Monday, April 14, 2025
Halal Bi Halal with My Close Friends 2025
Sunday, March 23, 2025
Ditipu Mafia yang Bermodus Jual Beli Tanah Senilai Ratusan Juta Rupiah Berinisial AZ di Kota Bekasi
Sabtu, 15 Maret 2025
Mimpi memiliki rumah impian itu musnah...
Hari ini saya dan suami berencana untuk menemui Pak RT di kelurahan harapan jaya untuk melapor atas pembelian sebidang tanah yang sudah kami beli di jalan cucut, kampung Bulak Macan. Tanpa ada sedikitpun pikiran negatif saya dan suami. Kami pun berangkat di pagi hari bergegas kesana dengan harapan dan mimpi-mimpi di benak kami. Sesampainya di sana kami tidak langsung bertemu dengan pak RT, tetapi kami bertemu dengan seorang ibu berinisial Y di mana dia adalah orang yang menunjukkan kami pertama kali tanah yang akan kami beli atau survei lokasi. Tapi dari pertama bertemu ibu itu tidak pernah menunjukkan rumahnya, dan hanya memberikan petunjuk berupa gang rumahnya. Tidak ada sedikitpun tanda-tanda mencurigakan.
Kami pun menuju gang rumah ibu itu, sebelumnya sebenarnya kami sudah WA tetapi tidak dibalas. Sesampainya disana, ibu itu tampak bingung dengan kedatangan kami. Tapi setelah mengingat ingat dia mempersilahkan kami masuk. Kami menjelaskan maksud dan kedatangan kami ke rumahnya yaitu untuk memberitahukan kami sudah membeli tanah di jl. Cucut yang tempo lalu bersama ibu itu kesana. Saya agak terkejut ketika ibu itu bilang "loh jadi pak beli tanahnya sy kira ga jadi". Kami mengerutkan kening kami, karena pada waktu kami DP uang tanah, ibu itu ada di rumah pak AZ.
Lalu kami menjelaskan "iya bu jadi, kami sudah mengeluarkan uang sejumlah sekian dan maksud kedatangan kami adalah kami ingin agar jika ada yang tanya tanah itu, tanah itu sudah ada yang punya". "Oh begitu, tapi pak AZ udah ga pernah menghubungi saya lagi jadi saya kira bapak ga jadi beli tanah itu".. Kami juga ingin bertemu dengan pak RT bu, supaya pak RT juga tahu bahwa tanah itu sudah kami beli..
Kecurigaan kedua kami adalah ketika si bu Y itu bilang "pak RT nya sibuk, dy jarang di rumah kerja terus". Suami pun bilang ya udah bu tolong disampaikan bahwa amanah kami. Kata ibu itu "iya nanti saya sampaikan". Firasat saya mulai ga enak. "Saya orangnya sibuk bu, punya anak kecil kami kesini meluangkan waktu kami. Kalau hari biasa kami kerja, tolong tunjukkan rumahnya saja bu, kami mau bertemu bu RT."
"Oh itu rumahnya.." Rumah pak RT sangat dekat dari rumah bu Y itu. Begitu kami sampai di depan rumah pak RT, bu Y itu langsung pergi karena katanya dia mau bikin kue pesanan orang. Kedatangan kami dengan maksud menyampaikan bahwa tanah Cucut No 6-7 sudah kami beli, ternyata membuat bu RT terkaget-kaget. "Lah pak, baru aja tadi pagi ada yang datang habis DP tanah 25 juta". Kami langsung terbengong-bengong "maksudnya bu????".
Jadi gini pak,bu uda banyak yang terkena penipuan. Tanah itu bermasalah..saya telpon pak RT ya pak/bu biar jelas. Pak RT pun menjelaskan melalui telpon WA bahwa benar tanah itu bermasalah. Sudah banyak orang yang tertipu tanah itu dengan alasan karena yang jual lagi butuh uang. Ada yang 100 juta bahkan sampai 400 juta. Dan mereka tidak pernah mendapatkan sertifikat tanah dari pak AZ. Coba bapak dan ibu kesini sebelum membeli pasti ga tertipu..
