Di jaman yang sudah semakin maju, teknologi informasi sudah menjadi teman sehari-hari kita dalam bekerja, mencari pengetahuan ataupun mengekspresikan segala macam bentuk perasaan baik suka maupun duka. Media sosial yang pertama kali saya kenal adalah friendster (entah gimana wujudnya sekarang karena sudah tidak pernah dibuka lagi) lewat "My shoutout-nya", hmm friendster saat itu sangat digandrungi karena bentuknya mirip sperti blog yang memiliki template yang lucu-lucu dan menggambarkan karakter orang tersebut (misalnya ada yg suka backgroundnya alam, pinky2, ataupun tokoh idolanya). Lewat friendster pula pertama kali saya menjadi 'ababil (abg labil)' karena setiap ingin mencurahkan perasaan saya selalu bikin shoutout2 yang agak geje hehe. Kemudian seiring berjalannya waktu, kalo ga salah seingat saya sekitar tahun 2009 ada sosial media (sosmed) baru yang namanya FB (facebook), saya langsung bikin accountnya, walaupun tidak seperti friendster yang ada backgroundnya tapi fungsi FB sangatlah banyak bisa untuk berbagi, uplod2 foto, video, bikin grup, bikin dokumen, chatting, video call dan masih banyak lagi. Setelah itu muncullah berbagai macam sosmed lain seperti twitter,bbm, whatsapp, instagram, dsb.
Adanya sosmed menjadi sarana untuk saling berbagi baik suka maupun duka. Teman-teman kita pun akan tahu bagaimana kondisi kita walaupun jarak yang sudah memisahkan kita dan teman kita (misalnya kerja di pulau seberang, kuliah di benua lain, ataupun sekedar backpakkeran ke tempat-tempat indah di penjuru dunia). Kita sangat menikmatinya bukan??
Namun pernahkah terlintas dalam benak anda hal-hal seperti berikut:
Namun pernahkah terlintas dalam benak anda hal-hal seperti berikut:
*Sebagian dari kita mungkin merasa memajang foto berdua dengan pasangan di sosmed merupakan hal terindah yang harus di-share (dibagikan), agar semua orang tahu betapa bahagianya kita.
Tahukah teman?
Di sisi lain bisa jadi ada teman kita yang tengah dirundung kedukaan karena tak kunjung mendapatkan pasangan di usianya yang sudah tidak muda lagi.
*Sebagian dari kita yang sudah menikah saling posting atau retweet tentang pasangannya, asyiknya berbulan madu, memajang foto-foto pernikahan yang sangat-sangat indah, cantik, dan menawan.
Tahukah teman?
Di saat teman anda meng'klik' suka di foto yang anda upload, di dalam hatinya dia tengah berdoa supaya dilekaskan, dipertemukan jodohnya, dan bisa naik ke pelaminan seperti anda. Ataupun mungkin dia adalah mantan anda yang terluka hatinya di kala melihat foto-foto mesra anda dengan lelaki yang mungkin baru saja anda kenal tetapi anda mantap untuk menikahinya? bukankah itu sangat sakit teman? apakah anda pernah mendoakan mantan anda itu agar ia disegerakan jodohnya sehingga bisa juga menikmati kebahagiaan seperti anda?
*sebagian dari kita memposting betapa bahagianya setelah prosesi pernikahan, indahnya masa-masa di awal pernikahan dan panggilan mesra memenuhi wall kita.
Tahukah teman?
Mungkin saja ada teman anda yang membaca itu kerap mendapat singgungan 'kapan menikah?', 'dah ada calon belum?' sedangkan belum ada yang mendekatinya, serius dengannya atau belum mampu, belum mantap hati untuk menuju pelaminan. Ataupun teman anda itu tengah 'digantung' dalam urusan percintaannya dan belum mendapatkan kepastian dari pasangannya yang tak kunjung datang melamarnya.
*sebagian dari kita yang sudah melewati masa bulan madu, sebulan kemudian dinyatakan positif hamil oleh dokter kemudian memposting betapa bahagianya sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.
Tahukah teman?
