap kesehatan.
Dalam sebuah research report kita akan menemukan permasalahan-permasalahan yang diangkat oleh penulis, muncullah pertanyaan-pertanyaan dari permasalahan tersebut. Reason-reason berupa subklaim disampaikan sebagai argumentasi yang telah disusun berhubungan satu dengan yang lain menunjang claim di awal. Kemudian dijelaskan dalam sebuah penelitian dengan menggunakan tools dan data yang digunakan oleh penulis untuk menjawab pertanyaan tersebut dan diperkuat dengan evidence dari eksperimen sebelumnya. Jika masih ada kelemahan juga akan disampaikan penulis dalam tulisan tersebut.
Jadi kesimpulannya, sebuah tulisan itu mengangkat suatu hal yang baru atau sesuatu yang pernah diangkat sebelumnya tetapi masih memiliki kelemahan. Tujuan penulis adalah untuk membuktikan klaim tersebut apakah memang benar seperti itu ataupun sebaliknya...
0 komentar:
Post a Comment