September 2024
Entah kenapa sebenarnya saya punya firasat di awal kalau tanah ini terlalu murah untuk lokasi yang cukup strategis yaitu di belakang Summarecon. Tetapi firasat itu sedikit sirna setelah kami bertemu dengan si pemilik tanah berinisial AZ yang tidak sedikitpun kami merasa dia bukan orang baik-baik. Kami sangat husnudzon bahwa dia orang yang mungkin memang lagi butuh uang karena usianya yang sudah tua. Apa salahnya membantu orang yang lagi butuh uang, toh kita juga dapat tanah dengan harga di bawah harga pasaran...
flashback
Pertama kali, suami saya melihat iklan tanah itu di facebook, tentunya kami sangat tertarik karena harga tanahnya murah. Di iklan itu tertulis lagi butuh uang, di mana tanahnya hanya surat AJB dan siap ke SHM sesuai nama pembeli. Karena tertarik kami pun menghubungi nomor yang tertera di iklan. Setelah dihubungi, beberapa waktu kemudian suami saya di whatsapp oleh bapak berinisial AZ itu (pengiklan dan pemilik tanah beda nomor). Katanya silahkan untuk datang ke lokasi jika mau survei nanti akan diantar oleh seorang ibu berinisial Y.
Kami pun mencari waktu luang, di hari sabtu kami ke lokasi, lumayan jauh dari rumah kami tetapi dekat dengan kantor. Dan benar saja, tanah itu cukup luas. Kemudian, kami bertemu dengan si Y yang menunjukkan tanah tersebut, berapa meter luasnya, dsb. Ibu itu mengaku sudah tinggal di sana selama 20 tahun. Lokasi tanah itu sangat strategis dan dari ceritanya tidak pernah banjir. Kami pun masuk ke lokasi tanah itu. Tanahnya luas dan ditanami dengan pohon pisang. Katanya pisang itu sering dipanen oleh warga karena tanah itu belum pernah dibangun. Bagaimana tidak sreg hati kami melihat tanah yang nantinya akan menjadi awal mimpi kami dirajut, tentunya sebelum tahu semua itu bohong.
iklan tanah Jl. Cucut masih terus ada di FB setelah kami transaksi |
https://www.facebook.com/share/1ATkicG4du/
15 September 2024
Karena sudah survei lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu dengan si pemilik tanah yang berinisial AZ di sebuah rumah di daerah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Suami saya diberikan alamatnya, dan kami ke sana dengan menggunakan gocar. Kami disambut oleh pak AZ itu dan ada bu Y di sana. Sama sekali tak terbesit dalaam hati kami kalau kami akan ditipu. Di rumah yang katanya rumah dia, dia menunjukkan surat Akta Jual Beli yang disitu tercatat nama dia. Dia juga menunjukkan PBB rumah itu. Karena tidak ada yang mencurigakan di rumah itu (pak AZ juga sebelum tanda tangan segala macam pakai baca bismillah dan cara-cara islami), kami pun mentransfer uang sebesar Rp10 juta rupiah ke rekening BCA nya. Kemudian, dia menjanjikan kami akan bertemu dengan notaris untuk proses pemindahan nama akta jual beli itu.
21 September 2024
Hari ini kami dijanjikan bertemu dengan notaris. Kami diberikan alamat/shareloc di daerah Pondok Ungu, Kabupaten Bekasi. Kemudian, kami disuruh menunggu cukup lama sekitar sejaman di warung bakso. Karena alasan dia notarisnya lagi ada keperluan, kami di arahkan ke notaris di daerah kalimalang, notaris itu berinisial ML. Setelah menunggu beberapa saat, kami bertemu dengan notaris dan memulai pencatatan yang diarahkan oleh notaris itu. Setelah menunggu beberapa saat, mungkin lagi mempersiapkan berkas2 kami pun disuruh masuk. Awal notaris itu bertemu dengan pak AZ itu dia bilang "sudah lama ga ketemu ya pak, gimana tanah yang disitu?". Saya tidak terlalu ngeh pembicaraan mereka padahal mungkin kalau diingat-ingat pembicaraan tersebut seperti menjurus ke tanah sengketa.
Sesuai kesepakatan, tanah itu atas nama saya, saya mulai menandatangani berkas-berkas AJB. Tidak terbesit dalam benak kami, kalau sampai dengan proses itu ternyata tipuan juga, karena kami merasa semua bukti itu sah secara hukum. Setelah proses penandatanganan di notaris, kami pun mentransfer kali kedua sebesar Rp68 juta di depan notaris itu (bahkan dapat cap dari notaris). Total harga tanah 130 M2 itu adalah 156 juta, dan di sana kami juga sepakat biaya-biaya urus surat ditanggung oleh pak AZ (yang akhirnya ketahuan bahwa itu surat bodong).
