Kostan Kokom menyimpan banyak sekali cerita,walaupun tidak sepenuhnya tinggal disitu tetapi semuanya begitu indah. Saat-saat melewati masa-masa Magradika, masa kritis melewati Drop Out (DO) tingkat 1, berkutat dengan "ular-ular" Kalkulus, disitulah aku belajar banyak hal bersama teman-temanku.Waktu itu personilnya Kak Nike, Kak Ifah, Liza, Dwi, Dian, Erna, dan aku. Kalo pagi suka bersama-sama pergi ke pasar sawo buat beli makan, biaasanya favorit Nasi Pecel. Thanks for Liza yang bisa mengingatkanku kembali akan kenangan itu, aroma hujan dari jendela kamarku (sampai masuk-masuk kamar rintik-rintik hujannya) yang tidak akan pernah terlupakan....Hujan yang membuatku damai dan lebih konsentrasi buat belajar, dan bercengkrama. Kangen juga sama Kak Nike yang sering main ke kamar dengan menyebut namaku "Monicaaa boleh main ga??"....Kapan-kapan aku cerita deh tentang kostanku. Tetep standby yah sobat...tengkyu ^_^
Pohon Tetangga di bawah mendung |
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi
Segalanya seperti mimpi
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap tak'kan berubah
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooohhh..ooo
Selalu ada cerita
tersimpan di hatiku
tentang kau dan hujan
tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooohhh..ooo
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku ooohhh...
Songs by: Utopia, Hujan
0 komentar:
Post a Comment