Friday, July 07, 2023

Alhamdulillah Lulus

 Bismillah..

Ga terasa 2 tahun sudah sy melewati proses perkuliahan dengan berbagai macam tantangan dan ujian. Waktu yang sebenarnya terbilang lumayan singkat untuk menempuh sebuah studi, karena pengalaman sebelumnya untuk memperoleh sarjana itu 4 tahun, sedangkan magister secara normal hanya 2 tahun. Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa. Dan saya ga akan pernah bisa melewatinya dengan baik tanpa pertolongan Allah. Pertolongan Allah melalui teman-teman yang baik, dosen-dosen yang berkualitas, dan dalam banyak hal. Utamanya, dengan sistem perkuliahan yang waktu semester 1 dan 2 masih dilakukan secara online. Masa-masa di mana saya lebih sering begadang di malam hari karena lebih tenang untuk menyelesaikan tugas ketika anak-anak sudah terlelap dalam tidurnya. 

Perjalanan menempuh kampus juga penuh dengan effort karena harus ditempuh dalam waktu 2,5 jam jika menggunakan mode transportasi kereta, ataupun dengan menggunakan grab/gocar yang bisa menghemat waktu 1 jam. Akan tetapi, tentunya mengeluarkan cost yang lebih besar 3 kali lipat dibandingkan dengan naik kereta. Waktu tempuh dari rumah ke stasiun bekasi sekitar 30 menit, kemudian ke stasiun manggarai sekitar setengah jam, dari manggarai ke stasiun UI setengah jam, ditambah dengan waktu menunggu kereta sekitar kurang lebih 30 menit, waktu berjalan dari stasiun ke kampus sekitar 15 menit naik bus kuning. Jika PP dengan menggunakan kereta dan ojek mungkin biayanya sekitar 80rb rupiah, sedangkan dengan mobil PP sekitar 300rb rupiah. 

Pengalaman di semester ke 4 memang sudah fokus ke tesis. Pemilihan topik tesis merupakan masa-masa kegalauan di akhir semester 3 dan menjelang semester 4. Karena di awal semester 4 kita sudah harus mengajukan nama dosen pembimbing, dan persiapan data-data yang dibutuhkan. Itu berlangsung sangat singkat, jadi antara topik, data, metode itu benar-benar sudah harus dimatangkan saat liburan semester dari 3 ke 4. Jika sedikit saja kita meleset dari jadwal maka agenda yang sudah kita susun di awal akan sangat keteteran. Kemudian, untuk data yang digunakan kita juga harus bisa memastikan bahwa data tersebut memang benar-benar ada dan kalaupun harus meminta ke instansi atau lembaga terkait sebaiknya sudah dilakukan di jauh-jauh hari. Alhamdulillah, di labkom kampus data-data yang saya butuhkan tersedia dan dapat memintanya dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh kampus. 

Jujur tantangan terbesar saya di luar penulisan tesis adalah belajar syntax-syntax dasar stata yang jujurly saya masih awam. Karena saya menggunakan raw data, jadi saya belajar dari awal bagaimana cara penggabungan data individu dan RT (combine data, append data set), pembentukan variabel penelitian, penggunaan syntax-syntax regresi, uji-uji, dsb. Alhamdulillah dengan waktu yang mungkin bersihnya sekitar 1-2 bulan saya berhasil menyusunnya. Tapi, ga semudah itu saya langsung bisa ya, terkadang beberapa hari kepala saya terasa pusing dan panasnya sampai ke ubun-ubun rasanya kalau ada yang belum bisa/buntu. Wallahu a'lam biasanya kalau sudah sepaneng seperti itu saya berhenti sejenak untuk beres-beres rumah, bermain bersama anak-anak, dsb sampai mood saya mengerjakan datang lagi dan.....entah dari berbagai sumber google/yutub, ada saja petunjuk Allah yang datang. Sungguh itu bener-bener ga bisa dijelasin pakai kata-kata ya, seperti ada jalannya gitu misalnya saya mengetik di google/yutub terus muncul penjelasan dari artikel/jurnal/website yang saat itu cara itu atau langkah itu yang bisa membantu saya menyelesaikan kebuntuan saya..Dan itu berlangsung berkali-kali. Maasyaa Allah...

Kemudian, saya juga harus cermat dalam mengikuti jadwal-jadwal yang ditetapkan kampus jika ingin lulus semester ini. Mulai dari jadwal seminar proposal, seminar hasil, dan ujian tesis. Jadwal-jadwal itu hanya sekitar 3-4 minggu dari jadwal sebelumnya. Jadi butuh effort yang sangat tinggi supaya bisa lulus. Namun, ada beberapa holiday yang saya spend tanpa ngerjain tesis misalnya hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yang memang fokus untuk beribadah dan bersilaturrahmi. Berdasarkan pengalaman saya, yang lumayan agak berat itu waktu sempro yang pas lagi menjalankan ibadah puasa. Bener-bener tidak akan terlupakan, maasyaa Allah..

Setelah sempro, berlanjut ke semhas. Saat itu, saya mendapat jadwal di awal sehingga saya tidak bisa menyaksikan teman-teman saya semhas terlebih dahulu. Alhasil semhas yang saya paparkan cukup sederhana dan alhamdulillahnya masih lulus meskipun dengan banyak sekali revisi. Tiga minggu kemudian, sampailah di hari ujian sidang di mana saya berbekalkan penyelesaian revisi dari sejak seminar hasil. Selama kurang lebih 1,5 jam proses ujian sidang berlangsung, saya disuruh menunggu di luar untuk keputusan apakah lulus atau tidak. Dan........begitu saya dipanggil masuk ke dalam, "Selamat, kamu lulus................"

Tapi revisinya jangan lupa ya..

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com