.jpeg)

25 September 2024
Baru beberapa hari dari saat kami ke notaris, pak AZ itu meminta lagi uang kepada kami sisanya dengan alasan lagi butuh banget uang. Karena kami ingin urusan tanah ini cepat selesai dan kami mendapatkan surat AJB yang katanya dijanjikan seminggu setelah dari notaris. Akhirnya kami mentransfer kali ketiga yaitu senilai Rp58 juta rupiah. Setiap kami bertransaksi dia selalu memberikan kwitansi dan ditandatangani menggunakan materai. Di mana total yang sudah kami transfer adalah Rp136 juta rupiah. Setelah kami transfer uang itu, kami tidak dihubungi lagi oleh si AZ itu (bahkan suami yang menanyakan kabarnya). Setiap ditanyakan perihal surat AJB itu dia selalu menjawab sedang proses.
Desember 2024
Bulan ini terjadi perdebatan alot kami. Pak AZ itu menawarkan lagi kavling kedua katanya kavling itu tidak bisa dia jual ke sembarang orang. Dan ingin tanah itu menjadi milik kami. Saya langsung naik darah karena dia tidak bisa dipegang omongannya. Kami hanya ingin membeli tanah sebesar 130m2 karena uang kami hanya cukup sekian. Saya tidak setuju.
Suami saya membujuk saya itu membeli tanah kavling sebelahnya, katanya buat anak-anak nanti. Akhirnya saya luluh apalagi si AZ bilang AJB nya sudah jadi. Saya bilang ke suami tidak akan transfer sebelum AJB nya ada di tangan kami.
19 Desember 2024
Pak AZ itu datang ke rumah kami dengan memberikan AJB. Saya pun mentransfer lagi sebesar Rp23 juta. Anehnya di AJB itu sudah tertulis tanah seluas 260m2. Padahal pada saat kami bertransaksi di notaris tanah yang saya tandatangani hanya sebesar 130 m2. Disitu saya sudah mulai menaruh curiga yang mendalam. Apalagi setelah suami saya menyuruh saya untuk mengecek tandatangan saya, dan itu bukan tandatangan saya!!

24 Desember 2024
Hanya selang seminggu dari transaksi itu, kami lagi-lagi dimintai uang katanya dia lagi butuh karena saudaranya sakit kanker. Total uang yang sudah kami transfer adalah 159 juta rupiah. Karena saya sudah habis-habisan akhirnya saya bilang ke suami, transfer pakai uangnya dulu nanti saya ganti. Suami saya transfer 5 juta rupiah lagi.
Februari 2025
Setelah transaksi habis-habisan itu dia sudah jarang lagi menghubungi kami. Bulan januari kami tidak transfer ke dia karena dia sudah minta uang 5 juta di akhir desember. Kami butuh mengumpulkan uang juga. Karena kami orang yang tidak suka ingkar janji, maka kami pun transfer 2,5 juta sebagai bentuk cicilan bulanan kami.
Maret 2025
Bulan ini bulan ramadhan, tidak pernah terbesit pun dalam benak saya bahwa kami ditipu setelah kami mengeluarkan sejumlah Rp169 juta rupiah! Akhir februari si AZ itu masih menghubungi suami saya minta uang, kami transfer di tanggal 1 Maret. Kemudian, di minggu kedua maret saya membujuk suami saya untuk bertemu dengan pak RT yang membongkar semua kelakuan AZ. Korban-korban AZ termasuk kami yang diketahui sudah 10 orang! dengan tanah yang sama dan ada juga 1 yang di jalan bawal di RT yang sama.
Pak RT bolak-balik dipanggil polisi atas laporan dari korban-korban AZ. Mengetahui itu semua, rasanya lemas kaki saya..uang yang kami kumpulkan bertahun-tahun raib ditipu oleh AZ. Apalagi setelah kami mendapatkan nomor-nomor korban dari pak RT dan dengan cerita yang sama persis dengan kami tanpa kami ceritakan terlebih dahulu. Kami semua sama, membangun mimpi dan mimpi itu sirna oleh si penipu AZ. Banyak yang sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Sayangnya semua laporan itu tidak pernah sampai di pengadilan karena tidak ada satupun laporan yang diproses dengan cepat oleh polisi.
