|
Suasana di ruang tunggu Bandara Djalaluddin |
Perjalanan menuju Jakarta melalui bandara Djalaluddin di Gorontalo alhamdulillah tidak di delay, walaupun hujan lebat mengguyur kota Gorontalo pada hari minggu (4/08/2013) lalu. Saya dan suami yang belum membeli oleh-oleh buat sanak family pun menyempatkan diri untuk membeli buah tangan berupa pia saronde oleh-oleh khasnya Gorontalo. Sebenernya ada juga yang jualan peci dari bahan rotan, tapi berhubung saya ga tahu ukuran kepala dr datuk atau bapak saya,jadi saya urungkan untuk membelinya. Harga dari pia saronde per pack-nya lumayan murah yakni Rp40.000. Dan itu isinya banyak, pas buat oleh-oleh. Selama menunggu check in dan datangnya pesawat, saya berkelling bandara. Bandara Djalaluddin memang tidak terlalu besar jika dibandingkan bandara Ngurah Rai, bandaranya lebih mirip bandara El Tari di Kupang. Penerbangan pun memang tidak sepadat penerbangan di Jakarta ataupun Bali.
Penerbangan ke Jakarta hanya 2xsehari dengan maskapai Garuda Indonesia, dan Lion Air, untuk penerbangan ke Denpasar juga 2xsehari tetapi hanya maskapai Garuda Indonesia. Untuk sarana sanitasi berupa toiletnya juga sudah lumayan bagus walaupun 1 kamar mandi hanya berisi 2 toilet saja. Dan sangat disayangkan waktu saya singgah ke toiletnya ternyata toiletnya tidak ada kuncinya, jadi was-was ketika mau buang air. Begitupun juga dengan air kerannya yang agak macet/tersendat yang membuat saya sedikit kecewa.
|
Reklame Gubernur Gorontalo |
|
Oleh-oleh Pia Saronde |
|
Toilet di Bandara Djalaluddin |
|
Hadiah undian saat beli pulsa elektrik di Bandara |
Nah kalo yang ini kebetulan saat pulsa saya habis, saya membeli pulsa di counter pulsa di dalam bandara. Harga pulsanya pun tidak mengambil untung banyak. Untuk pulsa 100rb juga tetap membayar 100rb rupiah. Dan diberi undian, awalnya saya mendapat undian korek gas, terus karena mau terbang kata mbaknya disuruh tukar lagi. Dn hasil undian yang ketiga saya dapat kaus, hmm lumayan buat suami saya..:")
Hujan mengguyur dengan derasnya, dalam hati dag dig dug apakah pesawat akan baik-baik saja. Pesawat pun datang dengan membawa penumpang dari Jakarta, mereka disediakan payung untuk keluar dari pesawat. Dan selang beberapa menit kemudian hujan reda, tidak ada pengunduran jadwal keberangkatan. Kami melangsungkan perjalanan dengan senang gembira karena langit cerah yang terselubung awan perlahan-lahan menyemburatkan sinar mentari yang hangat. Nice trip ^_^
0 komentar:
Post a Comment