Thursday, January 11, 2018

2018, trying to be better

Ga terasa sudah memasuki awal tahun 2018, dengan segenap rutinitas di 2017 yang benar-benar padat. Bahkan akhir tahun berasa pertengahan tahun karena beberapa pekerjaan yang masih belum terselesaikan. Terkadang sempat terpikir apakah akan selalu begini terus, meninggalkan anak dengan orang 'lain' di rumah, sementara saya harus bekerja yang memang bukan kewajiban saya. Hmm..mungkin kegalauan ini bukan hanya saya saja yg merasakannya, sy yakin ibu-ibu karier di luar sana juga merasakan hal yang sama. Dilema tak berkeujungan saat memiliki anak yang masih kecil di bawah umur 5 tahun.

Awal tahun ini sy pun cukup kaget mendengar berita bahwa teman saya resign dari pekerjaannya. Padahal kalau menurut sy bisa saja bayinya diasuh oleh neneknya, karena kebetulan masih 1 pulau. Tapi dy memilih untuk resign dari pekerjaannya atas pertimbangan darinya dan suaminya. Menurut saya itu adalah sebuah langkah yang cukup berani, yang mungkin tidak semua orang bisa melakukannya. Dengan gaji yang lumayan di perusahaan swasta dan lingkungan pekerjaan yang welcome. Tapi yaa begitulah pilihan, semua ada resikonya. Resiko banyak yang menyayangkan mungkin dari pihak keluarganya sendiri. Di sisi lain, sy bukanlah termasuk yang menyayangkan tetapi yang amat sangat mendukung keputusannya. Karena sy juga berada di posisi tersebut, hanya saja keadaan yang membuat saya tidak berani mengambil langkah ekstrem itu.

Saya tidak tega membayangkan wajah kedua orang tua saya yang kecewa apabila saya salah menentukan keputusan. Tapi wajah umar yang begitu polos senantiasa terbayang-bayang setiap saya bekerja, apakah di rumah dy baik-baik saja dengan pengasuhnya. Apakah sudah cukup susunya, apakah makannya banyak atau sedikit, apakah dia bermain dengan baik atau hanya ditidurkan saja sementara pengasuh sibuk yang lain. Aahh saya tidak mau membayangkan yang aneh-aneh, walaupun itu adalah sesuatu hal yang amat sangat mungkin terjadi.

Saya tahu saya egois terhadap anak saya sendiri, tapi apa daya memakan buah simalakama itu memang ga enak banget. Dengan mengatasnamakan profesionalisme, saya telah melewatkan masa-masa emas anak saya. Tapi saat ini saya merasa sangat bersyukur karena saat jam istirahat kantor saya masih bisa pulang ke rumah dan menyuapinya makan. Sabtu minggu fulltime buat anak saya. Saya tahu seorang anak tidak akan selamanya kecil, kelak dy akan tumbuh dewasa dan tidak lagi membutuhkan pengawasan dari sayà. Tetapi terkadang pengen banget di rumah saja jadi ibu rumah tangga biasa.. Saya berjanji jika suatu saat saya memiliki anak perempuan, saya tidak akan membebaninya untuk menjadi wanita kantoran bahkan mungkin saya yang pertama kali menyetujuinya jika dia harus resign dari pekerjaannya. Karena saya tidak mau, dia juga merasakan hal yang sama seperti saya. Menjadi ibu rumah tangga dengan karier di rumah tanpa harus meninggalkan rumah itu yang akan saya tanamkan kepada anak saya kelak..Karena rezeki bisa datang dari mana saja, malaikat Mikail yang diutus Allah tidak akan pernah salah menyampaikan rezeki yang telah ditulis di Lauhul Mahfudz.

Di tahun 2018 ini, saya harus berusaha menjadi istri dan ibu yang lebih baik lagi. Saya hanya bisa berharap Allah senantiasa memberikan pertolongan-pertolongan Nya dari arah manapun. Karena tanpa pertolongan Nya sy tidak akan pernah sanggup menjalani kehidupan ini....




Artikel Terkait

2 comments:

  1. Semangat kak!!!
    Cerita kakak sedikit menggambarkan kegalauan sayaa terkait masa depan saya sebagai wanita karir.
    Oiya salam kenal kak, saya angkatan 58 ^^

    ReplyDelete

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Pengunjung Blog

Labels

A EKMET (1) A MACRO (1) A MATEK (1) A MENULIS (1) A MICRO (1) ENGLISH (13) ISLAMI (9) KISAH (24) KUE (2) KULINER (3) LEARNING (23) Menjahit (6) MONICLENS (8) MY CREATION (12) MY LOVELY FAMILY (17) NGAJI (1) NOSTALGIA (14) PUISI (7) RESENSI FILM (6) STORY (38) TAJWID (1) TESTIMONI (2) TIPS dan TRICK (16) TRAVELLING (40) TSAQOFAH (1) Umar (9)

Alih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Monica Oktavina. Powered by Blogger.

Blog Archive

Flag Counter

Flag Counter

About Blogger

Hello guys, I am a mother of two kids, hopefully this blog useful for you, do not forget to follow this blog to get more information ^_^ (Instagram: moniceoktavina12. Youtube: Monica Oktavina) Contact Us: moniceoktavina@gmail.com

PRIVACY POLICY

Copyright © Monice and Family | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com