Setelah kejadian ini, saya memberitahukan kepada suami untuk WA ke AZ bahwa kami tidak akan lagi mentransfer uang ke AZ. Kami juga memberikan surat dari kelurahan bahwa AJB yang ada di kami adalah AJB palsu. Surat itu kami peroleh dari kelurahan di mana mereka mengecek nama dan tandatangan staf dan lurah tidak sesuai. Kami tidak mau lagi berurusan dengan dia dan biar Allah saja yang memberikan balasan yang setimpal atas perbuatannya dan semoga dia tertangkap sehingga tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Ini menjadi pembelajaran berharga buat kami, karena kami tahu kecil kemungkinan uang kami akan bisa kembali kami, kami berdoa mudah-mudahan Allah memberikan kami ganti yang berkali-kali lebih baik. Ujian di bulan Ramadhan, semoga Allah memberikan kekuatan dan pahala yang berlipat ganda. Aamiin ya robbal'alamiin.
Friday, February 09, 2024
Inflasi, Properti, Daya Beli Masyarakat
Sunday, September 17, 2023
Yudisium 2023
![]() |
Kelas B |
![]() |
Angkatan 2021 |
![]() |
Pelepasan Kelulusan |
Monday, July 17, 2023
Hidayah
Bismillah..
Alhamdulillah, kita masih diberikan nikmat iman dan islam oleh Allah SWT. Semoga Allah senantiasa menjaga iman dan islam kita. Aamiin ya robbal'alamiin. Beberapa waktu lalu saya mendengarkan kisah seorang muallaf yang menerima hidayah untuk dapat memeluk islam. Kemudian saya langsung berpikir bahwa hidayah itu datangnya dari Allah SWT, dan orang yang mendapatkannya adalah orang-orang pilihan Allah SWT. Yah, semua orang muslim pasti akan tertuju untuk berpikir demikian, and case close. Of course kan. Namun, kemudian saya berpikir lagi...bagaimana seorang muallaf itu bisa mendapatkan hidayah itu jika dari lahir dia bukan beragama islam? dan di lingkungan sekelilingnya serta garis keturunannya semua non muslim? Wallahu a'lam...
Coba kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang di luar kehomogenitasan agama yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Misalnya saja, saya..dulu saya dibesarkan di daerah yang minoritas penduduknya beragama Islam. Saya dibesarkan di lingkungan yang heterogen. Mayoritas penduduknya beragama Hindu. Teman-teman saya yang lain ada yang beragama Kristen, Budha, dan Katolik. Itu dari SD sampai dengan SMP. Karena saya lahir sebagai Muslim, dan keyakinan itu terus tumbuh mengakar dengan pengalaman-pengalaman spiritual saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa mengapa saya atau mereka berbeda. Yang saya tahu hanya mereka baik maka saya baik. Lakum diinukum waliyadiin. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Begitulah indahnya toleransi umat beragama, yang di dalam Al Qur'an sendiri telah dijelaskan.
Kemudian, mulai SMA saya sudah terisolir dari keheterogenitasan khususnya dalam umat beragama. Teman-teman SMA saya semuanya muslim karena saya sekolah di Madrasah aliyah. Kuliah, ada beberapa teman saya yang beragama lain tapi mayoritas muslim semua. Hingga berumah tangga tinggal di daerah yang mayoritas beragama islam. Lalu, entah kenapa pertanyaan itu terbesit dalam pikiran yang membuat saya sangat penasaran. Mungkin karena saya belum pernah menemui seseorang yang muallaf bukan karena suatu ikatan, bukan karena keharusan ataupun keamanan yang terjamin ketika dia beragama islam. Akan tetapi, muallaf karena menemukan keyakinan bahwa Tuhan itu adalah Allah.
Flash back ke belakang, saya pernah memiliki teman yang beragama lain dan sangat taat dalam beragama bahkan sampai vegetarian. Jadi, setiap pertemuan makanan yang disediakan untuknya adalah nasi dengan tahu, tempe dan sayur-sayuran. Ada beberapa, ga cuma satu. Dan mereka usianya lebih tua dari saya. Kemudian, ketika mereka beribadah sangat khusyuk dengan pembawaan yang begitu tenang. Kalau di islam mungkin seperti orang-orang alim. Tetapi, jelas yang mereka sembah saat itu bukanlah Allah..Dan sampai sekarang saya belum pernah berdebat tentang agama dengan teman-teman saya yang non muslim karena menurut saya itu ranah yang sensitif dan saya sangat menghargai toleransi beragama. Biasanya hanya menonton dari video youtube, misalnya ceramah Dr. Zakir Naik. Tentang rasa penasaran orang-orang non muslim terhadap Islam.