Di saat yang bersamaan ada teman kita yang belum dikaruniai anak padahal sudah menanti lama dan sangat ingin positif sehingga mengulang testpack berkali-kali barangkali menggunakan testpack yang beda merk hasilnya positif. Sungguh jika anda juga merasakan seperti teman anda itu pasti anda akan menangis setiap kali mendapatkan tamu bulanan yang tak diundang.
*sebagian dari kita yang sudah melahirkan memposting betapa lucunya anak yang kita lahirkan, betapa sangat miripnya dengan ayah ibunya.
Tahukah teman?
Ada teman kita yang membacanya sedang berada di titik jenuh dalam mengikuti promil-promil yang disarankan orang-orang yang berpengalaman ataupun dokter. Hampir-hampir dia harus menelan pil pahit berupa cibiran orang-orang di sekitarnya karena belum juga mendapat anak.
Berbagi bukanlah sesuatu hal yang salah apalagi jika kita berbagi sebenarnya kita mengharapkan doa yang baik-baik dari semua orang agar diberikan selalu kebahagiaan dan kebahagiaan. Namun alangkah lebih indah jika kita turut mendoakan teman kita yang lain yang belum dikaruniakan kebahagiaan seperti kita. Membantu teman kita, mensupprot baik secara materi maupun psikis. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ).
Tahukah teman?
Mungkin saja ada teman anda yang membaca itu kerap mendapat singgungan 'kapan menikah?', 'dah ada calon belum?' sedangkan belum ada yang mendekatinya, serius dengannya atau belum mampu, belum mantap hati untuk menuju pelaminan. Ataupun teman anda itu tengah 'digantung' dalam urusan percintaannya dan belum mendapatkan kepastian dari pasangannya yang tak kunjung datang melamarnya.
*sebagian dari kita yang sudah melewati masa bulan madu, sebulan kemudian dinyatakan positif hamil oleh dokter kemudian memposting betapa bahagianya sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.
Tahukah teman?
Di saat yang bersamaan ada teman kita yang belum dikaruniai anak padahal sudah menanti lama dan sangat ingin positif sehingga mengulang testpack berkali-kali barangkali menggunakan testpack yang beda merk hasilnya positif. Sungguh jika anda juga merasakan seperti teman anda itu pasti anda akan menangis setiap kali mendapatkan tamu bulanan yang tak diundang.
*sebagian dari kita yang sudah melahirkan memposting betapa lucunya anak yang kita lahirkan, betapa sangat miripnya dengan ayah ibunya.
Tahukah teman?
Ada teman kita yang membacanya sedang berada di titik jenuh dalam mengikuti promil-promil yang disarankan orang-orang yang berpengalaman ataupun dokter. Hampir-hampir dia harus menelan pil pahit berupa cibiran orang-orang di sekitarnya karena belum juga mendapat anak.
Berbagi bukanlah sesuatu hal yang salah apalagi jika kita berbagi sebenarnya kita mengharapkan doa yang baik-baik dari semua orang agar diberikan selalu kebahagiaan dan kebahagiaan. Namun alangkah lebih indah jika kita turut mendoakan teman kita yang lain yang belum dikaruniakan kebahagiaan seperti kita. Membantu teman kita, mensupprot baik secara materi maupun psikis. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ).
Dunia hanya titipan seyogyanya kita tawadhu, bersyukur, serta jangan membuat orang lain tersinggung. Mungkin kita bisa menyimpan saja foto-foto itu di album,laptop, ataupun blog pribadi saja yang tidak banyak diakses oleh teman-teman kita. Tapi sekali lagi itu tergantung dari pribadi masing-masing. Yang terpenting adalah dengan mendoakan, mendoakan, dan mendoakan bukan kapan, kapan, dan kapan. Berikan tips-tips yang membuat teman kita kembali semangat untuk menggapai impiannya. Ga ada salahnya kan membuat orang lain senang??
Kayak lagunya Bondan Prakoso feat 2 Black :
Apapun yang terjadi q kan slalu ada untukmu..
Janganlah kau bersedih coz everything is gonna be OK ^_^
Keep smile...
Salam hangat,
Monice
0 komentar:
Post a Comment