Sunday, June 06, 2021

The Little Candies (Part 2)

Gerimis..
Jam menunjukkan pukul 00.30, kulangkahkan kakiku untuk menunaikan sholat tahajud. Tak seorang pun tempatku bercerita selain Rabb-ku...
***
"Malam ini sepertinya aku harus begadang menyelesaikan semuanya". 
Ditemani secangkir kopi, Rey mulai memeriksa tugas-tugas dari mahasiswanya. Besok adalah jadwal Rey untuk memberikan kelas, dia harus memastikan semua nilai tugas yang dia periksa diserahkan kepada Pak Rahmad, Dosen jurusan Ilmu Ekonomi. 
"Wait, file Mischa masih yang lama? Bukannya saya sudah menyuruh dia untuk mengirim file revisi?"
***

"Eh girls, lu pada udah liat belum nilai tugas akhir kita? Pak Rey ngasih kita nilai tinggi-tinggi ya, gua seneng banget loh.."
"Iya, tapi Mis, kamu kok nilainya kecil sendiri sih"
"Serius? gua belum lihat nilainya.."
"Ada tuh di grup angkatan..mending lu klarifikasi gih, kali aja nilainya masih bisa berubah.."
     Mischa pun mendownload file nilai matkul Pak Rahmad. Benar saja, Pak Rey memberikan nilai B ke atas untuk banyak mahasiswa, dan hanya Mischa yang mendapat nilai C bulet. Karena bobot dari nilai tugas akhir mandiri ini lumayan besar, jadi sangat berpengaruh sama nilai matkul satu ini. Jika diakumulasi nilai Mischa sekitar C+, dan satu-satunya C+ yang akan dia dapatkan dari semua mata kuliah. Mischa terbengong-bengong ngelihat nilainya. "Ga bisa dibiarin nih, aku harus klarifikasi ke Pak Rey"

Mischa, mendatangi ruangan Pak Rey. 
"Maaf pak, saya mau tanya terkait nilai tugas akhir saya, nilai saya kok C ya pak?"
"Kamu sudah cek file terakhir yang kamu kirim ke saya? Itu alasan saya memberikan kamu nilai C"
Mischa mengecek kembali file terakhir yang dia kirim ke Pak Rey, dan ternyata file yang dia kirim adalah file lama yang masih belum direvisi. 
"Ya ampun, maaf pak, saya salah kirim file saya..apa ga bisa saya kirim ulang pak, please pak.."
"Saya sudah memberikan jangka waktu seminggu untuk revisi. Dan kamu menyia-nyiakan kesempatan itu" ujar Pak Rey.
"Tapi pak...."
"Sudah Mischa, kamu bisa memperbaiki kesalahan kamu di semester selanjutnya, keputusan ini sudah bulat dari Pak Rahmad dan tidak bisa diganggu gugat, silahkan kamu kembali ke kelas kamu". tegas Pak Rey.
Muka Mischa langsung berubah, "iiiiih asdos nyebelin, baru juga jadi asdos gimana kalo jadi dosen beneran, sok penting banget sih!!!!!!"  gumam Mischa dalam hati. Mischa langsung keluar dari ruangan Pak Rey sambil menahan tangisnya bercampur rasa kesal di dalam hatinya. Gimana aku bisa dapet cumlaude kalo kayak gini caranya. "Pak Rey nyebeliiin!!!!!!!!!!"
Mischa mencoba menahan amarahnya, kemudian dia menuju kosannya yang ga jauh dari kampusnya. Mischa langsung mencari bantalnya sambil menangis sesenggukan. "Lagian aku harusnya kirim file yang revisi, kenapa pake acara salah kirim segala sih, ya sebenernya ga salah Pak Rey juga sih..tapi kan harusnya dia mau dong nerima file revisi aku yang terakhir, sebel.."

Jam menunjukkan pukul 13.00, hari ini adalah hari terakhir Pak Rey mengajar menggantikan Pak Rahmad, berat rasanya melangkahkan kaki ke kelas itu, tapi pantang bagiku melewati matkul tanpa alasan yang syar'i..
Pak Rey memulai mengajar seperti biasa, dengan menunjuk salah satu di antara kita. "Ya, coba jelaskan pelajaran minggu kemarin...Mischa", 
"Mischa, kamu dengar saya kan?!, Mischaa.."
"Oh iya maaf pak,"
"Kamu melamun ya?" Bergeming tanpa jawaban.
"Sekarang coba jelaskan pelajaran minggu kemarin"
"BAIK PAK"
Mischa pun menjelaskan secara detail pelajaran minggu lalu. Ingatan Mischa lumayan tajam terlebih lagi, setelah Mischa memperoleh private call dengan Pak Rey, Mischa benar-benar menguasainya materi itu..
"Demikian penjelasan saya, lebih dan kurangnya saya minta maaf".
"Okey, sekarang kita lanjut ke materi selanjutnya dan ini merupakan materi terakhir..."Ujar Pak Rey tanpa menanggapi penjelasan Mischa.

*bersambung*

The Little Candies (Part 1)

The Little Candies (Part 3)

--------------------------------------------------------------------------

[Ini adalah karya fiksi pertama saya, jika terdapat kesamaan nama atau kejadian adalah suatu hal yang tidak disengaja.]

Monice







Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com