Salah satu contoh proses pencarian Tuhan, sebenarnya telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim As. Nabi Ibrahim terus mencari-cari siapakah Tuhan mulai dari bulan, matahari, berhala, dsb tetapi kesemuanya memiliki kelemahan sehingga tidak dapat dikatakan Tuhan. Sampai di satu titik di mana Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu dari Allah dan meyakini bahwa Tuhan yang harus disembah adalah Allah SWT. Sebuah proses di mana kemudian Nabi Ibrahim As dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud karena keyakinannya, tetapi Allah selamatkan dan memberikan mukjizat sehingga api tersebut menjadi dingin..
Refleksinya, kita tidak tahu bagaimana proses datangnya hidayah. Hidayah itu memang rahasia Allah. Tetapi manusia diberikan akal dan hati nurani sebagai bekal dalam proses pencarian Tuhan. Apalagi di era yang serba digital, seharusnya segala macam informasi lebih mudah didapatkan dibandingkan zaman dahulu. Sinkronisasi akal dalam bentuk logika, dan hati yang lunak mungkin dapat lebih mempermudah datangnya hidayah tersebut... Wallahu a'lam bisshowab.
Friday, July 07, 2023
Alhamdulillah Lulus
Bismillah..
Ga terasa 2 tahun sudah sy melewati proses perkuliahan dengan berbagai macam tantangan dan ujian. Waktu yang sebenarnya terbilang lumayan singkat untuk menempuh sebuah studi, karena pengalaman sebelumnya untuk memperoleh sarjana itu 4 tahun, sedangkan magister secara normal hanya 2 tahun. Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa. Dan saya ga akan pernah bisa melewatinya dengan baik tanpa pertolongan Allah. Pertolongan Allah melalui teman-teman yang baik, dosen-dosen yang berkualitas, dan dalam banyak hal. Utamanya, dengan sistem perkuliahan yang waktu semester 1 dan 2 masih dilakukan secara online. Masa-masa di mana saya lebih sering begadang di malam hari karena lebih tenang untuk menyelesaikan tugas ketika anak-anak sudah terlelap dalam tidurnya.
Perjalanan menempuh kampus juga penuh dengan effort karena harus ditempuh dalam waktu 2,5 jam jika menggunakan mode transportasi kereta, ataupun dengan menggunakan grab/gocar yang bisa menghemat waktu 1 jam. Akan tetapi, tentunya mengeluarkan cost yang lebih besar 3 kali lipat dibandingkan dengan naik kereta. Waktu tempuh dari rumah ke stasiun bekasi sekitar 30 menit, kemudian ke stasiun manggarai sekitar setengah jam, dari manggarai ke stasiun UI setengah jam, ditambah dengan waktu menunggu kereta sekitar kurang lebih 30 menit, waktu berjalan dari stasiun ke kampus sekitar 15 menit naik bus kuning. Jika PP dengan menggunakan kereta dan ojek mungkin biayanya sekitar 80rb rupiah, sedangkan dengan mobil PP sekitar 300rb rupiah.
Pengalaman di semester ke 4 memang sudah fokus ke tesis. Pemilihan topik tesis merupakan masa-masa kegalauan di akhir semester 3 dan menjelang semester 4. Karena di awal semester 4 kita sudah harus mengajukan nama dosen pembimbing, dan persiapan data-data yang dibutuhkan. Itu berlangsung sangat singkat, jadi antara topik, data, metode itu benar-benar sudah harus dimatangkan saat liburan semester dari 3 ke 4. Jika sedikit saja kita meleset dari jadwal maka agenda yang sudah kita susun di awal akan sangat keteteran. Kemudian, untuk data yang digunakan kita juga harus bisa memastikan bahwa data tersebut memang benar-benar ada dan kalaupun harus meminta ke instansi atau lembaga terkait sebaiknya sudah dilakukan di jauh-jauh hari. Alhamdulillah, di labkom kampus data-data yang saya butuhkan tersedia dan dapat memintanya dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh kampus.
Jujur tantangan terbesar saya di luar penulisan tesis adalah belajar syntax-syntax dasar stata yang jujurly saya masih awam. Karena saya menggunakan raw data, jadi saya belajar dari awal bagaimana cara penggabungan data individu dan RT (combine data, append data set), pembentukan variabel penelitian, penggunaan syntax-syntax regresi, uji-uji, dsb. Alhamdulillah dengan waktu yang mungkin bersihnya sekitar 1-2 bulan saya berhasil menyusunnya. Tapi, ga semudah itu saya langsung bisa ya, terkadang beberapa hari kepala saya terasa pusing dan panasnya sampai ke ubun-ubun rasanya kalau ada yang belum bisa/buntu. Wallahu a'lam biasanya kalau sudah sepaneng seperti itu saya berhenti sejenak untuk beres-beres rumah, bermain bersama anak-anak, dsb sampai mood saya mengerjakan datang lagi dan.....entah dari berbagai sumber google/yutub, ada saja petunjuk Allah yang datang. Sungguh itu bener-bener ga bisa dijelasin pakai kata-kata ya, seperti ada jalannya gitu misalnya saya mengetik di google/yutub terus muncul penjelasan dari artikel/jurnal/website yang saat itu cara itu atau langkah itu yang bisa membantu saya menyelesaikan kebuntuan saya..Dan itu berlangsung berkali-kali. Maasyaa Allah...
Kemudian, saya juga harus cermat dalam mengikuti jadwal-jadwal yang ditetapkan kampus jika ingin lulus semester ini. Mulai dari jadwal seminar proposal, seminar hasil, dan ujian tesis. Jadwal-jadwal itu hanya sekitar 3-4 minggu dari jadwal sebelumnya. Jadi butuh effort yang sangat tinggi supaya bisa lulus. Namun, ada beberapa holiday yang saya spend tanpa ngerjain tesis misalnya hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yang memang fokus untuk beribadah dan bersilaturrahmi. Berdasarkan pengalaman saya, yang lumayan agak berat itu waktu sempro yang pas lagi menjalankan ibadah puasa. Bener-bener tidak akan terlupakan, maasyaa Allah..
Setelah sempro, berlanjut ke semhas. Saat itu, saya mendapat jadwal di awal sehingga saya tidak bisa menyaksikan teman-teman saya semhas terlebih dahulu. Alhasil semhas yang saya paparkan cukup sederhana dan alhamdulillahnya masih lulus meskipun dengan banyak sekali revisi. Tiga minggu kemudian, sampailah di hari ujian sidang di mana saya berbekalkan penyelesaian revisi dari sejak seminar hasil. Selama kurang lebih 1,5 jam proses ujian sidang berlangsung, saya disuruh menunggu di luar untuk keputusan apakah lulus atau tidak. Dan........begitu saya dipanggil masuk ke dalam, "Selamat, kamu lulus................"
Tapi revisinya jangan lupa ya..
Pengunjung Blog
Labels
Popular Posts
Blog Archive
-
▼
2025
(2)
- ► March 2025 (1)
-
►
2024
(1)
- ► February 2024 (1)
-
►
2023
(8)
- ► September 2023 (1)
- ► April 2023 (1)
- ► February 2023 (1)
- ► January 2023 (1)
-
►
2022
(4)
- ► February 2022 (3)
- ► January 2022 (1)
-
►
2021
(36)
- ► November 2021 (2)
- ► October 2021 (1)
- ► September 2021 (3)
- ► August 2021 (8)
- ► April 2021 (5)
- ► March 2021 (6)
- ► February 2021 (2)
- ► January 2021 (3)
-
►
2020
(18)
- ► December 2020 (4)
- ► October 2020 (3)
- ► September 2020 (3)
- ► August 2020 (5)
- ► January 2020 (1)
-
►
2019
(8)
- ► December 2019 (1)
- ► October 2019 (2)
- ► September 2019 (2)
-
►
2018
(6)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (1)
- ► August 2018 (1)
- ► February 2018 (1)
- ► January 2018 (1)
-
►
2017
(17)
- ► September 2017 (2)
- ► April 2017 (1)
- ► February 2017 (3)
- ► January 2017 (9)
-
►
2016
(7)
- ► November 2016 (7)
-
►
2015
(25)
- ► September 2015 (2)
- ► August 2015 (1)
- ► April 2015 (3)
- ► March 2015 (5)
- ► February 2015 (2)
- ► January 2015 (5)
-
►
2014
(31)
- ► November 2014 (1)
- ► October 2014 (4)
- ► August 2014 (2)
- ► April 2014 (1)
- ► March 2014 (6)
- ► February 2014 (8)
- ► January 2014 (2)
-
►
2013
(108)
- ► December 2013 (5)
- ► November 2013 (4)
- ► October 2013 (4)
- ► September 2013 (3)
- ► August 2013 (12)
- ► April 2013 (17)
- ► March 2013 (25)
- ► February 2013 (9)